Sekarang sudah jam istirahat dan seperti biasa Raisa dan teman-temannya menikmati makan siang mereka di kantin
"Eh, kita hari ini jadi kan?" Tanya Bella tiba-tiba sambil mengaduk mie ayam miliknya, ya hari ini adalah hari jum'at dan seperti yang mereka rencanakan mereka akan pergi bersama setelah pulang sekolah
Raisa langsung mendongak dan menjawab pertanyaan Bella"Jadi"
"ok, nanti kita langsung berangkat aja abis pulang sekolah" ucap Bella dengan semangat
Tiba-tiba handphone Raisa yang berada diatas meja berbunyi menandakan ada pesan yang masuk
Dalvin: Sa, ke lapangan basket sekarang
Ternyata itu pesan dari Dalvin, kening Raisa berkerut karna bingung untuk apa Dalvin menyuruhnya ke lapangan basket?
Lalu Raisa mengetik untuk membalas pesan dari DalvinRaisa: iya gua kesana sekarang
Raisa pun langsung mengunci layar handphone-nya dan memasukkannya ke dalam saku roknya"Eh, gue ke lapangan basket dulu ya"ucapnya kepada temen-temannya seraya berdiri dari tempat duduknya
Rayna pun menatap kearah Raisa sambil menautka kedua alisnya bingung "Ngapain lo ke lapangan basket?"
"gua di suruh Dalvin kesana" jawab Raisa santai, sontak membuat teman-temannya kaget, lalu teman-temannya menjawab "iya" masih dengan wajah kaget mereka lalu Raisa langsung pergi meninggalkan kantin menuju lapangan basket indoor
***
Sesampainya didepan lapangan basket indoor Raisa langsung membuka pintu masuk lapangan tersebut dan ia melihat sosok yang tengah bermain basket disana
"Dalvin" panggil Raisa pada Dalvin lalu Dalvin langsung menengok ke arah Raisa sambil tersenyum
Dalvin pun yang sedang fokus mendrible bola langsung mendongak kearah Risa dengan seulas senyum "Hai Sa"
Raisa pun berjalan menuju tribun penonton dan menduduki salah sati kursi disana"Lo ngapain nyuruh gua kesini?"
"gapapa cuma kesepian aja"jawab Dalvin yang sedang memantulkan bola basket yang berada di tangan kanannya
Raisa pun kembali bertanya"Ohh, tapi kan lo biasanya sama keenan"
"lo lupa? Kan Keenan hari ini gak masuk" ucap Dalvin sambil berjalan menuju tribun penonton dan menduduki kursi desebelah Raisa
"Oiya gue lupa" ucap Raisa sambil nyengir kuda
"Emangnya lo gak punya temen selain Keenan ya?" Tanya Raisa yang sekarang sudah duduk di sebelah Dalvin
"Punya" jawab Dalvin lalu meminum sebotol air mineral
"Terus kenapa gak dia aja yang lo panggil kesini?"
"orangnya itu lo Sa" jawab Dalvin menatap Raisa sambil tersenyum yang membuat wajah Raisa berubah merah dan memalingkan wajahnya kearah lain
"Minggu jadi kan?" Tanya Dalvin
Raisa kembali memalingkan wajahnya kearang Dalvin dan menjawab pertanyaannya"jadi kok"
"Gua bolh nanya sesuatu gak ke lo?" Tanya Dalvin lagi
"boleh, emangnya lo mau nanya apa?" Raisa balik bertanya
"Lo- udah pernah jatuh cinta belum?" Tanya Dalvin dengan ragu
Raisa mengerutkan dahinya karena binggung kenapa Dalvin bertanya hal itu "I never fallin in love until now" sambil tersenyum
"Really? kalo pacaran?"
"lo kan tau gua dari dulu anti banget sama yang namanya pacaran, gua gak terobsesi sama yang namanya pacaran. for me that just wasting my time and have a boyfriend make me not free and you know what? I have an opinion about love" jawab Raisa
"so what your opinion about love?" Dalvin mulai tertarik dengan pendapat Raisa tentang cinta
Raisa pun mengulas sebuah senyuman dan menjawab pertanyaan Dalvin "I think love just make you hurt"
"gini nih kalo lo kebanyakan baca novel"
Raisa hanya cengengesan mendengar pernyataan Dalvin tentang dirinya yang terlalu banyak membaca novel "biarin gue ini yang kebanyakan baca novel, oiya ngomong-ngomong soal pacaran bukannya lo dulu playboy ya?" tanya Raisa sambil menaik turunkan kedua alisnya
"itu kan dulu"
"emang sekarang udah enggak?"
"enggak, udah insap gue"
"oiya gue mau nanya sama lo, mantan lo berapa sih?" tanya Raisa lagi
lalu Dalvin terlihat sedang menghitung dengan jarinya "berapa ya?"
"Gak bisa kehitung kan"
"Sebanyak itu ya mantan gua sampai gak bisa kehitung?"
"Yaiyalah banyak, lo kan playboy dalam sebulan aja mungkin lo udah bisa ganti pacar 3 kali atau lebih"
"Sekarang gua kan udah gak kayak gitu"
"Dan lo inget gak yang lo pacaran sama Fira, gila itu gua kaget banget, dan lucunya lagi kalian cuma pacaran seminggu" ucap Raisa sambil tertawa
"itu kan pas masih kelas 10 sa, lagian gue pacaran sama Fira gara-gara Rayna, udah ah gak usah ngomongin itu lagi" ucap Dalvin dengan wajah cemberut, ya dulu Dalvin pacaran dengan Fira karena Rayna karena dulu Rayna adalah seorang mak comblang
"Lo duluan" sahut Raisa
"eh ini udah jam berapa?" Tanya Dalvin sambil melihat jam tangan yang melingkar di tangan kanannya
Dalvin pun berdiri "Eh, udah masuk, balik ke kelas yuk" ajak Dalvin sambil berdiri "ayo" jawab Raisa yang juga sekarang sudah berdiri
Lalu mereka pergi meninggalkan lapangan basket indoor bersama menuju kelas mereka
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Hurts
Teen Fiction(COMPLETE) (Still revision, so i'm sorry for some chapters that are still weird or something...) I didn't know how to loving someone, until I met her Dalvin Alvaro Smith I'm so afraid to fall in love, because I thought love will make me hurt, until...