7- Tujuh

3.5K 506 35
                                    

Suzy meraih kalender yang berdiri diatas nakas tempat tidurnya.

Ia melingkari angka 7 dengan spidol berwarna hitam sama seperti angka-angka sebelumnya.

Helaan nafas panjang tak hentinya lolos dari bibir pink gadis itu.

Mata sembabnya melirik jam dinding yang menunjuk pukul 01.30 KST.

Bagus~ sudah hampir pagi dan ia belum bisa tidur.

'Ini hari minggu..'gumamnya.

Suzy berencana menikmati minggunya tanpa gangguan sedikitpun agar ia bisa berpikir jernih, cukup semalam suntuk ia mengumpati adegan 'bomi vs minhyuk'.

Hari ini akan menguntungkan karena Ia tidak perlu bertemu dengan sekolah serta penghuninya setidaknya satu hari.

Ngomong-ngomong sejak insiden kemarin, soojung tak hentinya meminta suzy untuk membatalkan perjanjian dengan myungsoo yang tinggal sejengkal jari.

Ting tong!

Ting tong!

Ting tong!

Bel pintu yang tiba-tiba berbunyi membuat mood suzy semakin buruk saja.

"Orang iseng mana yang memencet bel di jam seperti ini?"

Suzy turun dari tempat tidur sembari menggerutu.

Bertepatan dengan itu ponsel yang ia letakan diatas nakas berbunyi riuh.

Suzy meraih ponselnya dan berniat mengangkat telepon yang masuk tersebut tapi bel rumahnya kembali berbunyi, kali ini lebih keras.

Suzy pun memutuskan untuk mengantongi ponselnya dan keluar dari kamar.

"Tunggu.. bagaimana kalau itu maling?"suzy menghentikan langkah yang sudah menyentuh lantai ruang tamu.

Ia meraih pemukul baseball yang ada disudut ruang tamu sebelum membuka pintu rumah dengan hati-hati.

Dahi suzy mengernyit saat menemukan seorang pria asing berjaket hitam dengan helm berwarna merah berdiri membelakangi pintu.

Suzy mengangkat tongkat baseballnya setinggi kepala kemudian..

"AWWHH!!"pria asing itu berteriak saat pemukul baseball suzy menghantam punggungnya.

"Eoh, myungsoo?"pekik suzy saat hazelnya mengenali pria berjaket hitam yang sedang memegang punggung seraya meringis kesakitan itu.

"Gwaenchana?"suzy menyentuh punggung myungsoo yang justru membuat ringisan pemiliknya kian menjadi.

"Kenapa kau memukulku?!"bentak myungsoo.

"Salah sendiri berdiri didepan rumahku, kukira kau maling.."

"Aku tidak tau kalau ini rumahmu, aku hanya mengantar pesanan!"myungsoo memberikan sekotak ayam goreng pada suzy.

"Pesanan?tapi aku tidak memesan apapun.."

"Jangan bercanda, aku tidak mungkin salah alamat"

"Sini, biar kulihat alamatnya!"tuntut suzy dengan tangan terulur.

Myungsoo menghela nafas kasar lantas merogoh saku jaketnya dan memberikan secarik kertas berisi alamat pemesan pada suzy.

Suzy membaca isi kertas tersebut seteliti mungkin.

"Bagaimana?aku tidak salah alamat kan?"tanya myungsoo dengan tangan saling bersedekap.

I GOT U, prince!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang