chapter 31

3.6K 148 6
                                    

Prilly pov

Saat terbangun tadi, aku merasakan sakit di sekujur tubuh ku. Tetapi sakit itu hilang saat mengingat sepanjang malam aku dapat memeluk nya hingga pagi ini. Apakah tubuh nya tak sakit saat tidur dalam posisi duduk seperti itu, apalagi aku tidur bersender di dada bidang nya itu, dan di sanalah tempat ternyaman yang pernah ku rasakan saat bersamanya. Ku pandangi wajah polos nya saat tertidur, dan ku bingkai dalam ingatan ku agar aku selalu ingat dengan wajah tampan nya itu. Tapi saat itu juga senyum ku pudar di gantikan air mata saat mengingat hari inilah waktunya.
Tapi semua ketakutan itu cepat ku tepis, karna tak mau membebani ali nantinya. Perlahan aku beranjak dari sofa dan pergi ke kamar ali guna membersihkan diri. Jika kalian bertanya kenapa aku dengan seenak nya keluar masuk kamar ali, itu karna hanya kamar ali yang bisa ku masuki. Karna jika memasuki kamar mamanya aku merasa sungkan. Oh iya jika kalian bertanya kenapa aku bisa mandi di kamar ali, itu karna ali sudah membelikan peralatan mandi kusus untuk ku di kamar nya, awalnya aku menolak saat ia ingin membelikan ku peralatan mandi, tapi saat ia bilang kalau ia suka roma ku saat memakai sabun yang biasa ku pakai, aku mau tak mau meng-iyakan nya. Bukan hanya itu, bahkan ali juga sengaja mengosongkan 1 lemari untuk ku karna ia bilang kalau aku pasti membutuhkan pakaian jika berkunjung ke sini, dan ia juga memberikan 2 buah kenci lemarinya padaku. Yang satu kunci serep dan satu lagi kunci untuk ku pegang. Bukan hanya peralatan mandi dan pakaian ku yang ada di sini, kosmetik dan parfum yang sering ku gunakan pun ada. Jika ku pikir, cara ali memperlakukan ku itu sudah seperti seorang suami kepada istri saja hihi, membayangkan saja sudah membuat pipiku terasa panas hahaa.

Sebelum keluar dari kamar ali, aku sempat mengambil selimut dan bantal. Dan setelah itu aku pergi menuju dapur karna aku ingin memasak untuknya sebelum waktu itu tiba.

Pagi ini aku akan memasak soup ceker, ayam kecap dan ikan patin bumbu. Semua makanan itu adalah makanan favorit ali dan mamanya. Sederhana memang, tapi aku jamin rasanya sangat lezat.

**

1 jam sudah aku berkutat dengan peralatan dapur, dan semua makanan sudah tertata rapi di atas meja makan. Senyum ku mengembang saat melihat meja makan ini dan membayangkan ekspresi ali dan mamanya saat mencicipi makanan yang ku buat ini. Sekarang tugas ku tinggal membangun kan ali dan memanggil mamanya. Tetapi belum sempat aku beranjak, mama ali sudah datang dengan senyum khas nya.

"hmm, bau nya enak sekali pril" puji mama padaku.

"hihi, itu kan bau nya doang ma, rasanya belum tentu kan." ucap ku merendah karna taku hasilnya mengecewakan.

"pasti enak ini pril, apalagi kamu yang masak" puji mama begitu tulus yang aku balas dengan senyuman.

"ma, aku bangunin ali dulu ya, kalo mama mau makan duluan aja, aku nanti bareng sama ali aja." pesan ku dan beranjak pergi.

Tapi baru beberapa langkah prilly berjalan suara mama ali berhasil membuat langkah nya itu terhenti.

"Pril, maaf in mama ya" ucap mama ali tulus dengan nada bergetar menahan tangis. Sedangkan prilly yang meendengar itu mencoba tegar dengan cara menghembuskan nafas kasar.

Setelah merasa cukup tegar prilly langsung berbalik dan menatap mama ali dengan penuh senyum menghiasi wajah cantiknya.

"ma, ii gak papa kok, mama gak usah mintak maaf lagi ya." ucap prilly tulus. "lagian mama gak capek apa ngomong maaf terus, mending sekarang mama makan dulu biar nanti punya tenaga lagi buat minta maaf lagi hihi" canda prilly yang berhasil membuat tawa kecil dari mama ali.

"aduh, ii sampe lupa kalo mau bangunin ali." menepuk jidat" ma ily bangunin ali dulu ya" pamit nya yang di balas anggukan mama ali.

**

KARNA KAMU!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang