PART 18

57 8 6
                                        

"Hey... Kenapa kamu gugup seperti itu, Adik kecilku. Tentu saja Kakak merestui kalian" Kata Faizal tenang sambil menatap Jihan dan James bergantian

^^^

James yang tidak mengerti arti tatapan Daddy-nya akhirnya ikut bersuara
"Kalian? Daddy sudah tau siapa pria itu?" Tanya James penasaran pada Faizal
"James, ada apa denganmu. Tentu saja kami tahu. Sudahlah, kalian tidak perlu menyembunyikannya lagi" Kali ini Jasmine ikut berbicara

"Kak Jasmine... Kak Faizal... Bagaimana kalian bisa tau siapa pria itu? Padahal aku baru saja ingin meminta tolong pada kalian untuk mencarikan calon suami yang cocok untukku, karena aku ingin menikah dalam waktu dekat" Kata Jihan yang membuat semua orang terkejut, terutama James.

"Apa?! Jadi Aunty belum mempunyai calon suami tapi ingin segera menikah? Dan meminta bantuan Daddy dan Mommy mencarikan calon suami untuk Aunty? Apa yang sebenarnya Aunty pikirkan?!" Tanya James dengan suara yang agak meninggi, Ia kesal dan tidak mengerti kemana arah pikiran Jihan
"Diamlah, Jimmy. Aku kan sudah bilang, Aku tidak butuh persetujuanmu untuk ini" Balas Jihan dengan sengit dan tidak mau kalah

Jihan berusaha mengeraskan hatinya dan mengabaikan apa yang sebenernya Ia inginkan. Jihan bertekad bahwa harus bisa melakukan ini. Harus!

James mengacak rambutnya frustasi, napasnya memburu menahan amarah.

"Apa-apaan ini? Jihan? Apa maksudmu?!!" Bentak Faizal pada Jihan
Dipikirannya dan Jasmine adalah Jihan dan James saling mencintai selama ini. Ayolah, siapapun bisa melihat itu dari gerak-gerik mereka. Tapi kenapa justru sekarang Jihan mengatakan ingin menikah dengan orang lain bahkan memintanya untuk mencarikan calon suami untuknya? Astaga... Ada apa dengan adik kecilnya ini.

Jihan mendekati Kakaknya yang sudah berdiri sejak tadi dengan tatapan tajamnya, Ia tidak pernah tahan melihat Faizal marah padanya, Jihan mulai terisak dan memeluk Faizal.

Faizal bergeming, tidak membalas pelukan Jihan. Wajahnya masih tampak marah dan kecewa.

"Kakak... Hikss..." Jihan mulai mengiba sambil menangis

Dan akhirnya Faizal luluh, karena dia akan selalu luluh pada adik kecilnya ini. Faizal pun memeluk adiknya dan mengusap kepalanya dengan sayang. Jasmine pun ikut menangis.

"Sebenarnya ada apa denganmu, Sayang? Hhmm..." Tanya Faizal lembut dan mengajak Jihan untuk duduk
"Aku... Aku hanya ingin menikah, Kak. Aku ingin melabuhkan cintaku pada orang yang tepat, Aku tidak ingin menyiksa hatiku lebih lama lagi untuk hal yang tidak akan pernah aku dapatkan... Dan aku percaya sepenuhnya pada Kakak untuk mencarikan ku calon suami yang tepat, aku berjanji akan mencintainya karena A-Aku juga ingin hidup bahagia Kak. Aku lelah, Kak... Hiks..." Kata Jihan terbata di sela tangisan pilunya
"Tapi kenapa begitu mendadak?"
"Tidak ada yang mendadak, Aku sudah memikirkan-nya matang-matang. Lagipula usia ku sudah sangat cukup untuk sebuah pernikahan"
"Hhh... Baiklah, kalau itu mau mu, Sayang" Kata Faizal dan meraih Jihan kembali ke pelukannya lalu mengecup puncak kepala Jihan berkali-kali, pikirannya menerawang entah kemana.
"Daddy..." James reflek berbicara, namun Ia sadar untuk tidak mengucapkan sesuatu yang akan memperkeruh keadaan, Ia pun mengurungkan niatnya untuk berbicara
"Dan Daddy juga akan mencarikanmu calon istri, James" Kata Faizal pada puteranya.

James terkejut namun Ia tidak mengatakan apa-apa, James, Ia tidak pernah membantah atau menolak apapun yang dikatakan kedua orang tuanya padanya, begitu pun dengan sekarang. Jasmine melihat sorot kesedihan di wajah puteranya, Ia pun segera beringsut menghampiri James dan memeluknya, memberi ketenangan pada puteranya.

Baiklah, mungkin selama ini Faizal dan Jasmine salah mengartikan perasaan yang ada diantara Jihan dan James. Tapi mereka berjanji, akan mencarikan pasangan yang terbaik untuk keduanya. Terkadang, apa yang kita harapkan tidak selalu kita dapatkan.

My Heart Belongs To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang