PART 05

161 7 14
                                    


"Kita makan sekarang?"
"Tentu saja" Aku mengangguk antusias, air mata ku pun sudah selesai berorasi sepertinya, lagipula kalau terlalu lama mengharu-biru seperti ini kasihan fried chicken dan kawan-kawannya yang sudah menunggu sejak tadi untuk kami santap.

"Sugeng?"
^^^^

"Siapa?" Tanya Alsha pada Jihan yang menyadari deringan handphone sahabatnya itu
"Sugeng"
"Sugeng?"
"Bule nyasar yang waktu itu kalian paksa nganterin aku pulang di acara nikahan-nya Zelwis" Kata Jihan santai tanpa berniat mengangkat handphone-nya, ia justru asyik dengan ayam goreng di tangan-nya
"Ohh,, Kalian masih sering telpon-telponan ya,, Ciee,, Ciee,,," Goda Alsha
"Bukan aku tapi dia yang sering nelpon" Kata Jihan dan akhirnya deringan ponsel Jihan berhenti dengan sendirinya
"Hahaha,,, Kalau kamu yang sering nelpon juga gak apa-apa kali" Alsha masih gencar menggoda Jihan
"Alsha apaan sih. Udah ah aku mau pulang" Kesal Jihan sesaat setelah menghabiskan makan malam besar mereka.

Setelah membereskan sisa makan mereka, Alsha sudah bersiap untuk mengantar Jihan pulang ke rumahnya tapi saat membuka pintu appartement-nya, ternyata Aldo sudah berada disana.

"Al?"
"Hi Sayang,,, Eh Jihan, Halo" Sapa Aldo pada kekasihnya lalu beralih pada Jihan yang ternyata berada di appartement kekasihnya
"Kamu ngapain kesini malem-malem Al, kok tumben gak ngasih tau dulu. Yuk masuk" Ajak Alsha
"Emm,, Gak usah, Sayang. Aku kesini buru-buru,, emm"
"Ada apa Al. Jangan bikin aku takut deh" Sambar Alsha dengan cemas karena melihat wajah kekasihnya yang gelisah membuat perasaan-nya jadi tidak enak
"Mama masuk rumah sakit, kita,,"
"Kita kesana sekarang!" Alsha langsung memotong perkataan Aldo, dia bahkan lupa kalau tadi ia berencana untuk mengantar Jihan pulang

Sebenarnya kedatangan Aldo pun untuk menjemput Alsha dan mengajaknya menjenguk Mama-nya di rumah saki. Tapi saat melihat Jihan, ia merasa tidak enak dan memutuskan untuk membatalkan rencananya, ia tahu bagaimana persahabatan kekasihnya ini dengan keempat sahabatnya dan Aldo bukanlah tipe pria yang egois.

"Biar aku saja yang ke rumah sakit malam ini, besok aku jemput kamu lagi" Kata Aldo pada Alsha
"Gak, aku mau jenguk Mama sekarang" Alsha sudah sangat dekat dengan calon mertuanya itu, ia sudah menganggap Mama Aldo seperti orang tua-nya sendiri.
"Tapi Jihan?"
Seolah tersadar akan Jihan, Alsha menepuk jidatnya

"Ehh,,, Aku gak apa-apa kok, kalian pergi aja. Aku bisa telpon taksi buat anter aku pulang" Kata Jihan mengerti
"Pinjem handphone mu sebentar" Kata Alsha pada Jihan tanpa menanggapi ocehan sahabatnya itu
"Buat apaan?" Tanya Jihan tapi tangan-nya menyodorkan handphone miliknya pada Alsha

Jihan dan Aldo memperhatikan Alsha yang tampak mencari sesuatu di handphone Jihan, setelah menemukan-nya Alsha tersenyum dan mengarahkan handphone tersebut ke telinga-nya tanda dia menghubungi seseorang disana.

"Eh kamu nelpon siapa Sha?" Tanya Jihan
"Sssshhhttt" Alsha menyuruhnya diam, Jihan mengalihkan pandangan-nya kearah lain

"Halo.. Sugeng" Kata Alsha membuat Jihan kembalii menolehkan kepalanya cepat kearah Alsha dan memasang wajah kesal
"Ini aku Alsha, sahabat Jihan. Minta tolong dong Geng"
(,,,,,,,,,,,,,,,,,,,)
"Tolong jemput si Jihan di appartement aku ya sekarang, soalnya aku lagi gak bisa nganterin dia pulang nih. Alamatnya,,,,,"
(,,,,,,,,,,,,,,,,,,,)
"Oke. Bye. Thank you"

"Nih" Alsha mengembalikan handphone Jihan tanpa merasa berdosa sedikitpun, lalu ia menutup pintu appartementnya dan meraih lengan Aldo

"Yuk turun, kamu tunggu Sugeng dibawah aja" Ajak Alsha dengan tersenyum lebar pada Jihan, sungguh ia ingin sekali tertawa melihat wajah cemberut sahabatnya ini

My Heart Belongs To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang