Part 4 (Author POV)

5.2K 474 11
                                    

"Hy om ganteng". El pun akhirnya menyapa balik laki-laki itu, ya dia seorang laki-laki.

"Hmmm, Kenapa kamu ada di sini?".

"Nemenin mami, om ganteng". Laki-laki itu tertawa karna el menjulukinya om ganteng, el punya tau bahwa laki-laki itu menertawakannya segera memberinya tatapan tajam.

"Hmm oke, Terus mami kamu dimana sekarang?". Tanya laki-laki itu.

"Mami lagi metting".

"Kok kamu ditinggalin sendirian? Ck Mami macam apa itu? Masak anaknya di tinggal sendirian disini". Entah mengapa mendengar jawaban dari el laki-laki itu sedikit marah.

"Om ganteng jangan marah sama mami el, mami el itu baik.. Tadi mami udah suruh el nunggu di ruangan mami aja sama nonton tv kata mami tapi el nya bosen ya udah el jalan-jalan sendiri aja tapi sekarang el bingung kok el ada di depan toilet, el takut nanti mami cariin el, nanti mami marah lagi sama Orang-orang". Jawabnya panjang lebar dan itu membuat laki-laki itu melongo tak percaya.

"Om, om anterin el cari ruangan mami ya". Lanjut el meminta bantuan kepada laki-laki itu, seperti di sihir laki-laki itu mengangguk.

"Hmm emang mami kerja di bagian apa?".

"Hmmm kata mami tadi, mami itu bos om...tadi aja waktu el sama kami datang semua pada mengheningkan cipta". Dan mendengar kata mengheningkan cipta sontak laki-laki itu tertawa.

"Ihh om kenapa sih dari tadi tertawa terus?". Sebal dengan laki-laki itu el pun mengerucutkan bibirnya.

"Gpp sayang, kamu lucu ngingetin om sama seseorang".

El pun hanya ber OH ria, tak ingin menjadi kepo.

Saat sudah berada di depan ruangan elvina, el segera berlari karna di lihat nya sang mami sudah memasuki ruangannya.

Saat berlari el tiba-tiba berhenti dan berbalik, ia ingat kepada seseorang yang ia panggil om ganteng itu.

"Om, makasih ya.. Itu mami el udah masuk ke ruangannya, el ke mami dulu om ganteng, dadada" selesai itu el segera melanjutkan larinya menuju ruangan yang sudah tertutup itu.

"Lucu sekali anak itu, mirip dia". Ucap laki-laki itu dan segera melangkah pergi keluar dari kantor itu.

Di sisi lain, elvina yang baru saja datang keruangannya di kejutkan oleh teriakan anak kecil, siapa lagi kalau bukan putrinya.

"Maamiiiii".

"Kok dari luar?". Elvina yang bingung mendapatkan putrinya yang baru masuk dari ruangannya dan menghampiri dirinya.

Segera ia membawa sang putri kedalam pangkuannya.

"Hmm itu mami, tadi el kan bosen terus el jalan-jalan disini habis itu el jalan terus, di sepanjang jalan el di lihatin sama karyawan mami, kan kata eyang kalau di lihatin orang harus di senyumin itu tandanya anak yang baik dan sopan, ya udah sepanjang jalan el senyumin karyawan mami terus sampai el gak nyadar kalau el jalan ke toilet, eh el bingung mau balik ke ruangan mami sampai tadi el ketemu sama om ganteng, om ganteng baik deh mami, el di anterin sampai depan ruangan mami, tapi mami gak tau kenapa el suka liat mata om ganteng". Celoteh el panjang kali lebar kepada elvina, elvina pun tersenyum mendengarkan celotehan sang putri.

"Emang om ganteng itu seperti apa sayang?".Tanya elvina kepada sang putri.

"Pokoknya ganteng mami, matanya hampir sama seperti el tapi bedanya mata om ganteng pakek kacamata mami". Jawab el dengan polos nya.

tapi elvira menjadi tegang karna sepertinya ia tau siapa yang dimaksud dengan el.

"mengapa dia ada disini?". elvina yang tak sadar menggumam kan kalimat itu.

Arrogant CEO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang