Part 10 (Alfaro POV)

4.6K 436 6
                                    

Aku tak bisa berkata-kata lagi selain kata "Maaf" kepada prilly, sungguh itu kebodohan ku.

Seandainya dulu aku bisa mengontrol kecemburuan ku, semuanya tidak akan terjadi.

Tapi sekarang aku bahagia, ternyata apa yang aku rasakan kepada el memang benar adanya, el adalah anak ku, anak kandung ku dengan prilly wanita yang sangat aku cintai sampai sekarang.

Aku mencoba menenangkan prilly dengan menggenggam tangannya erat, sungguh aku menyesal dengan kelakuan ku dulu, seandainya waktu bisa putar kembali.

Ku lihat prilly mulai tenang dan perlahan tangisnya mereda, saat aku ingin berbicara dengan prilly.

"Oh jadi seperti ini kelakuan kamu dibelakang ku al". Suara itu mengejutkan ku dan juga prilly, aku tau itu suara istri ku Talita.

Aku dan prilly pun segera berdiri melihat talita, talita memandang sinis ke arah prilly, aku dan prilly hanya diam menunggu apa yang akan talita lakukan.

Entah setan apa yang merasuki talita, ia menyiramkan minuman ku kepada prilly.

"TALITA". bentak ku dan talita pun masih tersenyum sinis dan mengejek ke arah prilly.

"DIAM KAMU AL". Ia membentak ku balik dan menatap ku tajam.

"Oh jadi wanita macam ini yang akan kamu jadikan selingkuhan al". Tunjuk talita kepada prilly dan ku lihat prilly hanya diam saja.

Aku hanya pasrah dan ku harap prilly membalas kelakuan talita.

Dan ku lihat prilly akan mengeluarkan suaranya, dan tebakan ku benar.

"Maaf, saya bukan selingkuhan tuan ALFARO". Prilly menekan nama ku dengan sangat keras.

"Cihh, dasar wanita jalang, mana ada maling ngaku jika pun ada penjara sudah penuh". Sungguh ucapan talita keterlaluan sekali saat ini.

"TA--". Ucapan ku terputus karna prilly menghentikan ku.

"Terima kasih nona untuk panggilan itu, tapi asal anda tau bukan saya yang anda maksud tapi anda sendiri lah yang menghina diri anda sendiri, maaf sebelumnya nona". Prilly mengucapkan itu dengan wajah datarnya, sebenarnya apa yang dipikirkan prilly masih dengan wajah datar seperti itu.

"Errgg kau". Erang talita Kesal dengan menunjukkan jarinya ke wajah prilly

"SUDAH CUKUP TALITA". Bentak ku kepada talita.

"Sebaiknya anda selesaikan kesalah pahaman ini tuan". Ucap prilly dan segera berjalan keluar dari restoran.

Tapi saat dia tepat di belakang ku.

"Saya harap kabulkan permintaan el untuk terakhir kalinya dan setelah itu anda tak usah menunjukkan wajah anda di depan el". Mendengar itu seperti hantaman petir menyambar ku.

"Prillllll". Teriak ku saat prilly akan meninggalkan restoran ini.

"Oh ya tuan, dan jangan panggil nama itu karna nama saya E.L.V.I.N.A , dan satu lagi el bukan anak mu, el hanya anak ku dan selalu menjadi anak ku". Setelah itu ia pun benar-benar menghilang dari restoran ini.

Aku pun hanya bisa berdiri seperti patung, mencerna apa yang dibicarakan prilly barusan.

Sampai seseorang menepuk pundak ku, aku segera melihat kearah belakang dan aku melihat talita.

Aku segera menatapnya tajam, sangat tajam.

"Kau--". Tunjuk ku.
"SEMUA INI GARA-GARA KAU TALITA". Bentak ku kepadanya.

"Aku, kau yang selingkuh AL". suaranya semakin meninggi kebelakang.

Dan ku berani jamin sekarang semua tatapan pengunjung mengarah kepada kami.

Arrogant CEO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang