Part 23 (Author POV)

3.8K 257 11
                                    

Mereka berenam makan dalam diam, terutama El yang biasanya selalu bercanda gurau tanpa melihat tempat dan situasi.

tapi kali ini berbeda, karna hari ini moodnya sudah tidak baik sedari tadi dan akhirnya ia pun memilih diam, sampai akhirnya sang opa membuka suara dengan berdehem.

"hmmm".
"cucu opa kenapa dari tadi diam saja?". Tanya nya

El pun mengalihkan perhatiannya yang sedari tadi berada pada piring di depannya, sekarang melihat wajah sang opa yang masih sangat tampan itu baginya.

El hanya bisa menggeleng pelan dan kembali menatap piring di depannya.

Leo yang sedari tadi memperhatikan tingkah El pun bertanya-tanya.

"Ada apa sebenarnya?". pikirnya dalam hati.

Dan tak lama pun mereka semua sudah menyelesaikan sarapan masing-masing.

"El, ayo sayang kita berangkat". Ajak Elvina kepada El yang sedari tadi duduk dengan diam tak berbicara, El hanya bisa mengangguk dengan Lemas.

Entah mengapa hari ini El sangat-sangat kesal kepada semua orang terutama kepada orang tua nya, pasalnya mereka sudah tak mengingat lagi hari special setahun sekali bagi El.

Mereka sudah berada didalam mobil, mobil dimana Elvina akan mengantar sang anak sekolah.

"Sayang, kenapa sedari tadi El hanya diam?". Elvina yang menyadari kediaman sang anak pun segera menanyakan tentang kediaman sang anak.

"Tak apa-apa mami, El hanya tak enak badan". Jawab El dengan malas.

Elvina yang mendengar itu tiba-tiba memberhentikan mobilnya secara mendadak.

"Apa El lupa meminumnya?". Tanya Elvia panik dengan sang anak.

El yang mengerti pertanyaan sang mami pun hanya bisa menggeleng untuk menjawab pertanyaan sang mami.

"Huuhhh syukurlah".
"Ingat, El disekolah tidak boleh terlalu capek, tidak boleh telat untuk makan, tidak boleh jajan sembarangan dan tida--". Lanjut Elvina terpotong karna mendapat protes dari sang anak.

"Sudahlah mami, El tidak apa-apa dan El hanya ingin seperti anak yang lain mami, jadi stop melarang El ini dan itu, El sebenarnya sudah lelah mami". Potong El cepat karna sang mami selalu saja masih melarangnya untuk melakukan ini dan itu, ia sebenarnya ingin menjadi seperti anak" yang lain.

Bermain tanpa harus memikirkan akan lelahnya setelah bermain, tapi El harus mengubur itu semua, ia tau konsekuensi yang akan ia terima kalau seandainya ia kelelahan maka semua orang yang menyayanginya akan merasa sedih, ia tak mau membuat mereka bersedih.

Elvina yang mendengar penuturan sang anak hanya bisa diam tak mampu untuk berbicara lagi, ia kembali untuk menjalankan mobilnya, mengantarkan sang anak.

Tak lama kemudian mereka telah sampai di tempat tujuan yaitu sekolah Taman Kanak-kanak untuk El.

El yang tadi tak bersemangat, sekarang setelah sampai di depan sekolah barunya, ia kembali tersenyum senang melihat begitu banyak anak-anak yang berbondong-bondong untuk segera masuk ke dalam sekolah, dan sepertinya mereka sangat bergembira seperti El karna sudah bisa bersekolah.

"El, pelan-pelan sayang". Teriak Elvina saat melihat sang anak turun dari mobil dan berlari sangat cepat memasuki sekolahnya.

El pun tak menghiraukan ucapan dari sang mami, ia terus berlari sampai tiba-tiba ia memelankan kegiatan larinya, dan keringat dingin pun mulai bercucuran membasahi wajah juga tubuhnya.

Ia yang menyadari itu kemudian berjalan dengan sangat pelan, dan cepat-cepat mengambil air bekal sekolahnya yang berada di tasnya.

Elvina yang dari kejauhan melihat perubahan dari El pun segera mempercepat jalannya, dan menghampiri sang anak.

"El, kenapa sayang? Ada yang sakit?".

"El gak apa-apa Mami, El cuma ingin minum aja". Jawab El tenang tapi tidak dengan di dalam dirinya

"Beneran?". Tanya Elvina ya ng tak mudah percaya Dengan ucapan sang anak.

"Mami ayo cepat, El gak mau telat di hari pertama sekolah". El yang tak mau di tanya lebih banyak lagi pun segera berlari menuju kelas barunya, ia tak mau sang Mami terus saja menghawatirkannya.

Sedangkan Elvina hanya pasrah melihat tingkah laku dari sang anak, ia tau sang anak sedang menyembunyikan sesuatu.

"Hahh". Hanya hembusan nafaslah yang sekarang bisa ia keluarkan melihat El selalu pintar menyembunyikan sesuatu darinya.

Dilain sisi, di sebuah rumah yang tak lain adalah kediaman keluarga besar Fendrick, Sisi yang merupakan nyonya besar rumah tersebut sedang sibuk menyiapkan ini itu, menyusun pernak pernik, membuat kue tar dan lain sebagainya, untuk mempersiapkan acara kejutan ulang tahun untuk sang cucu.

Berbeda dengan Digo yang hanya diam melihat betapa sibuknya sang istri, mondar mandir kesana kemari membetulkan hiasan yang menurutnya kurang bagus dan sebagainya.

Ia hanya bisa tersenyum dan menggelengkan kepala.

Lain hal dengan Leo anak lelakinya yang hanya diam Memandang sang ibu yang tengah sibuknya menyiapkan pernak pernik ini itu untuk perayaan ulta sang cucu, meskipun hanya di rayakan oleh keluarga saja.

Lain sisi, di sebuah gedung perusahaan Alfaro yang merupakan papi dari El tengah serius menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat, karna ia tak mau telat dan tak mau melewatkan hari special sang anak.

Ia sudah mempersiapkan kado yang sangat sangat cocok untuk putri kecilnya.

Di saat Alfaro sedang serius-seriusnya, terdengar dari luar suara kegaduhan, entah itu kegaduhan apa yang jelas ia hanya menghela nafas dan meneruskan pekerjaannya, ini demi sang putri.

Saat itu juga, seseorang masuk tanpa permisi menganggunya.

"Mau apalagi kau Talita?". ucapnya sinis kepada sang pengganggu.

"Apa maksud dari surat ini Al?". Talita yang dengan wajah emosinya melemparkan sebuah surat kedepan wajah Alfaro.

Alfaro yang tau itu hanya membalas dengan senyum sinisnya.

"Kau mau menceraikan ku Al?".

"Kalau kau berani menceraikan ku, jangan salahkan aku jika terjadi sesuatu dengan putri kesayanganmu". Ucapnya seraya pergi meninggalkan Alfaro.

Alfaro yang mendengar ancaman dari Talita hanya diam menahan amarahnya.

"Tak kan ku biarkan kau menyakiti keluarga ku Talita".

---------------

Banyuwangi, 10 Desember 2017

Hay, Apa kabar semua😊 ?
Maaf ya, udah buat kalian menunggu lama😁😁 karna kemarin kemarin kemarin dan kemarin keluarga besar Lia lagi banyak musibah. 😢😢

-Pertama, Berita bahagia Lia lagi hamil terus suruh banyak istirahat.

-Kedua, Berita duka😢 Orang tua Lia (Ibu) Meninggal dunia. 😢😭

-Ketiga, Berita duka lagi😢 Paman kesayangan Lia juga menyusul Ibu Lia. 😢😭

-Keempat, Orang tua Lia (Bapak) sakit di fonis Gejala Ginjal sampai sekarang. 😢😭

Jadi selama beberapa bulan ini keluarga besar Lia lagi di dalam masa ujian 😢 maka dari itu Lia gak pernah update cerita ini ataupun yang lain 😢 sekali lagi Lia Mohon maaf kepada kalian semua.

Maaf juga kalau part ini pendek dan juga kalau gak nyambung..😢

Arrogant CEO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang