Tak berlangsung lama, mobil berwarna silver telah berhenti di depan sebuah rumah kecil di pinggiran desa tepatnya di sebuah rumah tak berpenghuni.
"Prill".
"Yakin ini tempatnya?".Elvina hanya menoleh sekilas tanpa menjawab, ia kembali fokus menatap rumah yang terlihat tak berpenghuni itu.
Matanya berkilat menahan amarah yang sudah daru tadi ia tahan.
segera ia membuka pintu mobilnya dan mengejutkan, ia telah mempersiapkan semuanya.
Alfaro yang melihat ke segala arah, ia dapat melihat bahwa disana, rumah itu telat terkepung dengan orang-orang yang menggunakan baju hitam mirip dengan baju dimana bodyguard yang biasa mengawal istrinya ini.
ia yakin bahwa kemarahan Elvina tak bisa ia redam kembali.
ia pun segera menyusul istrinya itu keluar dari dalam mobil dan berjalan mendekat menuju istrinya.
"Prill".
"Tahan emosi, jangan biarkan emosi mu menguasai hatimu, ingat disana ada anak kita, jangan membuat dia takut". Alfaro mencoba menenangkan istrinya itu dengan menggenggam erat tangannya.Elvina yang tadinya tak bisa mengendalikan diri pun segera menoleh menatap manik mata sang suami, dia sana di dalam mata itu terdapat kekhawatiran sama seperti dirinya, itu yang bisa Elvina liat dari dalam mata sang suami.
Sang suami pun tersenyum dan itu membuatnya tertular akan senyuman yang dulu selalu menenangkannya seperti saat ini.
Elvina tersenyum dan membalas genggaman tangan Alfaro dan kemudian mengangguk tanda bahwa ia menuruti omongan Alfaro.
Tak mau membuang waktu lagi, ia segera berjalan berirungan dengan Alfaro menuju rumah dimana El sang putri tengah dalam bahaya.
Belum sampai beberapa langkah ia mendengar.
Dorr Dorr Dorr
Ahhhgkkkkk
suara tembakan dan bebarengan dengan suara jeritan seseorang yang sangat mereka kenal.
Kedua pasangan itu pun otomatis menegang, perasaan campur aduk dan pikiran yang entah tiba-tiba hilang sudah.
Alfaro yang pertama melepas genggaman sang istri dan segera berlari tanpa memerdulikan sekitar.
Sedangkan Elvina sang istri pun hanya bisa diam seperti patung yang tiba-tiba saja menangis dalam keteganggannya.
Semua para pengawalnya berlarian menyusul Alfaro yang sedari dulu sudah berlari tanpa memperdulikan siapapun.
Didalam pikirannya hanya ada satu nama yaitu Elisa, ia harus mendapatkan sang putri kembali.
Sudah sampai di depan pintu, ia mencoba membuka pintu rumah tersebut tetapi tetap saja tak berhasil dan kali ini ia yakin usahanya terakhir ini pasti berhasil.
Ia mencoba mendrobrak sekali lagi dan yah akhirnya, tapi saat ia berhasil mendrobak pintu rumah itu, kembali ia mendengar suara tembakan.
Dorr Dorr
dan selanjutnya ia mendengar suara rintihan seseorang bercampur dengan suara tawa yang amat menyeramkan.
samar-samar ia mendengar suara perempuan yang sepertinya ia mengenal suara itu dan...
Shitt
Alfaro mengumpat sumpah serapahnya untuk wanita iblis itu.
"lo gak bakal tertolong bocah kecil".
"hahahahahahhh".
Tawa itu seperti segera menyadarkan Alfaro yang hanya diam tak ada pergerakan sama sekali karena ia seperti mempunyai otak kosong dalam sekejap kedipan.
"Stoppp". Suara lantangnya yang tiba-tiba membuat wanita yang ia lihat tadi menolehkan kepalanya.
"Sayang". Lirih wanita itu yang melihat Alfaro menghentikan perbuatannya.
"Jangan sakiti anak ku". Lantang Alfaro kepada wanita itu
"Hahahaha anak?? Dia bukan anak mu sayang, anak mu masih belum hadir di sini sayang". Wanita itu menyentuh bagian perutnya
Alfaro yang mendengar itu menjadi semakin berang, apalagi ia melihat sang anak yang sudah semakin tersiksa di tangan mantan istrinya itu.
"Dasar wanita gila, lepaskan anak ku". Teriak Alfaro
"Hahahahahahahaha, oke oke bakal aku lepas dia tapi dengan syarat".
_____________
Maaf udah gantungin pembaca😭 padahal partnya udah ada stengah tpi pikirannya lagi kemana" beberapa bulan ini... dan pada akhirnya sangat terpaksa aku publis partnya meski cuma stengah😭🙏🙏🙏 maafkan

KAMU SEDANG MEMBACA
Arrogant CEO [END]
Romance#Sequel Fall in love with CEO Elvina Aprillya Fendrick adalah wanita satu-satunya yang menjabat sebagai CEO di negara ini. Elvina memiliki sifat yang hampir sama dengan sang daddy yaitu Digo Fariz Fendrick yang mungkin lebih, karna elvina memiliki s...