"Alden" panggil laras
"Laras? Kamu ngapain disini? Sama siapa?" tanya Alden yang agak sedikit terkejut melihat kedatangan laras
"Sama gue lah. Sama siapa lagi coba" jawab Doni yang muncul kemudian
"Kamu sih selalu gak ada waktu buat aku. Jadinya kemana-mana aku selalu sama doni" jawab laras "Bye the way kamu ngapain disini?" tanyanya kemudian
"Tadi habis rapat sama anak-anak. Biasalah membahas masalah reunian" jawab Alden
"Udah selesai?"
"Udah kok"
"Anterin aku pulang yuk. Aku kangen sama kamu" ucap Laras sambil bergelanyut manja di lengan alden dan hal itu membuat Delia harus menahan sesak di dada
"Emm yaudah. Don, lo anterin delia pulang ya" titah Alden
"Gak perlu. Gue bisa pulang bareng angga atau arkana kok" ucap Delia
"Tapi mereka udah pergi dari tadi del"
"Kemungkinan mereka masih ada di sekitar sini. Gue bisa ngejar mereka, kalaupun mereka udah pergi gue bisa pulang naik taksi. Gue permisi" ucap delia lalu pergi dari sana. Doni mengejar delia
"Del" panggil doni tapi delia enggan menoleh. Kini doni berjalan bersampingan dengan delia "Lo boleh marah ke gue. Tapi plis jangan diemin gue kayak gini" ucap Doni, lali Delia menghentikan langkahnya tiba-tiba. Ia memberanikan diri menatap doni dengan air mata yang sudah mulai menetes "Del, gue minta maaf"
"Kenapa sih lo gak mau jujur sama gue. Selama ini gue selalu cerita semuanya ke lo. Lo yang udah gue anggap sebagai abang gue sendiri. Tapi kenapa buat bilang kalo lo kenal sama Alden aja lo gak mau" ucap Delia terisak
"Del, gue bener-bener minta maaf soal ini"
"Lo tau kan gimana rindunya gue sama Alden" kini tangis delia pecah. ia meluapkan semuanya ke doni
"Maaf" hanya kata itu yang sanggup di ucapkan doni saat ini
"Kalo gue berkomunikasi baik dengan Alden saat dia di luar negeri, gak mungkin sekarang dia punya pacar lagi. Ini semua terjadi pasti karna kami gak ada komunikasi. iya lan don"
"Del, gue antar pulang ya"
"Gak. Gue gak mau di antar pulang sama lo. Mulai sekarang lo gak usah sok baik sama gue. Gue benci sama lo" ucap Delia lalu ia memasuki taksi yang di stop nya.
3 hari ini Delia sama sekali enggan keluar rumah. Jika ditanya jawabnya pasti "lagi males kemana-mana mamu" "lagi gak ada kampus papu" bahkan saat rapat membahas reuni sekolah pun ia enggan ikut. Alasannya lagi gak enak badan lah, lagi sibuk lah, ini lah, itu lah. Untungnya mereka semua memahami keadaan delia, jadi mereka membiarkannya begitu saja. Di sisi lain, Alden selalu uring-uringan di saat delia gak ada rapat. Dia berusaha menghubungi delia, tapi ponsel delia mati. Setiap datang kerumah, mamu atau papu delia selalu bilang delia udah tidur atau kalo gak pasti bilang delia lagi gak ada dirumah. Itu semua atas permintaan delia. Delia enggan menemui siapapun untuk saat ini, terutama Alden.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling On You
Підліткова літератураApa yang aku cari? Bukan fajar bukan senja. Dan bukan harapan semu. Yang aku cari ada dua. Mengapa dua? Karena aku mencari kamu dan hatimu~Alden Pegang erat tangan ku tapi jangan terlalu erat karena aku ingin beriringan bukan digiring~Delia