Part 22 (Author POV)

3.9K 387 16
                                    

Hari ini, hari pertama El memasuki sekolah Taman Kanak-anak, dan hari ini juga tepat usia El bertambah 1 tahun.

El sangat senang, karena akhirnya ia bisa bersekolah.

Ia pun sangat bersemangat dan seperti saat ini, ia bangun pagi-pagi sekali, dan segera berlari membangunkan kedua orang tua nya yang masih bergelut di bawah selimut.

Tok tok tok

"Mamiiiii Papiiiiii". Teriak El dengan mengetok-ngetok pintu kamar orang tua nya.

tak lama kemudian terdengar suara pintu kamar terbuka dan menampilkan seorang wanita yang masih dalan keadaan muka bantal.

El hanya berdecak kesal melihat mami nya yang baru bangun, padahal ini adalah hari yang spesial buat El, dan apalagi hari ini hari pertama El memasuki taman kanak-kanak.

El pun segera berjalan masuk ke kamar orang tua nya dan melihat sang papi masih nyenyak di atas tempat tidurnya, ia pun segera naik dan menganggu sang papi dengan memencet-mencet hidungnya, Elvina pun yang tau kelakuan jahil sang anak hanya bisa tersenyum dan menahan tawanya.

dan Alfaro yang merasa tidurnya terganggu perlahan mengerjapkan matanya, dan melihat sang anak yang sedang asik cengengesan dengan masih memainkan hidungnya.

"hihi, papi ayo bangun terus mandi". rengek El kepada Alfaro.
"kan sekarang hari pertama El sekolah terus sekarang juga hari special El". lanjut El dengan wajah cemberutnya.

Alfaro hanya diam mendengar rengekan dari sang anak, ia sebenarnya tak lupa dengan hari ini, hari dimana bertambah usia sang buah hati, ia hanya ingin membuat kejutan kepada El untuk pertama kalinya.

El pun mendengus kesal saat melihat sang Papi masih terdiam, dan itu menurutnya sang Papi telah melupakan hari specialnya.

ia pun segera turun dari ranjang tempat kedua orang tuanya tertidur, dan berjalan setengah berlari untuk keluar dari kamar orang tuanya tapi sebelum itu dia berbalik dan berkata.

"huhh, Papi dan Mami pasti lupa".
"Papi dan Mami gak sayang sama El". ia segera pergi dan menutup pintu kamar dengan sangat keras.

Elvina yang sedang dikamar mandi pun terkejut bukan main mendengarkan suara pintu seperti tertutup dengan sangat keras.

ia pun segera mempercepat ritual mandinya dan segera ingin tau apa sebenarnya yang terjadi.

sedangkan Alfaro yang melihat dan mendengarkan ucapan sang anak hanya bisa mendengus pasrah karna memang ini rencana yang sudah disiapkannya bersama Elvina.

terdengar pintu kamar mandi terbuka dan Alfaro pun segera melihat ke arah suara.

Elvina muncul yang munculpun memberikan pertanyatan melalui tatapan matanya, "Ada apa?".

Alfaro seolah tau apa yang di maksud sang istri pun hanya bisa menghela nafas dan berjalan menuju kamar mandi.

sedangkan Elvina masih tak tau apa yang terjadi sebenarnya.

ia pun hanya acuh dan bersiap untuk mengantar sang anak memasuki sekolah barunya.

tapi ia juga tak lupa menyiapkan pakaian untuk sang suami.

setelah selesai, ia pun segera turun dan menyiapkan sarapan untuk keluarga kecilnya, saat sudah sampai di dapurbia melihat sajg mommy yang sudah berkutat dengan dapur.

"Morning mom". sapanya saat sudah berada di dekat sang mommy.

"Morning juga sayang". jawab sang mommy.

Dilain sisi, di sebuah kamar yang bercatkan warna ungu muda, terdapat banyak boneka-boneka yang terjejer sangat rapi, khas kamar gadis kecil yang sangat rapi menata kamarnya sendiri, siapa lagi kalau bukan Elisa atau El anak dari pasangan suami istri Alfaro dan Elvina.

Arrogant CEO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang