Part 1 (Author POV)

8.1K 583 7
                                    

Pagi ini, di sebuah rumah tepatnya di kamar seorang wanita yang sudah bersiap untuk menjalani rutinitasnya hari ini, siapa lagi kalau bukan Elvina.

Elvina memoles wajahnya dengan make up yang begitu tipis, dia sudah bersiap untuk pergi ke kantornya.

"Lumayan, tak buruk". Ucapnya seraya melihat pantulan dirinya di cermin riasnya dan juga mengomentari setelah bajunya sendiri.

Setelah selesai mengamati penampilannya, ia segera bergegas turun dan mengikuti kegiatan wajib sebelum melakukan aktifitas nya yaitu sarapan bersama keluarga.

"Hy dad mom". Ucap nya sedikit datar dengan senyum yang dipaksakan, dan begini lah hari-hari paginya di mulai.

"Hy sayang, ayo sini duduk kita sarapan". Mommy nya menatapnya dan masih melakukan kegiatannya yaitu melayani sang suami.

"Iya mom". Ucap elvina dengan datar dan berjalan menuju meja makan, setelahnya ia mengambil tempat duduk di samping leo adiknya, saat sudah duduk sang daddy membuka percakapan disela sarapan mereka.

"Ii, gimana kantor kamu?".

"Bisa dibilang baik". Ucapnya tidak seperti biasanya cuek dan datar

"Boleh daddy berkunjung ke kantor kamu?". Tanya daddy nya yang tiba-tiba ingin berkunjung ke kantor putri nya itu.

"Tumben". Jawabnya singkat, karna memang daddy nya tak pernah berkunjung ke kantornya selain ada urusan yang mendesak mengenai kantor, ohh ya kantor keluarga nya memang bekerja sama dengan kantor elvina.

"Emang daddy gak boleh ya main ke kantor anaknya sendiri?". Tanya daddy menaik turun kan alisnya.

"Boleh". Lagi-lagi hanya jawaban singkat yang keluar dari elvina.

"Kak, kalau di ajak bicara sama daddy jangan cuek gitu napa, gak sopan tau". Bisik leo di telinga elvina, dan elvina segera menatap tajam leo tapi leo bukanya takut leo malah memutar bola matanya malas.

"Oke, aku selesai". Elvina yang sudah selesai dengan makannya pun segera beranjak dari duduknya dan segera berpamitan kepada kedua orang tuanya.

"Mom, dad, ii berangkat dulu". Ucapnya seraya mencium punggung tangan keduanya bergantian.

Segera lah dia menuju pintu utama rumahnya dan memasuki mobilnya, sudah bersiap didepan kemudinya, segera dia melajukan mobilnya dengan kecepatan standard.

Membutuhkan waktu hampir 1 jam untuk menuju gedung perkantorannya karna jalanan macet sehingga menghambatnya hingga 2 jam perjalanan.

Setelah sampai di depan perkantoran, elvina membuang nafas kasar dan segera membuka mobilnya untuk segera masuk.

Kunci mobil yang di pegang nya di berikan kepada security untuk memarkirkan mobilnya.

Dia pun melangkah melewati para pegawai nya dengan wajah yang melihatkan keangkuhannya, pegawai yang melihatnya datang segera menunduk hormat, hal seperti ini sudah biasa menurutnya.

Saat dia sudah sampai di depan ruangan, ia melewati meja sekertarisnya amel dan melangkah masuk.

Saat sudah membuka ruangannya, dia tidak terkejut lagi, dan karna ini sudah biasa.

Ia melihat banyak bunga yang bertengger di meja kerjanya dan meja santai di ruangannya ini, ia pun segera menghubungi staf kebersihan untuk membuang semua bunga-bunga itu.

"Buang semua bunga itu tanpa tersisa". Perintahnya keras saat staf kebersihan kantornya sudah datang diambang pintu.

Staf kantor pun segera mengambil semua bunga-bunga itu, dan segera pergi untuk membuangnya, tanpa menoleh ke arah atasannya yang sedang serius dalam bekerja.

Arrogant CEO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang