perlahan langkah kakinya kian pasti mendekat kearah kerumunan manusia yang saling memeluk itu. tapi semakin lama ia mendekat dadanya terasa sesak untuk bernafas. perlahan isakan demi isakan ia dengar dari kerumunan orang itu. saat sudah dekat ia dapat melihat para sahabt nya menangis tersedu. sekelebat perasaan buruk makin menghantui saat salah satu dari sahabat nya mendekat dan berdiri tak jauh dari prilly berdiri sekarang.
"ada apa?" tanya prilly to the point.
"ulul meninggal"
***********************************************************************************************
bagai di beri racun sianida prilly saat ini. wajah nya pucat pasi, badan nya mematung dengan tatapan kosong. bukan perasaan hancur yang menghantui hatinya. tapi perasaan bersalah yang terlalu kentara. ULUL. satu nama itu terus melintas di otak cantik nya. ia masih ingat pertengkaran hebat nya dengan ulul jumat minggu lalu.
flashback
"oke, ba ik lah. kali ini kita akan mencoba membuat bentuk patung menggunakan sabun ini." ucap dosen wanita paruh baya di depan kelas.
semua murid tampak dengan serius menatap penjelasan dari sang dosen. tapi bukan semua murid sih yang memperhatikan. di sudut kanan paling pojok, terlihat 3 orang pria yang asik dengan dunia mereka sendiri. entah apa yang mereka kerjakan, yang jelas mereka tertawa bahagia bertiga di saat yang lain nya sedang sibuk menatap dosen di depan.
"eh coba deh loo arahin ni sabun ke mulut anak-anak" ucap fikri sambil memain kan sabun yang sudah tak berbentuk lagi di tangan nya.
"boleh juga tuh lumayan buat hiburan" timpal randi setuju dan menatap serius ke arah ulul.
"jangan bilang kalau gue yang harus ngelakuin ide gila kalian." tanya nya tepat sasaran.
"oke gue terima ide gila kalian." ucap nya angkuh dan mulai berjalan ke arah sasaran nya.
satu persatu anak pria menjadi sasaran dari ulul, bukan nya merasa terganggu malahan mereka saling melempar dan tertawa bersama menikmati permainan gila yang mereka ciptakan sendiri.
di saat yang lain menikmati permainan mereka, prilly terlihat asik dengan h. andphone mungil milik nya. entah lah, sudah jadi kebiasaan nya kalau selalu membaca novel atau cerbung di saLah satu aplikasi yang ia download. aplikasi dunia orange yang selalu menemani dengan setia dan selalu mengisi waktu gadis bermata hazel itu. entah sudah berapa cerita yang ia baca, tapi itulah dia. prilly sang gadis jutek, yang selalu asik dengan dunia nya sendiri.
sreet,,, (anggap aja bunyi orang nyolek dagu)
"what the,," ucap prilly menggantung saat merasakan dagu nya di coleh dan terkena sabun yang ia sangat benci dengan baunya.
"hahahahaha" suara tawa dari pria yang mengoles kan sabun itu menusuk indra pendengaran prilly.
menatap tajam " bukan nya sudah gue bilang jangan mancing-mancing emosi gue" ucap prilly geram dengan wajah memerah.
tertawa" apa lo bilang pril? mancing? emang lo kata kita mau nangkep ikan pake mancing segala." candanya dan tertawa dengan keras. sedangkan prilly yang mendengar perkataan barusan malah makin marah, lihat saja wajah nya sudah bak kepiting rebus, dan siswa yang berada di dekat prilly meilih untuk diam karna kali ini ia tak main-main dengan ucapn nya. sedangkan dosen di depan nya hanya menatap kejadia itu seoolah menjadi penontong yang dengan setia menunggu kelanjutan film yang sedang ia tonton.
![](https://img.wattpad.com/cover/54831842-288-k754135.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KARNA KAMU!!
FanficGanesya Aprillya adalah seorang gadis yang ceria, ramah, pintar, sopan dan anggun lemah lembut kepada siapa pun. Tetapi karna suatu kejadian ia menjadi lebih pendiam, dan membenci yang namanya laki-laki. menurutnya semua laki-laki itu sama saja deng...