Part 6 (Author POV)

4.6K 349 4
                                    

Ke esokan paginya elvina menjalankan aktifitasnya seperti biasa.

Ia pun bergegas menuju kamar el untuk membangunkannya.

Saat ia membuka pintu kamar, di lihat nya el masih terjaga dalam tidurnya.

Ia mengusap rambut el.

"Maafin mami sayang".

El yang merasa terganggu pun perlahan membuka matanya, elvina hanya bisa tersenyum melihat anaknya sudah bangun dari alam mimpinya.

"Mami". Suara serak khas bangun tidur

"Iya sayang, el bangun ya terus mandi habis itu langsung sarapan ya, mami berangkat dulu ke kantor". Elvina pun segera mencium puncak kepala el dengan sayang dan segera keluar dari kamar el.

Elvina melangkah perlahan menuju meja makan dan seperti biasa, disana sudah ada mommy, daddy dan leo sang adik.

"Morning sayang". Sapa mommy nya saat melihat elvina berjalan menuju meja makan.

"Morning mom". Elvina pun segera duduk di samping leo

"Dimana el?". Tanya sang daddy

"Mungkin sekarang sedang mandi dad". Daddy nya pun hanya mengangguk.

Dan seperti biasa mereka makan dalam diam tak ada satu pun yang berbicara, sampai suara sang daddy memecahkan keheningan.

"Ii, boleh temuin daddy di ruangan". Ucap sang daddy dan segera beranjak dari meja makan, elvina pun mengangguk.

Elvina yang tak butuh waktu lama sudah menyelesaikan sarapannya itu segera berjalan menuju ruangan sang daddy.

Sesampainya didepan ruangan itu pun elvina segera membuka pintu dengan pelan dan perlahan masuk.

"Duduklah". Daddy nya yang melihat kedatangan elvina pun menyuruhnya untuk duduk

"Ada apa dad?".

"Daddy sudah tau semuanya, kejadian kemarin". Elvina yang sudah menduga pun hanya diam saja tak memberikan respon apa-apa.

"Apa kamu tega melihat el seperti itu?". Elvina pun hanya menggeleng menjawab pertanyaan sang daddy.

"Kamu tau, el merindukan papi nya?". Lagi-lagi dia hanya menggeleng.

"Kamu tau el berbicara apa sama mommy?". Lagi dan lagi hanya gelengan yang di berikan oleh elvina kepada sang daddy.

"Daddy gak habis pikir sama kamu elvina, kenapa kamu menjadi ibu yang mementingkan perasaan mu sendiri dari pada perasaan anak mu?". Elvina yang terkejut karna sang daddy memanggil nama panggilan nya di luar sana, ia tau bahwa sang daddy sedang menahan emosinya karna ia telah memanggil namanya seperti itu.

"Kamu tau, el bilang tak apa jika ia tak boleh melihat sang papi nya tapi ia hanya ingin mendengar suara nya saja sudah cukup". Elvina pun yang mendengar itu tiba-tiba menatap wajah daddy nya tidak percaya.

"Dan kamu dengan sengaja sudah memutuskan akses komunikasi dengan laki-laki itu? Dimana hati mu elvina?". Bentak sang daddy kepada elvina yang tak bisa menahan emosinya.

Sedangkan elvina hanya diam menunduk tak berani menatap wajah sang daddy.

"Daddy harap kamu masih punya hati untuk anak mu itu elvina". Setelah mengucapkan itu sang daddy berdiri seraya meninggalkan elvina tapi tertahan saat elvina berucap.

"Aku sudah bersumpah untuk tidak akan bertemu Dengannya lagi, meskipun daddy memaksaku dengan alasan el, aku tidak akan pernah sudih menemuinya". Ucapnya sedari tadi tertahan dan sang daddy pun berbalik menghadapnya.

Arrogant CEO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang