[22]

23.7K 2K 139
                                    

ADA BANYAK SEKALI HAL yang Carius benci di dunia.

Namun di antara semuanya, ia memiliki lima urutan teratas sebagai top hal yang paling ingin Carius bumihanguskan.

Di urutan kelima, adalah eksistensi manusia yang menurutnya tak memiliki kegunaaan apapun selain menambah sampah kian bertumpuk serta merusak lingkungan. Bagi Carius pun, otak mereka sangat kecil sehinggal tak mengherankan cara berpikir mereka yang lambat.

Selanjutnya merupakan penyihir. Selain karena penyihirㅡyang tentu saja sesuai namanyaㅡsangat ahli menggunakan berbagai jenis mantra sihir. Makhluk yang Carius karena mereka licik dan tidak mempunyai kemampuan bertarung lebih selain berkomat-kamit bibir dan diam di tempatㅡmenunggu kesempatan menyerang mereka habis dan berakhie dengan kepala terpisah dari tubuh.

Tidak jauh-jauh dari penyihir, Carius juga sangat membenci vampirㅡmakhluk immortal lainnya. Mengapa? Carius tidak perlu alasan bertele-tele lainnya untuk membenci vampir. Semuanya karena Raziel, Pangeran Vampir arogan yang memegang erat kendali orang yang diincarnya.

Satu lagi sebelum yang paling utama, Carius teramat membenciㅡdari lubuk hati yang paling dalam (itupun jika ia masih memiliki hati)ㅡElra. Alasannya sederhana, perempuan itu telah membunuh kedua orangtuanya beserta kakaknya. Tak peduli walau kenyataannya adalah pack Elra yang melakukannya. Toh, perempuan itu bagian dari sekelompok serigala yang telah lama tinggal nama.

Dan yang pertama: cinta. Satu kata yang terdengar menjijikkan, remeh, dan payah tetapi menyesatkan ribuan makhluk di luar sanaㅡtermasuk dirinya. Karena jika ia tidak termakan dengan cinta, Carius tak akan memiliki hasrat membalas dendamnya sebesar ini meski Ray berkali-kali menahan, mengingatkan, hingga melawan.

Kemudian sebagai upaya penggarapan misi utamanya di atas dapat terlaksana, dengan sangat terpaksa harus menerima ini. Meski ia dengan berat hati melanggar poin keempat yang dibuatnya.

.

Terlalu banyak hal yang terjadi berikut dengan serentetan akibatnya.

Raziel nyaris tidak mengenali isi kepalanya sendiri.

Ia tidak lagi mampu membedakan mana yang harus ia percaya antara bayangan Elra mati berada di genggamannya atau perempuan itu berada dalam pelukannya. Atau, bayangan bahwa Elra baik-baik saja tanpa luka sedikitpun dengan perempuan itu yang pergi meninggalkannya dengan senyum pongahㅡsesuatu yang bukan 'Elra' sekali.

Oleh sebab itu, ia hampir tak bisa menggunakan kepalanya dengan baikㅡtak peduli waktu terus bergulir.

Bayangkan saja, laki-laki itu kini tengah tertawa. Bukan tanpa alasan. Itu karena lagi-lagi, 'ketidakwarasan (yang tidak mungkin dimilikinya) kembali menguasai kepalanya.

Bagimana mungkin jika saat ini, ia melihat Elra tertidur pulas di atas ranjangnya?

Netra violetnya bersembunyi di balik kelopak mata yang lelah. Terdengar dengkuran halus yang menandakan betapa lelahnya perempuan itu. Tubuhnya berbalut pakaian tidur berwarna putih sehalus sutera lalu kembali berlapis selimut hangat. Rona bibirnya pucatㅡhampir membiru.

Raziel tertawa lagi. Kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya sambil mencerca dirinya sendiri. Dasar otak bodoh. Elra berada jauh di sana. Berhenti melakukan khayalan-khayalan ini.

Chain LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang