Sesampai dirumah sakit, Delia segera dibawa ke ruang bersalin. Namun belum bisa langsung ditangani karna Delia baru sampai di pembukaan 4
"Dok, apa gak bisa istri saya melahirkan sekarang?" tanya Alden dengan wajah paniknya
"Belum bisa pak,karna bu Delia baru sampai di pembukaan 4. Kita harus menunggu sampai pembukaan 10 pak" jawab sang dokter
"Tapi dok, itu istri saya kesakitan banget"
"Mohon bersabar pak. Sambil ditenangkan istrinya. Nanti akan ada suster yang akan terus memantau keadaan ibu Delia. Saya permisi" pamit sang dokter. Setelahnya Alden mendatangi sang istri
"Al, sakit banget rasanya" keluh Delia
"Sabar sayang, kata dokter kamu baru pembukaan 4 dan harus nunggu sampai pembukaan 10" jelas Alden, tidak tega melihat sang istri kesakitan saat kontraksi datang menghampiri
"Aduuh sakit" teriak delia, bahkan saking sakitnya ia sampai meneteskan air mata. Alden segera memeluk sang istri menenangkan.
"Sus, apa bisa istri saya lahiran sekarang?" tanya Alden ketika suster datang mengecek keadaan Delia
"Baru bukaan 6 pak, harus nunggu 4 lagi" ucap sang suster ketika selesai mengecek keadaan Delia "Jangan mengejan dulu buk, belum waktunya. Nanti kepala anaknya jadi lonjong" ucap suster ketika melihat Delia hendak mengejan
"Awsshh sakit al" racau delia sambil menangis ketika kontraksi kembali datang
"Sus, apa gak bisa saya dikasih obat penghilang rasa sakit. Saya gak kuat nahan sakitnya sus" mohon Delia
"Maaf ibuk, gak ada obat penghilang rasa sakit untuk perempuan yang akan melahirkan. Itulah keistimewaan perempuan buk, mampu menahan sakit ketika akan melahirkan" jawab sang suster. Setelah beberapa saat menunggu dan kontraksi yang kian lama tak ada jaraknya, akhirnya Delia dinyatakan siap untuk melahirkan. Dokter membimbing Delia untuk mengejan.
"Ikuti intruksi saya ya buk, kalau saya bilang mengejan baru ibu mengejan ya" perintah sang dokter yang hanya di angguki oleh Delia. Alden di samping Delia guna memberi semangat untuk sang istri.
"1... 2... 3 mengejan buk"
"Aaaaaa" teriak Delia sambil mengeluarkan tenaganya
"Sedikit lagi buk" perintah sang dokter
"Ayo sayang dikit lagi, kamu pasti bisa" bisik Alden ditelinga Delia
"Dikit lagi dikit lagi. Sakit tau. Gara-gara kamu nih bikin aku hamil" marah delia sambil menjambak rambut Alden
"Iya ampun sayang, ampun. Iya aku yang salah sayang" ringis Alden sambil berusaha melepas jambakan delia yang menurutnya sangat kuat
"Buk ayo mengejan lagi, kalo gak nanti anaknya kebanyakan minum air ketuban" ucap sang dokter
"Aaaaaaa" teriak delia mengejan sambil mengeratkan jambakan di rambut sang suami. Alden hanya meringis menerima semua perlakuan Delia. Tak lama terdengar suara tangisan bayi yang memenuhi ruang bersalin.
"Selamat pak, buk. Bayinya laki-laki, sehat tanpa kekurangan suatu apapun. Berat 3,1 kg panjang 49 cm lahir pukul 14.45 wib" ucap sang dokter. Delia yang mendengar penjelasan sang dokter hanya bisa menitikkan air mata harunya. Setelah suster membersihkan baby J, baby J diserahkan ke Alden untuk di adzani. Setelahnya di serahkan ke Delia untuk di susui
"Del, ini anak kita" ucap Alden
"Hallo baby J" sapa Delia
TAMAT
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling On You
Dla nastolatkówApa yang aku cari? Bukan fajar bukan senja. Dan bukan harapan semu. Yang aku cari ada dua. Mengapa dua? Karena aku mencari kamu dan hatimu~Alden Pegang erat tangan ku tapi jangan terlalu erat karena aku ingin beriringan bukan digiring~Delia