Setelah reihan dan windu keluar, kini tinggal ali dan prilly. Perlahan prilly berjalan ke arah ali dengan tatapan yang sulit di artikan. Saat jarak mereka tinggal 1 meter, prilly menghentikan langkah nya. Ali yang melihat itu menatap prilly sendu, jujur di dalam hati kecil nya ia tak mau hubungan ini berakhir begitu saja. Tapi semua fikiran negatifnya sirna saat prilly berhamburan memeluk nya. Ali yang mendapat pelukan prilly langsung tersenyum bahagia. Perlahan ia membalas pelukan prilly dan sesekali mengelus rambut prilly."Maaf" hanya itu kata yang bisa di lontarkan prilly pada ali.
"maaf juga sayang" balas ali sambil mencium pucuk kepala prilly.
***
Sinar mentari pagi mulai menyusuk ke sela-sela gorden kamar seorang gadis yang masih betah bergelung dengan selimut nya. Sedangkan seorang pria yang baru saja masuk ke dalam kamar itu, hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah sang gadis. Suara langkah kaki mulai mendekati gadis itu, perlahan sang pria mulai duduk di tepi ranjang sang gadis. Seutas senyum mulai menghiasi wajah tampan nya. Tangan nya terulur mengusap wajah polos seorang gadis yang masih enggan meng-akhiri mimpi indah nya.
"lihat betapa polos nya wajah mu saat kau tertidur" ucap pria itu dalam hati sambil terus mengusap kepala sang gadis.
Sang gadis yang merasa terusik pun mulai bergerak gelisah. Perlahan ia mencoba bergerak mencari kenyamanan agar ia bisa melanjutkan tidur nyenyak nya.
"hmmmm, Bun jangan ganggu ily dulu, ily masih ngantuk"ucap nya tanpa membuka mata dan nerebahkan kepalanya di pangkuan orang yang ia anggap ibunya itu. Tangan nya melingkar indah di pinggang orang itu, sedangkan sang pria yang mendapat perlakuan dari sang gadis hanya bisa tersenyum akan tingkah kekanak-kanakan sang gadis.
15 menit berlalu, tapi tampak nya gadis yang memanggil dirinya dengan sebutan illy itu masih betah tidur dengan posisi kepala di pangkuan sang pria dan tangan yang memeluk pinggang pria itu posesive, seakan menandakan kalau pria itu milik nya.
Sang pria yang melihat jam menunjukan pukul 8 lewat pun berfikir kalau dia harus segera membangun sang gadis yang menjelmasebagai putri tidur itu.
Perlahan ia mencoba mengusap pipi prilly secara perlahan agar tidur nya terusik dan segera bangun. Tapi sayang, cara yang ia lakukan malah membuat tidur sang gadis menjadi tambah nyenyak. Merasa kehabisan akal ia mencoba memanggil sambil memukul pelan pipi sang gadis.
"sayang, ayok bangun!!, ini sudah siang loh," ucap nya sambil terus memukuk pelan pipi sang gadis.
"aduh bun ily masih ngantuk, 5 menit lagi ya" balas nya setengah merengek.
"sayang, ayok bangun, ini udah siang loh" mengusap rambut sang gadis pelan.
Prilly pov
"What"
"suara itu?, gu, gue, gak salah denger kan?"
"suara itu, suara itu bukan nya suara ali?, tapi kenapa dia bisa di sini?, di kamar gue?"
"APA?, DI KAMAR?, oh nooo"
Hal itu sontak membuat mata gue yang tadinya terasa berat langsung kebuka lebar karna denger suara ali. Dan ternyata dugaan gue bener, ternyata itu memang ali. Tapi kenapa dia bisa ada di sini?, oh good tolong jelasin ke gue sekarang juga kenapa dia bisa ada di sini.
Saat gue noleh ke samping wajah gue langsung berhadapan sama ali. Gak ada sepatah katapun yang bisa gue ucapin karna mata itu, mata itu terasa menghipnotis gue. Perlahan wajah dia mulai mendekat ke arah gue. Dekat dan semakin dekat, dan akhirnya,,
KAMU SEDANG MEMBACA
KARNA KAMU!!
FanfictionGanesya Aprillya adalah seorang gadis yang ceria, ramah, pintar, sopan dan anggun lemah lembut kepada siapa pun. Tetapi karna suatu kejadian ia menjadi lebih pendiam, dan membenci yang namanya laki-laki. menurutnya semua laki-laki itu sama saja deng...