Maaf typo bertebaran
Tak ada yang menyangka akan takdir. Kita manusia hanya bisa menebak dan menjalan kan skenario yang sudah di setujui tuhan.
Tak mungkin kalau kebahagiaan selalu mengikuti langkah kita. Ada kalanya badai besar datang menghampiri. Dalam hal ini manusia akan di uji keimanan nya. Apakah mereka sanggup menjalan kan nya atau tidak.
Seperti yang di alami Ali saat ini. Perasaan nya sungguh kacau. Rasa bersalah dan penyesalan selalu menghantui nya.
Ia kalut saat itu. Rheyna orang yang mengaku pacar nya itu hanyalah pelarian sesaat. Sungguh ia masih labil akan perasaan nya. Saat itu semua teman sekolah barunya menertawakan dirinya karna tak mempunyai pasangan. Ia sudah katakan kalau ia terpisah antar pulau dengan cintanya. Tapi tetap saja pergaulan di sana sudah seperti negri barat. Setiap merwka berkumpul ali selalu saja di tertawakan karna tak bisa mendua. Dan pada akhirnya demi menjaga gengsi agar tak di katakan pengecut ia menembak rheyna yang notaben nya teman wanita yang paling dekat dengan nya. Rheyna yang waktu itu memiliki rasa pada ali, langsung saja menerimanya.
Selama memiliki hubungan dengan rheyna ali berubah total. Rasa bersalah pada prilly selalu menghantui nya. Ia tak lagi banyak bicara bila di dekat teman nya. Menjadi pendiam dan dingin adalah kepribadian barunya.
Ingin hati ia menghubungi prilly untuk mengobati rasa rindunya yang seakan sesak di hatinya. Tapi rasa takut dan rasa bersalah berhasil menggagalkan niat nya itu hingga beberapa bulan, bahkan tahun berlalu.
Tapi sebenernya saat ia bertemu prilly di bandara waktu itu, ia hendak pergi menyusul prilly, dan mengatakan apa yang ia alamai selama di daerah orang ini.
Tapi sekarang semuanya sudah terlambat. Jiwa perilly sudah pergi untuk waktu yang tak di tentukan. Hatinya meringis pilu saat melihat seorang gadis yang tertawa riang di taman rumah sakit. Tapi beberapa detik berikut nya gadis itu menangis dan menyakiti dirinya sendiri. Melihat hal itu ali langsung berlari ke arah prilly dan memeluk nya erat.
Air mata nya luruh saat ia mendengar racauan prilly.
"Hahaha pria brengsek aku mencintaimu. Hiks hiks, tapi kenapa kamu tega menyakiti perasaan ku ali. Hahaha aku gilaa ali. Aku gila karna cintaku padamu hahaha" racau prilly tak jelas dalam dekapan ali.
Ali terus saja memeluk prilly hingga beberapa suster datang menghampirinya dan memberikan suntikan penenang untuk nya.
______________________________
"Bunda maaf in ali bun. Gara-gara ali prilly jadi gila bunda." Sesal ali memeluk erat kaki bunda prilly.
"Bunda sudah memaafkan mu ali. Tapi tetap saja bunda kecewa dengan mu. Sekarang coba kanu liat ali. Prilly anak bunda yang paling bunda sayangi sudah tidak bersama bunda lagi ali." Pecah sudah tangis seorang ibu yang ali lukai hatinya. Semuanya menangis menyaksikan hal itu.
Setiap hari ali selalu datang meminta maaf pada sang ibunda prilly. Dan setiap hari pula ia menerima penolakan dari keluarga prilly. Tapi hari ini takdir memihak padanya ia akhirnya bisa menemui dan meminta maaf pada bunda prilly secara langsung.
Seseorang tiba-tiba menarik tubuh ali ke belakang. Dan tanpa di sangka satu pukulan telak mendarat di hidungnya, hingga mengeluarkan darah segar.
BUGH,,
"DASAR BAJINGAN BANGSAT. SUSAH PAYAH GUE BIKIN DIA BAHAGIA DAN SEKARANG APA?. DENGAN MUDAHNYA LO HANCURIN DIA. MAU LO ITU APA HAH?, DASAR BAJINGAN" umpatan demi umpatan keluar dari mulut seorang pria yang terlihat begitu marah pada ali. Tanpa rasa kasihan ia memukuli ali tanpa ampun. Sedangkan ali ia sama sekali tak ingin membalas pukulan demi pukulan yang ia tau pria itu adalah abang kesayangan prilly. Ia hanya mencoba melindungi dirinya dengan tangan yaang ia jadikan perisai.

KAMU SEDANG MEMBACA
KARNA KAMU!!
FanfictionGanesya Aprillya adalah seorang gadis yang ceria, ramah, pintar, sopan dan anggun lemah lembut kepada siapa pun. Tetapi karna suatu kejadian ia menjadi lebih pendiam, dan membenci yang namanya laki-laki. menurutnya semua laki-laki itu sama saja deng...