Jihan yang mulai bosan menunggu pesanannya datang hampir tertidur, namun samar-samar ia mendengar suara deru mobil James yang sudah sangat dikenalnya.
Dengan keadaan yang masih setengah mengantuk, Jihan segera bangun dan berlari-lari kecil menuju pintu. Keinginannya untuk segera memakan sate masih menggebu-gebu seperti tadi, hingga ia tidak sadar dengan guci hias yang berada di ruang tengah.
"AARRGGHHHH,,!!!!!" Jihan berteriak seketika dengan diiringi suara pecahan yang cukup keras
^^^
James yang baru keluar dari mobilnya cukup jelas mendengar semua itu, ia langsung berlari dan masuk kedalam rumah dengan perasaan khawatir.
"Aunty!!! Astaga!!" Dilihatnya Jihan yang sudah terduduk diantara pecahan guci sambil memegangi kaki sebelah kirinya yang berdarah
"Jimmy" Lirih Jihan, ia masih kaget dengan apa yang baru saja terjadiJames meletakan bungkusan sate yang dibawanya, dan segera ia menghampiri Jihan. Tanpa berbicara apapun James langsung menggendongnya untuk duduk di sofa ruang tengah. Sedangkan Jihan hanya diam membantu, tidak berani bergerak sama sekali dalam gendongan James, lidahnya pun kini terasa kelu untuk berbicara. Ini adalah pertama kalinya James menggendong Jihan.
James menurunkan Jihan di sofa yang masih setia dengan kediaman-nya, kemudian James berlalu entah kemana meninggalkan Jihan sendirian dalam kebingungan. Jihan melihat luka yang ada di kakinya, ia pikir sepertinya tidak terlalu parah mungkin, kan tadi dirinya hanya sedikit tergores saja dan kebetulan berdarah hingga membuatnya panik.
Perlahan Jihan menurunkan kakinya dari sofa, ia ingin mencoba berdiri. Tapi belum sempat ia mencobanya, James sudah datang kembali padanya.
"Mau kemana?" Tanya James dingin
Jihan yang melihat raut wajah James yang tidak bersahabat memilih mengabaikan pertanyaan James dan mengurungkan niatnya untuk berdiri, sikap James yang seperti ini membuatnya kadang membuatnya takut, tak berapa lama terdengar suara pintu rumah Jihan diketuk. James kemudian beralih dan berjalan untuk membukakan pintu.
"Siapa sih yang namu tengah malem gini?" Pikir Jihan
"Dimana Aunty-mu?"
"Dia didalam. Ayo"Samar-samar Jihan mendengar percakapan James dengan seorang wanita diluar sana.
"Dia Aunty-mu?" Tanya wanita tersebut pada James
"Iya"Wanita itu kemudian mendekat pada Jihan dan langsung melihat luka di kakinya. Sedangkan James, dia sudah masuk kembali ke kamarnya.
"Kamu siapa?" Tanya Jihan pada wanita yang mulai mengobati kakinya itu
"James gak bilang ke kamu?"
Jihan hanya menggeleng, sesekali ia meringis saat wanita tersebut memberikan cairan yang entah apa namanya pada lukanya"Saya dr Mayra, klinik saya di dekat Anthony Restaurant dan saya baru saja pindah rumah di dekat sini. Kami juga udah lumayan saling kenal" Jawab Wanita yang bernama Mayra itu dengan ramah, namun entah kenapa Jihan tiba-tiba saja tidak suka mendengar kalau mereka sudah cukup kenal. Apa-apaan sih! Hufh
"Baiklah, luka kamu gak terlalu dalam, gak perlu dijahit. Tapi lebih baik jangan terlalu banyak bergerak dulu karena kaki kamu juga terkilir, oleskan obat ini pada lukamu setiap hari dan semoga cepat sembuh"
"Iya. Terima kasih"James sudah kembali, dia sudah mengganti bajunya dengan kaos dan celana pendek
"Saya pulang dulu. Permisi" Pamit Mayra
"Kamu pulang sama siapa? Aku antar" Tawar James pada Mayra, membuat Jihan memutar bola matanya tidak suka

KAMU SEDANG MEMBACA
My Heart Belongs To You
RomanceBenarkah cinta tidak pernah salah? Lalu bagaimana jika cinta yang ku idam-idamkan selama ini ternyata berkhianat? Dan disaat yang hampir bersamaan seseorang tanpa sengaja mengisi kekosongan hatiku dan melenyapkan kegalauanku dengan mudahnya, hingg...