Semenjak beberapa hari yang lalu, setelah aku -- hm Maksudnya kami bertiga.
Aku melihat wajah el sangat ceria, iya semenjak itu alfaro sering sekali mengunjungi el ke rumah dan itu membuat mommy dan daddy yang Mengetahui itu tersenyum kepada ku.
"Daddy bangga, kau tak seegois yang daddy kira". Dan itulah kata-kata daddy kepada ku setelah itu berlalu pergi.
entah aku merasa senang atau tidak, setiap hari el berceloteh tentang kegiatannya bersama alfaro, dan disana aku melihat ia sangat bahagia.
satu lagi, aku setiap hari memikirkannya.
bagaimana cara menyampaikan semuanya kepada alfaro, aku takut dia tak akan percaya dan seandainya ia percaya, aku takut akan berpisah dengan el.
kurang 2 hari adalah ulang tahun el, dan aku sudah berjanji pada el.
ya tuhan...
kenapa harus serumit ini
semua ini terjadi karna dia, dia hadir di kehidupan ku lagi.hari ini aku memilih tetap berdiam di rumah, karna sudah beberapa hari ini aku tak bisa berkonsentrasi dengan pekerjaan ku, dan hari ini juga pertama kalinya aku membolos dari kantor.
saat aku memilih menyendiri di kamar, aku mendengar suara langkah kaki mulai mendekat ke kamar ku.
Tok tok tok
"ii, boleh mommy masuk?". teriak suara itu dan aku pun tak memberi jawaban.
aku tau, meskipun aku tak menjawab mommy akan tetap masuk ke kamar ku.
dan benar kan mommy masuk dan berjalan ke arah ku.
"mommy tau, kamu sedang mikirin apa". tebak mommy dan aku pun kembali diam memandang lurus ke jalan, ya cendela kamar ku mengarah pada jalanan kompleks perumahan ini.
"El tadi cerita sama mommy, kalau dia akan bertemu dengan papi nya, saat ulang tahun kamu akan membawa papi nya". Tepat apa yang di tebak mommy dan aku pun masih diam.
"Mommy harap, kamu tak mengingkari janji itu dan tak membuat kesalahan kembali". Ucap mommy dan ku dengar derap langkah mommy perlahan Menjauh.
Mendengar itu aku memejamkan mata ku, merasakan angin yang masuk kedalam kamar ku melalui cendela.
Apa aku bisa?
Aku pun segera mengambil ponsel ku dan mencari nama alfaro, aku harus bertemu dengan nya.
Ya aku menelfonnya, sambungan 1-2 tak ada jawaban sampai sambungan ke 3 ia pun akhirnya menjawab.
Via Telfon
"Hallo". Suara di seberang itu
Entah mengapa saat mendengar suaranya, serasa aku berhenti bernafas.
"Hallo". Lagi-lagi suara di seberang
"Ha-hallo". Sapa ku gugup, aku pun menarik nafas dan menghembuskan nya perlahan, siap untuk berbicara
"Ini aku elvina, bisa kah kita bertemu sekarang? Ada yang ingin aku bicara kan kepada mu". Akhirnya kalimat itu muncul juga.
"Baiklah, dimana?".
"Nanti aku kirim alamatnya". Setelah itu aku segera mematikan sambungannya sepihak dan segera mengirimi nya alamat tempat pertemuan kita -- hmm maksudnya aku dan dia.
Aku pun segera bersiap-siap, setelah itu aku segera keluar dari kamar dan berjalan sedikit cepat.
Saat aku menuruni tangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arrogant CEO [END]
Romance#Sequel Fall in love with CEO Elvina Aprillya Fendrick adalah wanita satu-satunya yang menjabat sebagai CEO di negara ini. Elvina memiliki sifat yang hampir sama dengan sang daddy yaitu Digo Fariz Fendrick yang mungkin lebih, karna elvina memiliki s...