"Met, gue ke toilet bentar ya" ucap Delia
"Oh yaudah, ayo gue anter"
"Gak usah. Gue sendiri aja"
"Emang lo tau dimana toiletnya? Lo kan siswa baru"
"Gue emang murid baru, tapi gue pernah kesini kok sebelumnya. Jadi gue sedikit tau lah tentang sekolah ini"
"Oh oke kalo gitu"
"Oh ya, gue nitip bayarin batagor gue ya. Kalo lo udah selesai, lo langsung aja balik ke kelas" ucap Delia sambil menyerahkan uang 50rb ke Meta, setelah itu ia bergegas menuju ke toilet. Saat keluar tiba-tiba
Byur
"Sial" batin Delia. Seseorang baru saja menyiram Delia, Delia menatap orang tersebut
"Hai Delia" ucap orang tersebut
"Elo" balas Delia kaget
"Gue Disti. Gak mungkin lupa kan lo sama gue" ucap orang yang ternyata bernama Disti itu
"Ish, lo kenapa sih nyari masalah mulu sama gue" ucap Delia geram
"Anggap aja ini ucapan selamat datang dari gue" ucap Disti langsung melenggang pergi dari hadapan Delia
"Lo gak punya air dirumah? Sampai harus mandi disekolah?" ucap seseorang dengan nada datarnya. Delia menatap orang itu dan dia ternyata adalah
"Alden" ucap Delia dalam hati
"Enak aja lo ngomong. Gue baru aja disiram air pel noh" ucap Delia sambil mengipas-ngipas bajunya berharap agar segera kering "sial, mana gue gak punya baju ganti lagi" gumam Delia pelan namun masih bisa didengar Alden yang masih berada disana. Alden menarik tangan Delia, sontak membuat Delia berontak namun cengkraman Alden lebih kuat. Akhirnya Delia pasrah
"Nih, ganti baju lo" ucap Alden sambil menyerahkan seragam ke Delia
"Ta...."
"Lo mau masuk angin gara-gara makai baju basah gitu?" tanya Alden dengan tatapan tajamnya
"Enggak sih" jawab Delia, Alden langsung pergi meninggalkan Delia dan Delia pun segera mengganti seragamnya yang basah dengan seragam yang diberi Alden tadi. Bajunya kebesaran dibadan Delia, tapi ia tak punya pilihan lain. Setelah selesai, Delia bergegas kembali ke kelasnya.
"Lo ke toilet atau ke pasar sih? Lama amat perasaan" ucap Meta
"Tadi ada sedikit masalah"
"Masalah apaan?"
"Gue tadi ketemu musuh gue pas SMP, terus gue disiram makai air pel"
"Lo kalo mau ngeboong kira-kira keles. Kalo lo disiram air pel baju lo pasti basah, lah ini kering gini"
"Gue gak bohong. Baju gue emang basah tadi. Gue ketemu Alden di toilet, terus dia minjemin baju dia ke gue. Nih lihat, bajunya aja kegedean gini" ucap Delia memperlihatkan baju yang dikenakannya
"Gila, si beruang kutub nolongin lo?"
"Beruang kutub?" Delia mengerutkan dahinya pertanda bahwa ia bingung dengan ucapan Meta
"Iya. Beruang kutub itu julukan buat si Alden. Dari geng mereka itu Alden yang terkenal paling cuek. Dan gue heran aja kenapa dia bisa nolongin lo."
"Dia pasti kasihan lihat gue Met, baju gue basah gitu kan"
"Tapi sumpah deh Del, lo beruntung banget. Pasti banyak deh cewek yang iri sama lo"
"Bisa aja lo"
"By the way, siapa sih musuh lo Del?"
"Disti"
"Hah? Seriusan lo? "
"Iya, kenapa emangnya?"
"Si Disti itu naksir berat sama si Alden. Siapapun cewek yang berani deketin Alden, pasti deh di bully sama dia. Hati-hati aja lo"
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling On You
Teen FictionApa yang aku cari? Bukan fajar bukan senja. Dan bukan harapan semu. Yang aku cari ada dua. Mengapa dua? Karena aku mencari kamu dan hatimu~Alden Pegang erat tangan ku tapi jangan terlalu erat karena aku ingin beriringan bukan digiring~Delia