Sembilan Belas -19

3.2K 463 49
                                    

Jiyeon memarkirkan mobilnya tepat didepan gerbang rumah soojung.

Ia segera turun dan mendekati pintu rumah sahabatnya itu kemudian mengetuk pintunya perlahan.

Tak perlu menunggu lama, pintu rumah itu pun terbuka dan memunculkan sosok ibu soojung.

"Anyeong eommonim.."sapa jiyeon dengan bungkukkan ringan.

"Anyeong jiyeon-ah, ada perlu apa datang malam malam begini?"tanya ibu soojung.

"Aku ingin bertemu dengan soojung eommonim, dia belum tidur kan?"

Ibu soojung menghela nafas berat.

"Sebenarnya kalian ada masalah apa?kemarin suzy dan sekarang kau, soojung tidak ingin bertemu dengan siapapun"

Giliran jiyeon yang menghela nafas berat, tidak mungkin baginya menceritakan masalah tersebut pada ibu soojung.

"Baiklah eommonim, aku akan pulang dan datang lagi besok. Siapa tau soojung mau bertemu"jiyeon berlapang dada."Permisi eommonim.."

"Ne, hati-hati dijalan"pesan ibu soojung.

Jiyeon hanya mengiyakan kemudian berlalu dari pelataran rumah dan kembali kedalam mobil.

Gadis yang rambutnya sudah tak berwarna jingga lagi itu menghidupkan mesin mobilnya dan melaju pergi.

Bertepatan dengan itu, jendela kamar soojung yang tadinya tertutup rapat oleh gorden mulai terbuka.

Soojung meratapi kepergian jiyeon dengan perasaan sedih.

Raut sedihnya berubah menjadi cemas, panik dan takut saat menangkap sebuah mobil lain membuntuti jiyeon.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jiyeon mengemudikan mobilnya dengan konsentrasi lemah, sebuah mobil sedan terus mengikutinya dari belakang dalam radius 2 meter.

Ting!

Tangan kurus jiyeon meraih smarphonenya saat terdengar dering notifikasi.

From : Unknown

Berhati-hatilah, kau sedang dalam bahaya.

Read

Jiyeon mengeryit heran setelah membaca pesan singkat dari nomor tak dikenal tersebut.

Karena dirasa kurang jelas, jiyeon pun mengabaikannya.

Ia masih tidak sadar jika dirinya diikuti sampai saat mobilnya mamasuki sebuah terowongan gelap ditengah jalan raya.

Mobil sedan yang mengikuti jiyeon sedari tadi tiba-tiba mempercepat laju kendaraan dan berbalik arah tepat beberapa meter didepan jiyeon.

Jiyeon yang panik segera membanting kemudi hingga mobilnya menabrak pagar terowongan cukup keras.

Sekujur tubuh jiyeon seolah mati rasa, tatapan kakunya terarah pada pengemudi sedan yang sudah memblokir jalannya.

Pengemudi itu berpakaian serba hitam senada dengan masker yang menutupi setengah wajah.

Detak jantung jiyeon menyamai kecepatan kereta ekspress, ia tidak pernah setakut sekarang sebelumnya.

Pengemudi misterius itu tidak berniat turun atau semacamnya, ia memutar balik arah dan meninggalkan jiyeon ditempat.

Meski jiyeon tidak mengenali wajah pengemudi itu tapi jiyeon sangat yakin jika si pengemudi adalah seorang gadis.

Ting!

I GOT U, prince!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang