Chapter 18

4.1K 172 1
                                    

Tak berapa lama pintu ruangan prilly terbuka dan terlihatlah mila dan kevin yang memasuki ruangan itu. Mila yang melihat keadaan prilly pun merasa panik dan sekaligus sedih.

"pril lo kenapa?, kenapa bisa kayak gini. Tanya mila panik.

Bukan nya menjawab pertanyaan mila tetapi prilly malah diam seribu bahasa dengan tatapan kosong.

"prill jawab, sentak mila.

"gue baik-baik aja. Jawab nya pelan. Dengan tatapan lurus.

Mila yang melihat keadaan prilly pun menitik kan air mata. Ia tak tau apa masalah ali dan prilly. Tetapi mila dapat merasakan kalau prilly sedang dalam keadaan tak baik.

Dengan penuh kelembutan mila merapikan rambut prilly dan membereskan brankar yang di tempati prilly. Kevin yang melihat keadaan prilly pun ikut menitik kan air mata.

"mil ini pakaian pakaian prilly yang kamu minta tadi. Ucap kevin memberikan tas yang di tenteng kevin.

"eh iya sayang, kamu tarok di atas sofa dulu ya, nanti biar aku beresin.

"iya sayang. Pril tadi ali kesini gak?. Tanya kevin setelah meletak kan tas prilly.

Prilly yang mendengar pertanyaan kevin pun menoleh dengan kening menggerinyit dan menggeleng kan kepala nya kalau ali tak ada.

"jadi ali gak kesini?, padahal perasaan tu anak tadi udah di depan pintu ruangan lo deh pril. Balas kevin kekuh.

Mata prilly berkaca-kaca saat mendengar kalau ali sudah berdiri di depan pintu.

Pasti ali kecewa dengan ku. Buktinya saja dia enggan untuk menjenguk ku, padahal aku sangat berharap dia yang menemaniku di sini. Ucap prilly membatin.

Mila yang melihat raut kekecewaan di wajah prilly pun menanyakan keadaan prilly.

"prill, are you okey?, tanya mila hati-hati.

"yes im okey mil, balas prilly dengan senyum terpaksa.

"shh aw, shhh, ringis prilly saat merasakan sakit di perutnya lagi.

"pril lo gak papa kan?, mag lo kauh lagi?

"shhh, gue gak papa mil, shhh gue cuma pengen istirahat. Balasnya berbohong.

"lo beneran gak papa gue panggilin dokter ya?, tanya mila  cemas.

"gak usah, jawab nya sedikit tertahan karna menahan rasa sakit di perut nya.

Ceklek,,

Mendengar pintu terbuka semua pandangan tertuju pada sosok yang baru saja muncul di depan pintu. Sosok yang sangat prilly butuh kan dan rindukan walaupu belum berapa lama mereka bertemu.

"A a alii, lirih prilly sambil terus memandang ali.

Sedangkan yang di panggil hanya diam sambil memasang wajah datar nya.

Prilly yang melihat respon dari ali pun menangis dalam keadaan diam.

Mila yang melihat moment ini pun menitik kan air matanya.

"ali,,  pangil prilly sekali lagi dengan isakan isakan kecil.

Dengan perlahan ali melangkah ke arah brangkar prilly.

"ini tadi buat lo, tadi gue beli keluar pas inget lo sakit. Ucap ali datar dan meletak kan buah yang ia beli di atas lemari dekat tempat tidur prilly. Dan melangkah lagi ke arah sofa dan duduk di samping kevin.

Deghh,

Bagai di tusuk seribu jarum. dada prilly naik turun menahan sesak. Bagaimana tidak!!, ali yang ia kenal sangat lembut kini telah berubah, ali yang selalu mekai panggilan aku kamu Kini berubah menjadi lo gue. Air mana yang dari tadi ia tahan sekarang pecah walaupun tanpa suara.
Dengan berat hati prilly mengucap kan terima kasih pada ali dan merebah kan tubuh nya membelakangi mila ali dan kevin.

"Makasih ya li udah bawain aku buah. Ucap prilly pelan dan hanya di balas deheman oleh ali.

Setelah membelakangi para sahabat nya, prilly mencoba memejamkan matanya walaupun perut nya amat teramat sakit saat ini karna ia masih belum makan sedikit pun.

Dengan susah payah ia memejam kan matanya akhirnya prilly pun tertidur. Mila yang mendengar nafas teratur prilly pun bernafas lega. Dengan perlahan ia berjalan mendekat ke arah ali.

"li, apa lo ada masalah ama prilly?. Tanya mila penuh selidik.

"gak, gue baik-baik aja. Balasnya datar.

"lo bilang baik baik aja!!, tapi sikap kalian menunjukan kao kalian gak baik. Ucap mila mengintrogasi ali.

"biar waktu yang ngejawab mil.
"serah lo deh.

Hening, ruangan prilly hening seketika. Tak ada satupun dari mereka yang membuka suara. Hingga akhirnya mila membuka suara.

"eh li gue boleh minta tolong gak?, tanya mila memecah keheningan.

"apa?, tanya ali to the poin.

"lo jagain prilly dulu ya, gue mau pulang dulu mau ganti baju.

"oke.

"Oke deh kalo gitu, yang ayuk brangkat.

"bye ali gue pergi dulu. Pamit mila dan berlalu pergi.

Selang beberapa menit setelah kepergian mila dan kevin terdengar suara rintihan dari prilly. Ali yang mendengar rintihan prilly pun mendekat ke arah prilly.

"shh, awhh, shhhh.

"pril lo kenapa?, apanya yang sakit?, tanya ali panik dan membalikan tubuh prilly yang membelakanginya.

"shh, perut aku sakiit bangeet. Balas nya menahan sakit dengan air mana yang entah sejak kapan lolos.

"lo udah makan sama minum obat?. Tanya ali. Dan di balas gelengan oleh prilly.

Aku belom makan li apalagi minum obat, aku nungguin kamu. Aku gak butuh obat yang aku butuhin cuma kamu. Ucap prilly membatin.

"sekarang lo makan abis itu minum obat. Biar gue yang nyuapin. Ucap ali tegas walaupun dengan wajah datar tanpa ekspresi.

Dengan perlahan ali membantu prilly untuk duduk.
Setelah itu dengan perlahan ali menyuapi prilly dan membetikan obat untuk prilly.

"li apa kamu marahh dengan ucapan ku tadi di sekolah?, tanya prilly hati-hati.

"gak gue gak marah dan gak berhak marah, dan sekarang gue lagi gak mood buat bahas hal yang gak penting. Ucap nya sedikit ketus.

"Ma maaf, hanya itu yang bisa di ucap kan prilly.

Dengan perlahan prilly kembali merebahkan tubuh nya tanpa bantuan ali. Dan kembali terisak menahan desak di dadanya karna alinya benar-benar telah berubah.

Ali yang melihat prilly pun sebenarnya merasa iba, tetapi rasa kecewanya kali ini sangat besar.

Setelah melihat prilly tertidur tiba-tiba hp ali bergetar tanda ada pesan masuk.

Mila,, "li gue ama kevin gak bisa balik lagi ke rumah sakit soal hujan deres banget.

Ali,,"oke kalo gitu, biar gue yang jaga prilly.

Mila,," oke deh li, thank's ya udah jagain sodara gue.

Ali,,"oke. Sama-sama.

Setelah membalas sms dari mila tadi, ali memilih untuk tidur di sofa.

Bukan nya tertidur ali malah melamun. Entah apa yang ia pikirkan hingga membuatnya susah tertidur.  Waktu menunjukan pukul 2 malam tapi ali masih saja belum tidur. Dengan penuh paksaan ia mencoba memejamkan matanya hingga akhirnya ia tertidur.

Baru saja ia pergi ke alam mimpi, tiba tiba saja terdengar suara seperti orang mengingau dan kedinginan. Ali yang merasa tidurnya terganggu pun terbangun kembali.

"brrrr, dingiiiiin,,,,

TBC

Maaf typo












KARNA KAMU!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang