27- Duapuluh Tujuh

3.1K 432 23
                                    


"Wonho!"

Soojung mengejar wonho yang buru-buru meninggalkan halaman rumahnya setelah melihatnya berpelukan dengan sehun.

Sehun yang tidak mengerti duduk perkaranya memutuskan tetap berdiri diteras rumah.

Wonho hampir naik ke atas motor saat tangan soojung menggapai lengannya dan membuatnya terpaksa mengurungkan niat.

"Aku bisa jelaskan"nafas soojung memburu.

"Tidak perlu. Alasanku kemari hanya karena mengkhawatirkan perasaanmu dan syukurlah kau benar-benar bisa menerima pria lain bahkan lebih cepat dari yang kupikirkan"wonho bersikap seolah baik-baik saja."Kita tidak dalam hubungan dimana kau harus menjelaskan hal semacam ini"

Soojung langsung melepas pegangannya dari lengan wonho, tentu saja ia kecewa mendengar pernyataan pria yang disukainya itu.

"Ya, kau benar. Kita memang tidak dalam hubungan yang seperti itu, aku bukan siapa-siapa bagimu"soojung meradang.

Ucapannya sukses memukul perasaan terdalam wonho.

"Aku sangat bodoh karena berpikir kau membutuhkan penjelasan. Meskipun sehun sepupuku.. kau tidak peduli sama sekali bukan?"Mata soojung berkaca-kaca.

Wonho menengadah keatas langit malam dengan sepasang mata yang terpejam rapat-rapat. Yoo seungho kupret!

"Semua yang kukatakan padamu akhir-akhir ini tidaklah benar. Aku tidak berniat melupakanmu, aku hanya mencoba cara berbeda untuk menarik simpatimu. Bagaimana aku bisa melupakanmu?menghindar darimu satu langkah saja membuatku hampir gila.."soojung mengatakan yang sebenarnya.

Wonho semakin tampak bersalah. Ia merasakan rasa tidak nyaman yang mengakar ketika gadis didepannya itu menitihkan air mata.

"Aku sudah benar-benar sadar sekarang.. aku akan mencoba tidak peduli betapa menyakitkannya itu. Aku tidak pernah menyesal sudah mencintaimu, kau membuat masa remajaku berwarna. Akan kugunakan kenangan itu untuk melupakanmu, untuk menyerah dan tidak berkeliaran didepanmu lagi karena kau tidak meng-"

Kalimat panjang soojung terputus saat wonho tiba-tiba menarik tangannya dan membungkam bibirnya.

Soojung tidak dalam mood yang baik untuk menerima ciuman wonho, ia segera mendorong dada wonho hingga tautan bibir keduanya terlepas.

"Sudah cukup! Jangan lakukan.. jangan menunjukkan celah tak berarti lagi, jangan membuatku semakin mengemis cinta darimu.."tangis soojung kian menjadi.

Wonho menatap sendu. Ia seperti kehilangan kekuatan dan keyakinan untuk menyampaikan niat sebenarnya menemui soojung malam ini.

"Maafkan aku soojung.. semua yang sudah terjadi diantara kita membuatku bingung harus bersikap seperti apa. Aku juga tidak nyaman saat kau mengabaikanku tapi aku merasa sangat malu jika harus menahan dan memintamu tetap menyukaiku karena kau sudah melewati begitu banyak hal buruk karena perasaanmu padaku"

Soojung menunduk dalam, ia tidak sanggup mendengar kata perpisahan dari bibir wonho.

"Bisakah kita memulainya dari awal lagi?bisakah kau melupakan kenyataan jika aku pernah menyakitimu dengan menyukai sahabatmu sendiri?aku ingin menyimpanmu ditempat yang berbeda.."

Soojung mengangkat wajahnya yang basah oleh air mata, tatapan nanarnya menelisik gurat serius diwajah wonho.

"Wonho, maksudmu.."

"Ayo kita berpacaran"

Suasana hati soojung yang bak kawah berapi seketika tertimbun bongkahan salju.

I GOT U, prince!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang