Ketika bel istirahat telah berbunyi, semua siswa-siswi mulai berhamburan keluar menuju kantin. Berbeda dengan Delia, kali ini dia malas sekali beranjak dari kursinya.
"Del ayok" ajak Meta
"Kemana?"
"Kantin lah. Laper nih gue"
"Lo aja deh sendiri. Lagi mager gue"
"Ah lo mah gitu. Lo kan janji mau neraktir gue" rajuk Meta
"Jangan hari ini dong. Tanggal tua ni. Duit gue menipis" rengek Delia
"Hai sayang" mendengar kata itu Meta dan Delia langsung menoleh ke sumber suara
"Hai" sapa Meta
"Kantin yuk sayang" ajak Agam
"Yuk" balas Meta "Del, ikut gak?" tanya Meta
"Ogah. Males banget gue jadi obat nyamuk lo berdua" jawab Delia
"Samperin Alden aja Del" usul Agam
"Males" ketus Delia
"Yahh padahal kasian dia lagi di hukum pak Amat" jelas Agam
"Hah? Di hukum pak Amat? Kok bisa?" kaget Delia
"Pacar lo gak ngerjain tugas"
"E busyet. Ada-ada aja kelakuan tu anak" cibir Delia "Sekarang dia dimana?"
"Noh lagi di lapangan"
"Disuruh hormat bendera?" tanya Meta
"Hormat bendera udah tadi. Sekarang lagi lari" jawab Agam
"Banyak banget" protes Delia
"Yaiyalah banyak. Dia udah dua kali gak ngerjain tugas. Yang kemarin dia lari dari hukuman. Hari ini jadi double deh hukuman dia"
"Busyettt jahat banget pak Amat sama pacar gue" ucap Delia langsung pergi menuju lapangan. Sesampai disana banyak siswi yang berada dipinggir lapangan, bahkan ada yang sengaja membawa handuk+air mineral untuk Alden. "Sial. Kenapa tadi gue gak ke kantin dulu beliin minuman buat Alden" batin Delia. Dia kesal melihat cewek-cewek itu dengan sengaja mencari perhatian Alden. Ternyata itu adalah putaran terakhir Alden lari. Setelah menyelesaikan hukumannya, Alden yang melihat Delia dipinggir lapangan pun langsung menghampirinya.
"Hai kesayangannya babang Alden" Sapa Alden dengan lantang
"Pasti capek banget ya. Maaf ya, seharusnya sebelum kesini aku beliin kamu minum dulu"
"Gak apa-apa. Lihat kamu disini capek aku langsung hilang kok"
"Ngegombal aja terus sampai sukses"
"Kan aku udah sukses. Sukses mendapatkan hati kamu" goda Alden
"Au ah. Ngegombal mulu. Malesin"
"Masa iya malesin?" tanya Alden
"Iya"
"Kok blushing?" ucap Alden sambil menoel-noel pipi Delia
"ih apaan sih. Ngeselin" rajuk Delia
"Ngeselin tapi suka kan" canda Alden
"Iya. Untung suka, untung sayang" ucap Delia sambil mencubit gemas lengan Alden
"Eh ampun yang ampun" mohon Alden sambil berusaha menghindar dari cubitan Delia. "Kantin yuk. Kamu pasti belum makan kan" ajak Alden setelah Delia berhenti mencubitinya. Belum sempat Delia menjawab, Alden sudah lebih dulu menggenggam dan menarik tangannya. Puluhan pasang mata menatap iri ke Delia. Banyak yang mendukung, tapi banyak juga yang mencibir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling On You
Teen FictionApa yang aku cari? Bukan fajar bukan senja. Dan bukan harapan semu. Yang aku cari ada dua. Mengapa dua? Karena aku mencari kamu dan hatimu~Alden Pegang erat tangan ku tapi jangan terlalu erat karena aku ingin beriringan bukan digiring~Delia