"Aku gak akan nyerah Bayu, aku mau kamu"
^^^
Saat jam makan siang, handphone Jihan berdering dan tertera nama "Mas Bayu" disana. Seharusnya Jihan senang seperti biasa mendapat telephone dari Bayu, tapi tidak kali ini wajah Jihan langsung terlihat murung dan malas namun ia tetap menerima panggilan tersebut."Assalamu'alaikum Mas" Sapa Jihan datar
"Walaikum salam Jihan, Eem,, Kamu sudah istirahat kan sekarang?" Tanya Bayu di seberang sana, basa basi sebenarnya
"Iya" Jawab Jihan singkat
"Kita makan siang bareng yuk, Mas jemput di boutique kamu ya sekarang"
"Gak bisa Mas, aku udah ada janji sama Tiara, tuh dia udah nungguin"
"Oh,,Emm,, Jihan,, Mas sebenarnya,, Mas mau minta maaf sama kamu soal semalem, itu karena,,,"
"Sudah dulu ya Mas, gak enak nih udah ditungguin Tiara daritadi, nanti lagi telephone nya. Assalamu'alaikum"Dan "Klik" Jihan langsung mematikan ponsel nya tanpa menunggu jawaban dari bayu Bayu diseberang sana
Namun tak lama berselang, handphone Jihan bergetar tanda ada pesan masuk
"Nanti malem Mas ke rumah kamu ya Jihan, kali ini Mas janji gak akan bohong lagi"
Isi sms Bayu padanya, Jihan hanya membaca pesan tersebut tanpa berniat membalasnya"Aku udah capek denger semua alesan kamu Mas, entah apalagi untuk kali ini" Batin Jihan dan ia langsung beranjak menuju kantin bersama Tiara.
^^^
Malam harinya dikediaman Jihan, Bayu benar-benar datang sesuai dengan janjinya pada Jihan tadi siangNamun Jihan yang masih kecewa dan sakit hati karena sikap Bayu kemarin, membuatnya memasang wajah datar dan acuh saat menyambut kedatangan Bayu dirumahnya, tidak seperti biasanya dan Bayu sangat menyadari hal itu.
"Udah dateng Mas?" Tanya Jihan basa-basi
"Iya" Jawab Bayu dengan sumringah, sungguh ia sangat merindukan kekasihnya selama seminggu iniBayu ingin melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah Jihan
"Eem,, Mas, Kita ngobrolnya diluar aja. Rumahku lagi berantakan banget" Kata Jihan beralasan,Jihan mencoba menolak secara halus Bayu yang akan masuk ke dalam rumahnya, entah mengapa sekarang perasaan-nya jadi labil begini. Kemarin ia masih sangat mencintai pria dihadapannya ini, tapi saat menyadari bahwa lagi dan lagi dirinya kembali dibohongi dan dikecewakan oleh orang yang sama, membuat cinta itu perlahan mulai menguap begitu saja.
"Oke, tidak apa-apa" Jawab Bayu masih dengan tersenyum, walau sebenarnya ia sedikit kecewaMereka berdua duduk di kursi yang berada di teras rumah, Jihan masuk kedalam sebentar untuk mengambil minuman dan beberapa makanan ringan yang tersedia di kulkas-nya, walaupun sedang kesal namun mengabaikan tamu yang bertandang kerumah mu sangatlah tidak sopan.
"Silahkan Mas" Tawar Jihan pada Bayu
"Makasih"Jihan duduk di kursi yang berseberangan dengan Bayu, di tengah-tengah mereka terdapat meja kecil dimana tadi Jihan meletakan cemilan-nya
Jihan tampak diam dan sibuk dengan berpura-pura memperhatikan keadaan disekitar rumahnya, ia terlihat tidak berminat untuk membuka pembicaraan dengan Bayu.
"Ehm,, Jihan, Gimana kabar kamu selama aku tinggal ke Batam selama ini? Kamu baik-baik aja kan?" Tanya Bayu yang memulai percakapan dengan bertanya kabar tentang Jihan
"Alhamdulillah,,, Seperti yang Mas lihat, aku masih baik-baik saja" Jawab Jihan acuh tak acuh
"Yahh,, Mas tahu kamu pasti marah ya karena semalam Mas gak nepatin janji lagi. Mas minta maaf Jihan, Mas ada keperluan mendadak semalam dan Mas gak sempet ngabarin kamu. Maaf ya sayang" Kata Bayu, ia sungguh menyesal hanya karena seorang wanita sialan itu dia kembali mengabaikan kekasihnya ini, betapa bodohnya ia."Mas sendiri sadar kalau Mas udah sering banget gak nepatin janji, Mas... Laki-laki itu yang dipegang omongan-nya, kalau sekedar janji buat ketemuan aja Mas udah sering banget ingkar, gimana dengan omongan-omongan Mas yang lain, janji-janji Mas yang lain?" Jihan mulai mengeluarkan emosinya yang sedari kemarin ia tahan pada Bayu
KAMU SEDANG MEMBACA
My Heart Belongs To You
RomanceBenarkah cinta tidak pernah salah? Lalu bagaimana jika cinta yang ku idam-idamkan selama ini ternyata berkhianat? Dan disaat yang hampir bersamaan seseorang tanpa sengaja mengisi kekosongan hatiku dan melenyapkan kegalauanku dengan mudahnya, hingg...