PART 19

59 6 1
                                    


"Tapi jika kalian tidak setuju dengan pilihan ini, katakan saja. Daddy tidak memaksamu Nak, begitupun denganmu Jihan" Kata Faizal
"Baik, Dad"
"Ok, Kak"

Jihan dan James mengangguk dan menyetujui apa yang dikatakan Faizal.

^^^

"Jihan.... Jihan..." Pagi itu Tiara langsung menghampiri Jihan dengan tergesa-gesa
"Hey... Ada apa? Buru-buru amat" Kata Jihan
"Aku minta tolong kamu dong, Jihan. Pleaseee..."
"Yaelah... Kirain apaan. Minta tolong apa Tiara, aku pasti tolongin kamu kalo aku bisa"
"Malem ini aku titip Albert dirumah kamu dong, besok pagi aku jemput sekalian kita berangkat kerja bareng"
"Boleh bangett... Tapi emang malem ini kamu mau kemana?"
"Ntar siang aku pergi ke Bandung sama Mrs Law, tadinya sih aku gak ikut tapi mendadak tadi pagi Mrs Law telpon aku, minta supaya aku ikut. Sedangkan yang jagain Albert kan gak bisa kalo disuruh nginep" Jelas Tiara
"Ohh... Pertemuan sama supplier accessories itu ya?" Kata Jihan yang memang mengetahui schedule pertemuan tersebut, Tiara mengangguk
"Aku gak tau pulang jam berapa, soalnya pertemuan itu juga sekalian sama makan malam bersama katanya. Dan ini tas yang isinya perlengkapan Albert buat ntar malem sama besok pagi" Kata Tiara dan menyerahkan tas ukuran sedang berisi perlengkapan anaknya
"Oke... Oke... Ntar sore pulang kerja aku jemput Albert di rumah kamu" Kata Jihan
"Heemm.... Makasih ya calon mantu" Canda Tiara
"Hahaha... Sama-sama calon mertua" Timpal Jihan

Jam makan siang pun tiba, seperti biasa Jihan dan Tiara makan siang bersama. Sepanjang makan siang tersebut, Tiara memberi "pidato" panjang lebar mengenai Albert pada Jihan, seperti Albert yang harus sudah tidur di jam berapa, jangan diberi makanan sembarangan, jangan dibiarkan dekat-dekat dengan alat elektronik dan hal umum lainnya yang harus dihindari oleh balita seumuran Albert

Tiara berbicara seakan Albert akan tinggal dirumah Jihan untuk selamanya saja padahal itu hanya satu malam, namun Jihan tetap meng-iyakan semua itu, yah berdo'a saja Ia bisa mengingat semuanya nanti.

Bukan tanpa alasan sebenarnya Tiara memberitahu ini-itu pada Jihan, Tiara sangat tahu bahwa Jihan adalah gadis yang ceroboh, semoga saja dia bisa menjaga Albert dengan baik hingga besok pagi karena selain Jihan, Tiara tidak percaya siapapun untuk menitipkan anaknya malam ini, lagipula Albert juga tidak akan mau tinggal bersama orang yang tidak dikenalnya, itu malah akan membuat Tiara tambah cemas.

Setelah jam makan berakhir, Tiara bersama Mrs Law sudah berangkat menuju Bandung. Jihan melanjutkan pekerjaannya, tapi sebelumnya ia mengirim pesan pada Faizal.

Jihan : Kak, nanti sore jemput aku cepet ya. Soalnya mau jemput Albert dulu dirumahnya

Tidak ada balasan pesan dari Faizal tapi ternyata kakaknya itu langsung menelpon

"Halo, Sayang" Sapa Faizal
"Halo, Kak. Bisa ya jemput aku lebih cepet hari ini"
"Begini sayang. Kakak lupa bilang kalo sore ini Kakak gak bisa jemput kamu..."
"Emang Kakak mau kemana?" Potong Jihan langsung
"Ada saudara jauh dari Ayah yang meninggal tadi pagi di Bogor"
"Innalillahi wainnailaihi rojiun. Siapa Kak?"
"Om Wira. Jadi sore ini kamu dijemput sama James ya, Kakak udah bilang ke dia tadi"
"Eh eh... Gak usah, yaudah aku naik taksi aja kalo gitu"
"Enak aja, siapa yang bolehin kamu naik taksi. Harus pulang bareng James, nanti Kakak telpon dia lagi buat jemput kamu lebih cepet"

Dan Faizal langsung mematikan sambungan telponnya, dan Jihan hanya bisa menurut.

^^^

Sore harinya, benar saja saat Jihan keluar dari Boutique, mobil James sudah terparkir manis di depan. Setengah hati Jihan berjalan menuju mobil tersebut dan langsung masuk.

My Heart Belongs To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang