Saat itu, cuaca disiang hari sungguh luar biasa indah. Angin berhembus dengan sejuknya. Membuat beberapa helaian kelopak daun dan bunga berguguran. Sangat cantik.
Jina masih ingat bagaimana dulu, ia sempat menghabiskan beberapa waktu dengan oppanya. Ia dan Kyuhyun saat itu masih sangat muda. Perilaku Kyuhyun kepadanya juga jauh berbeda dari sekarang.
Dulu, Kyuhyun sering mengajaknya ketaman untuk sekedar melihat bunga dandelion yang sedang bermekaran. Kyuhyun memang sangat tau jika ia suka dengan berbagai jenis bunga. Terutama Sakura dan Dandeloin. Yah. Keduanya merupakan bunga favoritnya. Disamping kecantikan yang dimiliki mereka, Jina sangat suka saat melihat bunga-bunga itu bermekaran dan berguguran.
Baginya, bunga Sakura yang berguguran bisa mengabulkan keinginan saat kita sudah menangkap kelopak bunganya lalu dandeloin yang terbang mengangkasa karena sebuah tiupan bisa membawa kesedihan yang kita miliki pergi menjauh dan menghilang dibawa oleh angin yang berhembus.
"Oppa, lihatlah. Bukankah ini cantik? Kau tau kenapa aku sangat menyukai dandeloin? Karena bunga ini bisa membawa pergi kesedihan seseorang." Kyuhyun terus memperhatikan setiap ucapan Jina. Hal yang konyol bukan? Tapi anehnya ia selalu mempercayai setiap ucapan Jina dan terlebih melihat Jina yang tersenyum membuatnya bahagia.
"Bodoh. Aku tak akan percaya takhayul seperti itu asal kau tau." Hanya kata itu yang bisa ia ucapkan sebagai tanggapan setelahnya ia tersenyum kepada adiknya itu.
"Hmm terserah tapi suatu saat jika kau merasa sangat sedih dan tak ada seseorang yang bisa mendengarkan kesedihanmu. Sebaiknya cobalah melakukan hal ini. Aku yakin kau akan merasa lebih baik." Ujar gadis itu senang dan mengulas senyum cantiknya. Kyuhyun hanya berdecak. Khayalan apa lagi yang diucapkan Jina?
"Apa lututmu sudah tak sakit?" Ujar Kyuhyun mengalihkan topik. Mata Jina langsung menatap lututnya yang terluka. Ada perban disana dan Kyuhyunlah yang sudah mengobatinya. Ini semua karena kecerobohannya yang tak hati-hati saat menuruni anak tangga. Ia hanya merasa sangat senang saat mengetahui Kyuhyun pulang cepat dan berkata akan mengajaknya ke taman untuk melihat bunga dandeloin.
"Hmm, sudah tak sakit lagi. Mungkin, karena tadi aku sudah meniup bunga dandeloin ini." Ujar Jina sambil melihat bunga dandeloin yang telah ia pegang sejak tadi. Kyuhyun hanya bisa menggelengkah kepalanya. Jina yang melihat tanggapan Kyuhyun pun terkekeh. Mungkin, oppanya itu menganggapnya sangat konyol.
"Oh iya, kapan eomma dan appa pulang?" Tangannya meletakkan bunga itu dan mata Jina menatap Kyuhyun.
"Mungkin, minggu depan." Jina yang mendengar ucapan Kyuhyun hanya bisa menghela nafasnya jengah. Sepertinya gadis itu merasa sedih. Benar. Itu semua karena tiga hari lagi adalah hari ulang tahun Jina.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Hurt New•Kyuhyun[Proses e-book] ✅
Fanfiction#3 superjunior (19/3/19) Dan sebenarnya aku telah menyakiti hatiku dengan menyakitimu.-Kyuhyun Amazing cover by @GENIUS__LAB