Pagi ini delia bangun merasakan ada sesuatu di pinggangnya. Delia melirik ternyata sebuah tangan. Dia memberanikan diri menoleh ke belakang. Lalu dia menendang orang itu hingga tersungkur dilantai.
"Alden lo ngapain di kamar gue?" tanyanya "Mamuuuuuu, alden mau macem-macemin delia" teriaknya. Hal itu membuat mamu dan papu nya langsung datang
"Kamu kenapa sih del?" tanya ms.adelina "Ya ampun alden. Kamu kenapa di lantai gitu?" lanjutnya setelah melihat alden tersungkur di lantai
"Tau tu mamu. Delia tiba-tiba nendang alden. Jadi gini deh" adu alden
"Mamu, dia mau macem-macemin delia" adu delia balik
"Ya dia kan suami kamu del. Halal-halal aja kali kalo dia mau ngapa-ngapain kamu juga" ucap mr.aditama, delia melongo mendengar peryataan papunya.
"Hehe.. Delia lupa kalo sekarang alden udah jadi suami delia" balas delia menggaruk tekuknya yang tidak gatal
"Yaudah, lanjutin aktivitas pagi kalian ya. Mamu sama papu mau kebawah dulu. Dadahhh" ucap ms.adelina lalu menutup pintu kamar delia. Tiba-tiba ada kecanggungan diantara alden dan delia.
"Del, bantuin gue napa" pinta alden akhirnya "Gara-gara lo nih pinggang gue jadi sakit gini" protesnya kemudian
"Ya kan gue kaget al"
"Pagi-pagi gini bukannya dapat morning kiss malah dapat tendangan maut dari bini" protes alden sambil mengelus-elus pinggangnya yang sakit. Akhirnya delia mengecup pipi alden sekilas
"Yahh bentaran amat del" protes alden lagi. Akhirnya delia mengecup pipi alden agak lama "Yang ini dong del" tunjuk alden ke bibirnya
"Gak mau. Belum sikat gigi. Jorok banget sih lo" omel delia
"Berarti kalo udah sikat gigi boleh dong? Kan malam tadi kita belum ritual malam pertama del. Sekalian yuk" rayu alden
"Gak mau. Gue ada janji ketemu dosen pembimbing pagi ini. Bye" ucap delia lalu bergegas pergi ke kamar mandi
Jam sudah menunjukkan pukul 9. Mr.aditama sudah pergi ke sekolah sejak pagi. Ms.adelina sedang berbelanja dengan teman-temannya. Tersisa alden dan delia dirumah.
"Gue anterin lo dulu ya ke kampus, baru setelah itu gue pergi ke kantor" ucap alden
"Gak telat emangnya lo?"
"Bos mah bebas mau datang jam berapa" sombong alden
"Iyain deh"
Setelah acara sarapan bersama, alden benar mengatar delia ke kampus.
"Jam berapa selesainya?" tanya alden
"Gak tau nih. Bisa cepet bisa juga lambat"
"Mau makan siang bareng?" tanya alden
"Emm nanti deh gue kabarin"
"Yaudah hati-hati ya istriku" ucap alden sambil mencium kening delia
"Lebay lo ah"
"Lebay gini juga udah sah jadi laki lo del"
"Iya iya suami ku"
Setelah acara lebay lebay an itu, akhirnya alden pergi.
"Hai istri orang" sapa sinta
"Sintaaaa susiiiiii" teriak delia
"Gue gak di sapa nih?" protes rio
"Eh ada rio. Sejak kapan lo ada disini?" tanya delia polos
"Jangan gitu napa del. Lagi potek hati dia tuh gara-gara lo udah nikah" ucap susi
"Yahhhh kok gue jadi merasa bersalah gini ya" sesal delia
"Gak apa-apa kok del. Gue turut bahagia lihat lo bahagia" ucap rio
"Maaf ya yo. Gue cintanya sama alden sih"
"Halahhh ngapa jadi melow melow gini dah? Si rio tu udah jadian kali sama agata anak jurusan hukum del" ucap sinta
"Etdahhh jauh banget lo nyari cewek yo. Sampai ke jurusan hukum sono"
"Ya gimana yaaaa. Yang satu jurusan susah didapetin sih"ucap rio di sertai cengirannya
"Dasar lo kadal rawa-rawa"
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling On You
Teen FictionApa yang aku cari? Bukan fajar bukan senja. Dan bukan harapan semu. Yang aku cari ada dua. Mengapa dua? Karena aku mencari kamu dan hatimu~Alden Pegang erat tangan ku tapi jangan terlalu erat karena aku ingin beriringan bukan digiring~Delia