Selesai ngampus, delia bergegas ke kantin karena rasa haus yang menyerang tenggorokannya. Meta yang melihat delia sedang senyum-senyum sendiripun langsung menghampiri sahabatnya itu.
"Woi. Lo kenapa sih? Senyum-senyum sendiri kayak lagi ngunyah biji asem" tegur meta
"Enggak. Enggak kenapa-kenapa kok"
"Pagi tadi lo dianterin alden kan ke kampus, makanya sekarang lo senyum-senyum gini"
"Dih apaan sih lo? Tau dari mana kalo gue dianterin alden?"
"Gue lihat lo kali pagi tadi turun dari mobil alden. Cieee ada yang bailikan nih"
"Apa tuh bailikan?"
"Baikan dan balikan hahaha"
"Gosip banget dah"
"Oh iya, ngomong-ngomong lo sama rio gimana?"
"Gimana apanya? Gak gimana-gimana sih"
"Lo terima atau tolak dia?"
"Ya lo kan tau dari dulu gue cuma nganggap rio sebagai sahabat. Gak lebih"
"Jadi lo nolak dia?" delia hanya mengangguk sebagai jawaban. "Lo kenapa gak coba buka hati sih buat dia del? Gue yakin kok dia cowok yang baik"
"Gue gak mau aja nyakitin perasaan dia met. Selama ini dia udah baik banget sama gue, masa gue tega ngejadiin dia pelampiasan gue"
"Tapi nih ya, kalo lo sama dia mulu kayaknya lo bakal bisa deh jatuh cinta sama dia"
"Untuk saat ini enggak dulu deh met"
"Karna Alden?"
"Maybe yes"
"Del, lo bakal sampai kapan sih kayak gini terus? Sedih gue lihat sahabat gue jomblo mulu" ledek Meta
"Awalnya lo prihatin, lama-lama ngeledek juga deh" cibir delia. Ketika keduanya sedang asik bercerita, datanglah sang pangeran meta yaitu Agam
"Hai kalian" sapa agam
"Datang deh si pangerannya" cibir delia
"Iri aja si jombssss" ledek agam
"Ledek aja gue terus"
"Hahaha tapi sory nih del. Gue harus gangguin Qtime kalian. Soalnya gue sama meta ada janji mau fitting baju ke butik" ucap Agam
"Iya iya. Yang udah mau nikah mah sibuk. Paham gue"
"Tengkyuh loh del. Ntar deh gue telponin babang alden buat nemenin lo disini" ucap Agam
"Gue di sini" tiba-tiba terdengar suara Alden
"Nah tuh del, cepet kan dia datangnya. Kalo gitu gue sama meta pergi duluan ya. Bye"
"Del, gue duluan ya" pamit meta
"Hati-hati"
"Siap"
"Jalan yuk" ajak Alden
"Gak ah. Ntar lo modusin gue"
"Pengen banget ya gue modusin?"
"Malesin"
"Udah ayok" lalu alden menarik tangan delia. 15menit perjalanan, kini Alden menepikan mobilnya ke sebuah taman
"Lo ngapain deh ngajakin gue ke taman? Panas tau"
"Sejak kapan seorang delia takut panas?"
"Sejak hari ini"
"Lebay lo. Yuk kesana. Kayaknya adem deh disana"
Kini keduanya duduk di bangku taman
"Adem kan? Sejuk anginnya" ucapan Alden hanya di jawab anggukan oleh delia. Kemudian Alden tiba-tiba memeluk delia. "Biarin gue kayak gini dulu del. 5 menit aja, gue mohon jangan nolak"
"Gue takut al" ucap delia tiba-tiba
"Kenapa?"
"Gue takut setelah ini gue gak bisa meluk lo atau lo meluk gue lagi"
"Gak ada yang perlu ditakutin. Semuanya baik-baik aja" ucap Alden semakin mengeratkan pelukannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling On You
Teen FictionApa yang aku cari? Bukan fajar bukan senja. Dan bukan harapan semu. Yang aku cari ada dua. Mengapa dua? Karena aku mencari kamu dan hatimu~Alden Pegang erat tangan ku tapi jangan terlalu erat karena aku ingin beriringan bukan digiring~Delia