Jina tak pernah tau jika bekerja seperti ini begitu melelahkan.
'Pundakku terasa pegal.'
"Kau sudah selesai?" Jina menonggak kepalanya lalu menatap wajah itu dengan horor.
"Ak-aku.. Iy-iya." Bagaimana ia tak tergagap. Pria itu tiba-tiba saja muncul, entah darimana.
"Kalau begitu rapihkan pekerjaanmu dan jangan lupa dengan dokumen yang harus kau siapkan besok." Jina menganggukkan kepalanya.
"Pulanglah, ini sudah malam." Ucap suara itu lagi lalu kembali melangkah pergi.
Jina berdiri tapi kakinya enggan untuk melangkah. Ia ingin bertanya sesuatu kepada pria itu.
"Op-oppa." Kyuhyun mengeryitkan alisnya dan berbalik kearah Jina. Melihat raut wajah Jina yang terlihat bimbang?
"Apa?" Tanya Kyhuyun seadanya.
"Ka-kau ba-bagaimana denganmu?" Kyuhyun mengeryitkan alisnya. Apa maksudnya?
"Ma-maksudku, kau pulang jugakan?" Ujar Jina akhirnya lalu menatap mata kelam milik pria itu.
"Tentu saja tapi aku harus menemui seseorang dulu." Baru saja Jina ingin bertanya sampai sebuah sahutan dari arah luar pintu tertangkap pendengarannya.
"Kyuhyun?" Ujarnya. Sambil memasang senyum cantiknya. Melihat kedatangan gadis itu membuat Jina menghembuskan nafasnya.
'Benar, kenapa aku harus khawatir jika ia tak akan pulang malam ini? Tentu saja jika ia tak pulang pasti ia bertemu dengan Yoora.'
"Oh, kau masih disini Jina?" Tanya Yoora yang terlihat heran.
"Yah."
"Lalu, apa kau ingin pulang?"
"Hmm."
"Oh, kalau begitu biar Kyuhyun mengantarmu saja dulu, aku akan menunggu Kyuhyun disini." Saran Yoora.
"Kau gila? Untuk apa kau menunggu dikantor? Dia bisa pulang dengan taxi." Ujar Kyuhyun yang selalu dingin.
'Hei! Lagipula memang aku minta diantar?!" Geram Jina dalam hati. Ucapan pria itu begitu menyebalkan.
"Aku pulang sendiri saja." Ujar Jina lemah. Sebenarnya ia sudah ingin mengakhiri perbincangan ini. Ia sudah ingin beristirahat dirumah.
Yoora sedikit tak rela melihat kepergian Jina. Ia rasa seharusnya Kyuhyun mengantar adiknya dulu dan menelponnya nanti saat Jina sudah pulang dengan selamat.
"Ayo, kita pergi sekarang." Ujar Kyuhyun seperti membuyarkan lamunan Yoora. Yoora tersenyum tipis dan menyambut uluran tangan Kyuhyun. Merekapun pergi melesat meninggalkan kantor itu dan melaju ke sebuah restoran untuk makan.
••⏳⏳••
Restauran ini begitu indah, pemandangan yang terlihat adalah hamparan pasir putih yang membentang disepanjang pantai.
Ombak-ombak terdengar begitu merdu dipendengaran. Suaranya seakan menambah keromantisan tempat ini.
Mereka makan dengan lahap. Gadis itu terus saja tersenyum tanpa henti sambil memerhatikan wajah tak berekpresi itu. Bagaimanapun dan dari sisi manapun jika dilihat Kyuhyun memang terlihat tampan.
"Kau terlihat lelah Kyu?" Tanya Yoora memulai percakapan.
"Hmm, sepertinya begitu." Ujar Kyuhyun dengan masih menguyah makanan seafood yang dipesannya tadi.
"Bagaimana hubunganmu dengan adikmu?" Tanya Yoora yang masih penasaran dengan sikap Kyuhyun karena pria itu tak pernah menunjukkan rasa peduli terhadap Jina. Itu yang ia tau.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Hurt New•Kyuhyun[Proses e-book] ✅
Fanfiction#3 superjunior (19/3/19) Dan sebenarnya aku telah menyakiti hatiku dengan menyakitimu.-Kyuhyun Amazing cover by @GENIUS__LAB