Part 27⏳Lost You

5K 473 171
                                    

Click MV to watch or just listen

••⏳⏳••

Jika ia minta ijin kepada Kyuhyun untuk pergi jalan-jalan bersama Sehun sudah dipastikan jika permintaan konyolnya itu akan ditolak keras. Karena itu ia sedikit berbohong kepada Kyuhyun jika hari ini ia akan ikut acara kelas yang mewajibkan para mahasiswa untuk ikut serta atau nilai pelajaran tambahan akan dikurangi. Ia tak peduli dengan hal itu, biar saja nilainya sedikit buruk. Lagipula ia merasa sangat jenuh selama satu bulan terakhir ini.

Kakaknya itu semenjak kejadian beberapa waktu lalu yang tiba-tiba saja mengamuk tak jelas tanpa Jina tau penyebabnya, membuat Jina sangat ketakutan sekaligus bingung. Sebenarnya apa yang dipikirkan Kyuhyun? Bahkan sampai saat ini ia tak tau pasti bagaimana sifat Kyuhyun yang sebenarnya. Oppanya itu sudah berubah sejak kejadian itu. Sangat terlihat berbeda dari sebelumnya.

Kyuhyun jadi lebih suka menghindarinya. Bahkan saat berpapasan dengannya dirumah saja, pria itu tampak tak peduli dengannya. Matanya tetap saja menatap lurus kedepan. Bukan melihat Jina yang waktu itu ingin melihat tatapan mata Kyuhyun tapi pria itu terdiam dan tak memperdulikan kehadirannya.

"Aku sudah selesai berkemas, aku hanya dua hari menginap jadi lusa aku akan pulang." Jina menutup kopernya yang telah isi beberapa lembar pakaian. Yah. Ia sudah rapih dan terlihat cantik dengan pakaian santainya. Pria itu tak bergeming. Ia masih memilih menyeruput kopi paginya dengan raut wajah yang tak terbaca. Jina menghela nafasnya dan mengangkat bahunya singkat. Yah. Biarkanlah Cho Kyuhyun tetap bersikap seperti itu.

"Terserah saja." Akhirnya pria itu bersuara tapi yang terdengar malah nada menjengkelkan. Apa maksudnya Kyuhyun sudah tak peduli lagi dengan segala urusannya? Oh, baguslah! Tapi kenapa nada suara pria itu begitu ketus?

"Kalau begitu aku pergi sekarang." Ujar Jina akhirnya. Ponselnya bergetar beberapa kali. Membuatnya melirik benda persegi panjang itu dengan raut senang. Tanpa sadar ia tersenyum tipis dan membuka isi pesan tersebut dihadapan Kyuhyun dan membacanya dengan cepat lalu Jina langsung menaruh ponselnya didalam saku lagi. Sehun ternyata sudah sampai di Kampus.

Yah. Rencananya Jina tetap pergi ke Kampus tapi ia akan menghindari para rombongan dan berbalik arah menuju mobil Sehun yang sudah terparkir disebrang area Kampusnya.

Jina kembali melirik koper yang kini berada dalam genggamannya. Setelah memastikan semuanya sudah siap. Jinapun melangkah keluar rumah sambil menyeret kopernya. Sebenarnya untuk menginap dua malam ia sedikit berlebihan.

Kenapa ia harus membawa koper? Jawabannya tentu saja karena Sehun yang memintanya.

Lalu untuk apa? Ia juga tak tau pasti maksud dari permintaan Sehun. Ah, biarlah. Nanti juga ia akan tau sendiri dengan pemikiran Sehun. Ia yakin Sehun akan selalu menyiapkan hal yang tak terduga untuknya.

"Aku akan menelponmu saat kau sudah sampai sana. Jangan mencoba untuk menghindari panggilanku atau aku akan langsung menyusulmu saat itu juga." Ujar Kyuhyun sambil terus menatap koran yang ia genggam sejak tadi. Sejenak Jina menghentikan langkahnya saat memegang handle pintu. Entah kenapa perkataan Kyuhyun tadi membuat dirinya merasa sedikit senang? Itu artinya kakaknya itu masih memperhatikannya bukan? Tanpa menoleh Jina menganggukkan kepalanya tanpa berkata. Entahlah, seperti bibirnya terasa kelu untuk sekedar menjawab.

Saat tak melihat Jina lagi. Kyuhyun langsung melempar korannya dengan kasar. Sial! Ia tadi bahkan berusaha agar tetap terlihat tenang dan bersabar karena melihat Jina yang sangat senang. Ia sedikit mengepalkan tangannya kuat saat menyadari Jina sedikit tersenyum saat menerima pesan dari seseorang. Padahal perubahan sikapnya ini, ia lakukan untuk membuat Jina merasa tak terkekang lagi dan sedikit memberi kebebasan kepada gadis itu. Oh, ayolah siapa si brengsek yang mencoba menggoda istrinya? Yang benar saja! Berani sekali brengsek itu menggoda miliknya? Sudah cukup! Tidak ada lagi kesabarannya dalam menghadapi tingkah Jina. Pasti ada sesuatu yang Jina tutupi darinya. Dengan kasar ia meraih ponselnya dengan cepat dan menghubungi orang kepercayaannya disebrang sana.

It's Hurt New•Kyuhyun[Proses e-book] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang