1 jam 30 menit kemudian barulah mereka sampai di tempat tujuan
"Sory ya gue telat banget datangnya. Macet banget jalanan" jelas delia
"Gak apa-apa. Santai aja del. Kayak gak tau ibu kota aja. Macet parah" balas Meta
"Eh kok lo barengan sama alden?" tanya arka
"Hmmm jadi ceritanya lagi jalan sama mantan nih" ucap alvian
"Ahaide balikan cui" sambung angga
"Pajak balikan mana nih" kode agam
"Siapa yang putus?" tanya alden tiba-tiba
"Uuuu belum putus gengss" ucap angga antusias
"Lebay banget sih lo ga" balas arka
"Udah udah. Berisik lo berdua" tegur agam
"Kalian pesen makan aja deh dulu. Kasian delia kayaknya laper banget" ucap meta
"ih kok lo tau sih gue lagi laper pake banget banget banget"
"Muka lo merah kayak kepiting rebus" meta asal menjawab
"Itu bukan karena lapar. Blushing mulu dia deketan sama gue" ucap Alden "Nih, kamu mau pesen apa?" tanya Alden sambil menyodorkan menu makanan ke delia. Tak lupa ia juga mendekatkan dirinya ke delia
"Yang, mereka mesra banget. Pengen juga kayak gitu" ucap Agam sambil mendekatkan diri ke Meta. Bukan dapat kemesraan dari meta, yang ada agam malah dapat toyoran di jidatnya
"Jauh-jauh lo dari gue" ucap meta
"Gitu banget sih yang sama calon suami"
"Putusin dulu semua cem-ceman lo, baru lo boleh ngomong kalo lo calon suami gue"
"ish sayang mah gitu. Aku tu gak ada hubungan apa-apa sama mereka semua yang. tanya alvian kalo gak percaya"
"Kenapa jadi bawa-bawa nama gue? Kita beda kampus cui" ucap alvian
"Bantuin gue napa nyet. Gak sohib banget lo sama gue" balas agam dengan memelototi alvian "Yang aku tu cuma cinta sama kamu. Plis dong percaya sama aku yang" mohon agam ke meta
"Lo berisik banget sih. Gak bisa diem bentar apa? Panas kuping gue denger lo nyerocos mulu"
"Alden?" panggil seseorang tiba-tiba. Otomatis semua yang ada disana menoleh ke arah sumber suara
"Laras? Kok kamu ada disini?" tanya Alden
"Iya. Aku bosen dirumah, jadi aku memutuskan untuk jalan-jalan"
"Kamu sama siapa?"
"Sama gue" jawab doni yang tak lain adalah sepupu alden
"Iya aku sama doni. abisnya kamu gak bisa di hubungin sih. Kamu kemana aja sih yang?"
"Aku sibuk banget hari ini, gak sempat megang hp. Jadi gak bisa ngabarin kamu. Maaf ya" ucap alden dengan nada lembut
"Yaudah gak apa-apa. Aku ngerti kok. Tapi kamu bisa kan nganterin aku pulang?" tanya laras
"Sembarangan kalo ngomong. Alden masih ada rapat sama kita-kita. Dia gak boleh pergi sebelum rapat ini selesai" jawab Angga
"Iya bener" tambah Alvian
"Yaudah kalo gitu aku nungguin alden aja sampai dia selesai rapat"
"Jangan deh yang. Ntar kamu kecapek an. Kan kamu harus banyak istirahat. Pulang aja ya sama doni. Nanti aku kerumah kamu" bujuk alden
"Yaudah deh kalo itu mau kamu. Aku pulang ya" ucapnya lalu mencium pipi alden "Daaaa" lanjutnya setelah itu ia langsung pergi keluar cafe. Sedangkan delia dari tadi hanya menunduk pasrah. Ia berusaha menahan air matanya agar tidak menetes. ia tidak mau terlihat lemah di depan sahabat-sahabatnya.
"Jahat banget sih lo Al. Mesra-mesraan sama cewek lo di depan delia. Gak punya otak lo?" ucap Meta dengan penuh emosi
"Gue pulang duluan ya. dicariin nyokap" ucap delia tiba-tiba
"Gue anter pulang ya" tawar alden
"Gak usah. Gue bisa pulang sendiri" balas delia lalu pergi keluar cafe. Alden hendak mengejar, tapi alvian, angga, arkana dan agam menahannya
"Biarin dia sendiri dulu. Kalo lo kejar sekarang, dia bakal tambah emosi" ucap arkana, alden akhirnya duduk kembali dan mengusap kasar wajahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling On You
Teen FictionApa yang aku cari? Bukan fajar bukan senja. Dan bukan harapan semu. Yang aku cari ada dua. Mengapa dua? Karena aku mencari kamu dan hatimu~Alden Pegang erat tangan ku tapi jangan terlalu erat karena aku ingin beriringan bukan digiring~Delia