[1]

56.2K 4.6K 98
                                    

SUARA GEMERINCING ITU MEMECAH kesunyian di pagi hari. Di mana cahaya matahari masuk diam-diam melalui ventilasi yang ada di dalam ruangan, membuat sepasang kelopak mata itu terbuka-memperlihatkan iris violetnya pada dunia.

Dahinya mengernyit, kedua matanya tetap tidak terbiasa atas intesitas cahaya yang berlebihan. Cahaya itu selalu membuat pandangannya memburam alih-alih semakin jelas. Bukan salahnya, ia memang sudah berada di dalam ruangan ini selama bertahun-tahun. Dan selama itu juga, hampir seluruh waktunya ia habiskan dengan bertemankan gelap, sunyi, dan hampa.

"Selamat pagi, Elra." Gadis itu mengucapkan sapaan pada dirinya sendiri. Mungkin jika ada orang lain yang melihatnya, telak gadis itu dikatakan tidak waras.

Namun, apa yang Elra lakukan bukanlah suatu bentuk kehilangan kewarasannya-justru dengan beginilah ia bisa tetap sadar diri. Berada di dalam ruang kosong seumur hidupnya bukanlah mudah, jika ia mau, sudah lama Elra berbicara sendiri pada benda mati seperti dinding, lantai, atau bahkan borgol dan rantai yang menahannya.

Elra merenung.

Ia tidak pernah tahu kenapa dirinya bisa berada di sini. Terjebak di tempat yang hingga sekarang tak ia ketahui di mana, terkungkung oleh rantai dan borgol, dan terhalang dinding bercat putih bersih yang melarangnya melihat dunia luar.

Dulu, dulu sekali, ia ingat. Rantai dan borgol menyakitkan ini belum menahan kedua kaki dan tangannya. Ia masih di dalam ruangan ini--seperti yang ia bilang, seumur hidup--tetapi ia bisa mengelilingi ruangan ini walau tak ada apapun disini kecuali sebuah toilet menjijikkan dan kotak obat yang masing-masing berada di ujung ruangan. Tak ada jendela di ruangan ini, hanya ada ventilasi kecil di beberapa sudut--seakan hanya memastikan jika dirinya tetap bisa bernapas.

Elra tak pernah lupa, ketika umurnya mencapai umur di saat ia sudah bisa membaca, seorang pelayan membawakannya sebuah buku setiap harinya. Jika yang kalian pikirkan adalah buku dongeng anak-anak, maka kalian salah. Gadis itu justru diberi bacaan yang mengandung ilmu-ilmu berat seperti ilmu geografi dan filsafat.

Elra tidak dapat menolak, hanya dengan buku-buku itulah ia bisa menghabiskan waktunya yang seakan merangkak. Pernah satu kali ia menolak buku-buku berat yang membuat kepalanya sakit itu dan merengek akan buku dongeng, dan hasilnya, sebuah pukulan mengakibatkan lebam hitam di lengan atasnya.

Suara gemerincing kembali terdengar tatkala Elra mencoba menggerakkan anggota geraknya yang kaku. Borgol yang mencengkram kuat tiap-tiap pergelangannya seperti hendak membuat pergelangannya putus karena saking kuatnya dipasang. Selain itu, gadis itu tahu jelas jika tiap inci borgol selalu dilapisi cairan wolfsbane--yang entah kenapa tak pernah mengering--dan membuat kulitnya seakan dikuliti dan perih teramat sangat.

Elra menarik rantai yang menahan tubuhnya, lalu menghela napas kecewa saat menyadari jika rantai itu masih sama kuatnya.

Ia tak pernah mengerti. Kenapa rantai itu begitu kuat menahan tubuhnya? Jelas-jelas tubuh Elra saat ini melayang--tidak menapak pada lantai--karena rantai-rantai itu terhubung di 4 bagian yang masing-masing mewakili alat gerak Elra. Gadis itu kembali mencoba menggerakkan tubuhnya, berharap rantai-rantai itu putus dan menjatuhkan dirinya di atas lantai walau pada akhirnya harus menelan rasa kekecewaan sebab usahanya gagal.

Angin yang berembus masuk melalui ventilasi membuat Elra bergidik. Ia menatap ke arah ventilasi, menerka-nerka musim apakah yang sekarang berlangsung di luar sana. Dan mengingat sedingin apa angin yang tadi ia rasakan, Elra bertaruh musim gugurlah yang sedang menguasai iklim.

Bukan apa-apa, bagi Elra, musim gugur dan musim dingin adalah bencana untuknya. Pakaiannya terlalu tipis dan terbuka hingga bahkan tak layak disebut pakaian. Bayangkanlah, pakaian jenis apa yang seperti terbuat dari selembar tisu dan hanya menutupi bagian tubuhnya yang memang seharusnya ditutupi? Bahkan Elra lupa kapan terakhir kali ia menyentuh air dan memotong rambutnya yang sekarang sudah sepanjang lutut.

Chain LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang