Chapter 19

4.8K 176 2
                                    

"brrr, dingiiiin..

"aa alii, maaf in akuu, aku gak maksud bu buat nyakitin kamu.  Alii maafin aku. Igau prilly dalam tidurnya dan badan yang menggigil karna kedinginan.

Ali yang mendengar ptilly mengigau pun langsung bangun dari tidurnya dan menghampiri prilly yang meringkuk kedinginan.

"pril kamu gak apa apa kan?, apa yang sakit?. Tanya ali panik melihat prilly yang menggigil.

"di dingin li, ucap prilly susah payah.

Ali yang mendengar prilly kedinginan pun langsung menggenggam erat tangan prilly untuk memberi kehangatan. Dan betapa terkejut nya ali saat merasakan suhu tubuh prilly yang sangat panas.

"astaga pril, kamu demam?, tubuh kamu panas banget. Ucap ali panik dan langsung memencet tombol untuk memanggil dokter.

Tak berapa lama beberapa suster dan dokter pun datang dan langsung memeriksa kondisi prilly.

Ali yang melihat dokter datang pun sedikit bernafas lega, karna prilly langsung di tangani oleh dokter.

Selama dokter memeriksa kondisi nya, prilly tak mau melepaskan genggaman tangan nya pada ali. Dokter dan suster yang melihat hal itu hanya tersenyum menanggapinya. Setelah di periksa dan di beri suntikan prilly kelihatan lebih tenang dan mulai tertidur. 

"gimana keadaan prilly dok?. Tanya ali dengan raut cemas.

"tenang mas, istri mas baik-baik saja, ini hanya demam biasa. Dan kekurangan cairan. Dan saya barusan sudah menyuntikan cairan vitamin untuk mengembalikan cairan yang hilang. Dan saya anjurkan agar istri mas untuk sementara waktu istirahat total. Saya permisi dulu mas.

"owh baiklah dok terima kasih.

Sepeninggalan dokter tadi ali menjadi senyum senyum sendiri mengingat kalau dokter mengira kalau prilly ini istrinya. Tapi di balik senyuman itu ia masih menyimpan kekecewaan pada prilly.

                         ***

4 hari sudah prilly berada di rumah sakit. Tetapi selama di rumah sakit ia menjadi sosok yang pendiam dan sering melamun seperti orang yang tidak memiliki gairah untuk hidup. Sering mila mengajak nya untuk bicara dan berjalan ke taman tetapi ia masih saja murung.

Jika kalian bertanya kemana ali, ali sudah 3 hari tak datang ke rumah sakit. Setelah malam kejadian saat prilly demam ali tak pernah lagi datang menjenguk, entah apa alasan ali tak datang menjenguk prilly.
Ceklek,,

Pintu ruangan yang prilly tempati terbuka, dan munculah sosok wanita dengan rambut lurus dan pipi yang cubby. Siapa lagi kalau bukan mila.

"Hai pril, maaf ya gue dateng nya telat. Soalnya tadi di sekolah banyak tugas banget. Dan tadi pas gue baru nyampe bareng kevin dokter panggil kita trus bilang kalo besok lo udah boleh pulang. Ucap mila antusias saat mengingat prilly sudah di perbolehkan pulang.

Prilly yang mendengar nya pun hanya bisa tersenyum tipis.

"mm pril, kalau seandainya minggu depan kita berangkat ke bukittinggi lo kuat gak?. Tanya mila sedikit ragu.

Prilly yang mendengar pertanyaan mila pun sontak berpikir keras.

Jika aku menolak ajakan mila, pasti dia kecewa lagi. Aku tak mau membuat dia kecewa lagi.

"Baiklah mil, aku juga ingin liburan. Bau obat di rumah sakit ini membuat ku membutuhkan udara segar. Jawab prilly tersenyum.

Mila yang mendengar jawaban prilly pun merasa sangat bahagia karna jarang-jarang sahabat nya ini mau di ajak. Karna saking bahagia nya mila ia sampai berjingkrak jingkrak di atas sofa, kevin yang baru saja datang tertawa melihat tingkah konyol sang kekasih.
Prilly yang melihat itu juga ikut tertawa. Mila yang melihat prilly tertawa pun malah semakin heboh bergoyang dan melompat di atas sofa.

KARNA KAMU!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang