chapter 38

2.5K 93 6
                                    


Tapi saat ia memutar pandangan nya tak sengaja ia menatap sosok gadis mungil yang selama ini ia rindukan mungkin. Mata mereka bertemu memancarkan aura yang sama sekali sulit untuk di baca.

Sedangkan prilly. Ia membeku tak percaya dengan apa yang ia lihat di depan nya ini. Sosok itu, kini berdiri tegap di depan matanya. Dunia saat ini seakanberhenti. Nafas nya tercekat. Dadanya bergemuruh bahkan matanya mulai memanas. Ia bingung harus bagaimana sekarang.

"Prilly,," ucap pria tak percaya.

"A ali" ucap prilly gagu.

Nadia yang merasa heran akan sikap sepasang manusia ini langsung membeku saat prilly menyebut nama Ali. Ingat, ia sangat ingat dengan nama itu. Nama pria yang selama ini tersimpan dalam memori sang sahabat.

Entah kenapa hatinya berdenyut nyeri saat melihat setetes air mata jatuh di pipi sang sahabat. Tanpa mau menunggu lama lagi nadia segera menarik tangan prilly dan berlalu dari sana. Sedangkan ali, pria itu sungguh tak percaya dengan apa yang terjadi barusan. Sosok itu, sosok yang kita sendiri tau tau apa arti untuk nya.

****

"Apa" teriak nadila dan vina lebay.

Sedangkan alifa dan nadia hanya bisa menutup kuping mereka karna suara sahabat yang akan merusak pendengaran mereka.

"Jadi tadi prilly bertemu sama si ali baba itu?" Tanya vina masih tak percaya.

"Masya allah sirooo. Udah berapakali sih lo nanya itu mulu" balas nadia jengkel seakan ingin menerkam vina hidup-hidup.

Saat sampai di hotel tadi nafia memang langsung menceritakan kronologi pertemuan antara ali dan prilly.

Dan pada saat ini prilly terlihat sedang terlelap karna kelelahan menangis. Sepanjang perjalanan menuju hotel prilly tak henti menangis dalam diam nya. Dan sesampai nya di kamar hotel ia terlihat lelah dan langsung berbaring di sofa hingga tertidur.

"Kalian gak usah takut. Gue gpp kok" sahut prilly yang tengah berdiri di ambang pintu antara ruang tamu dan kamar.

Mengambil posisi duduk di tengah-tengah sang sahabat. Denger ya nak ya. Tadi itu gue nagis gegara masih syok pas ketemu ali. Dan sekarang liat deh. Gue gpp kan" ucap nya ceria seperti tak terjadi apa-apa.

Menatap prilly tak yakin sambil melirik satu sama lain.

"Apaan sih kalian. Masih gak percaya sama gue?" Ucap nya heran sendiri saat sahabat nya saling melirik.

Menghela nafas" huft,, bukan nya dari awal kalian yang bilang yah kalo kita mau happy - happy di sini. Tapi kenapa sekarang malah keliatan gak happy gitu?" Tanya prilly tak habis fikir.

Pasal nya niat mereka datang ke sini untuk bersenang-senang. Dan tau- tau nya di bandara tanpa sengaja ia bertemu dengan cinta nya. Memang sih sedih rasanya saat bertemu tadi. Tapi apa daya dirinya yang melihat ali tak memiliki respon apapun terhadap nya. Dari situ dia menyimpulkan kalau ali tak lagi bersamanya. Dan ia menangis ingin melimpahkan semua perasaan yang tersimpan di hatinya.dan sekarang perasaan nya sudah lega. Dan tak perlu ada yang di cemaskan lagii.

Sebenarnya prilly tau kalau para sahabat cantik nya ini merasa bersalah karna kejadian tadi. Tapi mau gimana lagi kan toh semuanya sudah terjadi. Ia sudah berusaha untuk tak menghiraukan hal itu lagi. Tapi sekarang malah sahabat nya yang menjadi cemas sendiri.

"Malesin ah kalo kqlian kek gini. Kalo tau gini mending gue gak ikut" ucap nya pasrah dan berdiri dari duduk nya.

Tapi belum sempat ia beranjak dari sana. Allifa teman nya yang paling kuat menarik nya hingga jatuh terlentang di atas tempat tidur dan setelah itu teman teman nya yang lain duduk di atas badan prilly hingga prilly seperti di gencet di bawah nya. Hal itu mqlah membuat tawa mereka pecah. Saling menghimpit dan melempar bantal satu sama lain adalah hal yang ckup menyenangkan bagi mereka. Mungkin bagi sebagian orang ini cara yang aneh. Tapi menurut mereka cara ini sangat menyenang kan. Bukan kah bahagia itu sederhana. Dan inilah salah satu cara sederhana mereka menikmati setiap detik waktu mereka.

KARNA KAMU!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang