Dan disinilah mereka (Alden dan Delia) sekarang. Rooftop sekolah
"Lah ngapain gue di bawa kesini?" tanya Delia bingung
"Lo inget gak ini tempat pertama kali kita ketemu?"
"Yeeu si tai. Disini sih bukan tempat pertama kali kita ketemu"
"Del, aku ingat banget disini tempat pertama kali kita ketemu. Noh disana gue dulu ngerokok, terus lo tiba-tiba datang negur gue" jelas alden
"Iye habis itu kita kepergok guru BK terus kita di ruang kepsek" sambung delia
"Nah itu lo ingat. Berarti disini emang tempat pertama kita ketemu kan?"
"Ngegas banget elah si tai. Udah dibilangin bukan disini tempatnya"
"Terus dimana hayoo?"
"Tempat pertama kali kita ketemu tu di toilet sekolah. Pas gue di gangguin sama disty and geng-nya. Saat itu gue baru keluar dari toilet tiba-tiba gue di siram air pel. Terus lo nongol dan setelahnya lo minjemin gue seragam sekolah lo"
"Ahh gue inget gue inget kejadian itu. Tapi sumpah demi apapun, saat itu lo mirip banget tikus kecebur empang del" ucap alden disertai gelak tawanya
"Ledek aja terus mas" sinis delia
"Terus habis itu apalagi?"
"Apanya?" tanya delia bingung
"Kelanjutan ceritanya"
"Ya gitu deh. Pas keesokan harinya gue mau balikin baju lo kan, eh pas ketemu di parkiran lo sok pura-pura gak kenal gitu sama gue" jelas delia memanyunkan bibirnya "Eh by the way ngapain sih kita jadi plesbek kesana. Malesin ah" lanjut delia
"Karna aku mau mengulang semua dari awal lagi bareng kamu" balas alden
"Al, sekarang keadaannya udah beda. Lo udah punya laras. Orang yang nantinya akan jadi istri lo. Plis al biarin gue..." belum sempat delia menyelesaikan ucapannya, alden sudah dulu membungkam bibir delia dengan bibirnya
"Lo tau? gue gak pernah berbuat sejauh ini ke laras. Cuma lo del, cuma elo yang bisa bikin hati gue bergetar saat natap mata lo. Bahkan hanya dengar memikirkan lo, hati gue bergetar del" setelah berucap, alden kembali mengecup bibir delia. Tak di sangka ternyata delia membalas kecupan alden,dan kini alden mulai memperdalam ciumannya. "Gue akan cerita semuanya ke lo sekarang del. Gue mohon lo dengerin gue sampai akhir" ucap alden kemudian. delia hanya mengangguk sebagai jawaban. Setelahnya alden mulai bercerita. Menceritakan semuanya. Dari awal keberangkatan dia ke luar negeri sampai ke tentang hubungannya dengan laras.
"Del, lo masih punya perasaan yang sama kayak dulu kan ke gue?" tanya Alden, delia hanya mengangguk sebagai jawaban
"Lo mau gak ngelanjutin cerita kita berdua yang sempat tertunda?" tanya Alden lagi, dan lagi-lagi delia hanya mengangguk
"Lo ngapa ngangguk mulu sih kayak burung pelatuk?" protes alden "Jawab kek. Iya alden aku masih sayang banget sama kamu. Aku mau kok jadi pacar kamu lagi" ucap alden dengan nada perempuan, delia malah ketawa ngakak mendengar alden berucap dengan nada perempuan seperti itu "Tau ah del" ucap alden kemudian
"Lagian lo nembak gue gak pernah ada romantis-romantisnya. Kalo mau nembak tuh coba bawain bunga, atau coklat, atau cincin gitu"
"Matre banget sih lo jadi cewek"
"Heh, matre dikit wajar kali. Lo kan udah kerja, gaji lo juga gede kan"
"Tapi sekarang kita resmi pacaran lagi kan?" tanya alden sambil memeluk delia
"Iya. Tapi janji ya, sesulit apapun masalah yang kamu hadapi, kamu harus cerita ke aku. Kita cari jalan keluarnya bareng-bareng"
"Siap boss"
"Belum tentu masalah yang kamu hadapi itu bisa kamu selesaikan sendiri. Nih lihat jidat kamu jadi berkerut gini. Uuu sian sayang aku"
"Makasih ya" ucap alden lalu mengecup pipi delia
"Makasih for what?" tanya delia kebingungan
"Pokoknya makasih" ucap alden sambil mengecup pipi delia lagi
"ih modus yaaaaa. Cium-cium pipi aku mulu" protes delia. tanpa memperdulikan ocehan delia, alden kembali mengecup seluruh wajah delia berkali kali
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling On You
Fiksi RemajaApa yang aku cari? Bukan fajar bukan senja. Dan bukan harapan semu. Yang aku cari ada dua. Mengapa dua? Karena aku mencari kamu dan hatimu~Alden Pegang erat tangan ku tapi jangan terlalu erat karena aku ingin beriringan bukan digiring~Delia