Sekarang Raisa sedang duduk di meja belajarnya. Ia sedang berfikir akan membuat cerita apa untuk tugas bahasa indonesia
"Gue mau bikin cerita apaan nih?" Tanyanya pada diri sendiri
Lalu Raisa memiliki inisiatif untuk menelfon Matthew "kenapa gak gue tanya Matthew aja ya? Dia kan sekelompok sama gue"
Raisa mengambil handphone-nya yang berada di sebelahnya dan langsung menghubungi Matthew
"Halo?" Terdengar suara Matthew di sebrang sana
"Halo mat, gue mau nanya nih, kita mau bikin cerita apaan nih?"
"Hmm" terdengar sepertinya Matthew sedang berfikir "gimana kalo kita bikin cerita triller kalo enggak horror?"usul Matthew
"Gue gak suka genre cerita kayak gitu, lagian gue juga gak pernah nulis cerita triller atau horror" tolak Raisa
"Yaudah deh gini aja besok pulang sekolah kita ke toko buku aja buat cari referensi buat nulis cerita, gimana?" Usul Matthew lagi
"Hmm..." Raisa sejenak berfikir "ok deh kalo gitu besok kita ke toko buku" setuju Raisa dengan antusias
"Ok besok kita ke toko buku, eh lo besok berangkat bareng siapa?" Tanya Matthew
"Sama David kayak biasa"
"Oh yaudah deh, udah dulu ya gue lagi main game nih"
Raisa sempat tertawa kecil "ok dah, lanjutin game lo"
"Udah ya gue matiin" setelah itu telfon itu terputus
***
"Morning all" sapa Raisa pada seluruh anggota keluarganya yang sedang makan di ruang makan sambil menuruni tangga
"Morning honey" balas mamanya
Raisa pun langsung duduk di sebelah David "ceria banget lo kayaknya" ucap David
"Gue kan setiap hari emang ceria" jawab Raisa dengan semangat
Tin...tin...tin suara motor didepan rumahnya terdengar sangat keras disusul dengan teriakan seseorang "ASSLAMUALAIKUM, RAISA MAIN YUK""Siapa sih pagi-pagi udah bertamu aja?" Tanya David yang sedang mengolesi selai nutella diatas rotinya
"Coba kamu liat ke luar, siapa tau teman kamu" ucap papa Raisa pada Raisa dengan aksen US nya yang kental
"Aku liat dulu deh, soalnya aku juga agak familiar sama suaranya" setelah itu Raisa langsung bangun dari duduknya dan berjalan keluar
Sesampainya di depan gerbang Raisa membuka sedikit gerbang rumahnya dan ia melihat Dalvin yang sedang berada di atas motor ninja merah miliknya sedang cengengesan ke arahnya
"Ngapain lo pagi-pagi ke rumah gue?" Tanya Raisa
"Mau ngajakin lo berangkat bareng"
"Ohh, yaudah masuk dulu yuk"Ajak Raisa pada Dalvin
"Gak usah langaung aja, soalnya gue belum ngerjain pr matematika nanti bisa-bisa gue di suruh lari muterin lapangan lagi"
"Serius nih gak mau di dalem ada roti sama selai nutella loh" ucap Raisa sambil menaik turunkan kedua alisnya
"Nih pegang" Dalvin memberikan helmnya pada Raisa "bukain gerbang rumah lo".lanjut Dalvin yang membuat Raisa nyengir kuda. setelah itu Raisa langsung membukakan gerbang rumahnya dan Dalvin memasukkan motornya
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Hurts
Teen Fiction(COMPLETE) (Still revision, so i'm sorry for some chapters that are still weird or something...) I didn't know how to loving someone, until I met her Dalvin Alvaro Smith I'm so afraid to fall in love, because I thought love will make me hurt, until...