Aku yang berada di balkon kamar ku, menatap langit-langit sambil memejamkan mata, ku hirup udara malam yang begitu dingin dan ku hembuskan secara perlahan, sedikit demi sedikit ku buka mata ku.
Aku kembali memandang langit dan saat aku memandangnya entah mengapa tiba-tiba langit menjadi mendung dan juga perlahan tetesan air terjatuh dari lagit.
Deras...
Tetesan air itu semakin deras, aku pun segera masuk ke dalam kamar ku.
Entah mengapa sepertinya malam sedang bersedih juga sama dengan ku, kesedihan yang mendalam selama 5 Tahun ini.
Ku pandangi Hujan dari balik kaca jendela kamar ku.
Entah mengapa air mata ini kembali menetes.
"Aku merindukannya". Kata rindu terucap begitu saja dari mulut ku.
"Aku membenci dirinya". Dan satu lagi kata benci juga terucap dari mulut ku.
Saat aku sedang menatap hujan.
Pintu kamar ku Terbuka, aku melirik sekilas dan ternyata itu mommy.
"Sayang". Panggil nya
Dan menghampiri ku..
"Mommy tau kau merindukannya". Aku hanya diam dan masih memandangi hujan.
"Mommy juga merindukannya".
"Mommy, ingin melihatnya". Lanjut mommy dan membuat ku melihat ke arahnya seperkian detik."Mommy dan daddy akan membawa nya untuk mu". Aku pun segera memeluk mommy, aku atau mommy dan daddy selalu tau apa yang aku ingin kan.
"Jangan menangis sayang". Mommy yang mencoba menenangkan ku dalam pelukannya.
Entah mengapa aku tak bisa berkata-kata hanya tangisan yang keluar dari mulut ku.
Entah tangisan sedih atau bahagia akan bertemu dengannya, aku sangat merindukannya.
Tapi jika melihatnya aku takut, aku akan membencinya karna dirinya...
Tuhan
Apa aku terlalu egois untuk itu?
Aku merindukannya
Tapi aku takut akan dia mengingatkan ku pada dirinya"Sudah jangan menangis, mommy dan daddy akan pergi sekarang". Ucapnya dengan menghapus air mata ku.
"Mom".
"Apa boleh aku ikut?"."Tidak sayang, kau tidak boleh ikut".
"Kau tunggu saja di rumah". Ucap mommy seraya pergi dari kamar ku.Kita akan bertemu sebentar lagi, jujur hati ku sangat merindukan nya tapi didalam diri ku juga ada rasa takut akan kehadirannya.
Aku harus siap, hanya itu kalimat yang selalu aku rapalkan untuk diri ku sendiri.
Ku ambil ponsel ku, ku tatap fotonya yang berada di galeri ponsel ku.
Ku tatap bibirnya.
Ia tersenyum tulus, sungguh senyuman itu membuat hati ku nyaman.Ku tatap rambutnya yang panjang, rambutnya indah hampir mirip dengan ku.
Ku tak mau menatap mata nya karna tatapan itu mengikatkan ku akan dirinya.
Entah mengapa semakin lama menatap senyumnya aku juga ikut tersenyum.
"Aku merindukan mu El". Entah berapa kali aku mengucap kan rindu untuknya.
Apa benar aku sangat merindukannya?
Apa aku pantas ada didekatnya?
Sepertinya aku tak pantas.
Aku telah membuangnya.Aku menatap langit-langit kamar ku, mencoba memandangnya lebih dalam, tapi entah mengapa bayangan itu muncul.
"Aku tak mauuuuu.... Pergiiiiii.... Bajingann....". Teriak ku saat itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Arrogant CEO [END]
Romance#Sequel Fall in love with CEO Elvina Aprillya Fendrick adalah wanita satu-satunya yang menjabat sebagai CEO di negara ini. Elvina memiliki sifat yang hampir sama dengan sang daddy yaitu Digo Fariz Fendrick yang mungkin lebih, karna elvina memiliki s...