24- Duapuluh Empat

3.3K 458 30
                                    


Myungsoo dan suzy dalam perjalanan pulang setelah meninggalkan rumah sakit tempat soojung dirawat.

Mereka tidak terlibat obrolan sedikitpun. hanya menyusuri jalan setapak demi setapak, memandangi suasana malam dengan tangan saling bergandengan.

Myungsoo sesekali memperhatikan suzy yang tampak memikirkan sesuatu.

Suzy bergeming saat myungsoo tiba-tiba melepaskan kaitan tangan mereka yang membuat langkah keduanya otomatis terhenti.

Myungsoo melepas mantelnya kemudian memasangkannya dibahu suzy.

"Jangan sampai sakit.."

Suzy menatap myungsoo yang begitu dekat dengannya, pria itu mengusap poninya sebelum menggandeng tangannya lagi dan meneruskan perjalanan.

"Myungsoo.."

"Hm?"

"Kau yakin soobin tidak terlibat?"tanya suzy penuh keraguan.

Ia sudah mendengar semua yang myungsoo bicarakan dengan soobin digudang. ia tidak ingin sembarang berburuk sangka meski ada sesuatu yang membuatnya curiga.

"Entahlah, aku tidak tau"myungsoo menjawab enteng.

"Soobin pernah mengancamku.. dia bilang akan menghancurkan teman dan orang terdekatku jika aku tidak menjauhi hyungwon"

"Yang berbahaya bukan mereka yang suka mengancam secara langsung. Kau mengerti maksudku kan?"

Suzy masih ragu namun akhirnya mengangguk paham.

"Pikirkan saja son naeun. kalau dia bersedia menjadi saksi, aku akan melaporkan langsung kasus ini pada pemilik sekolah"

"Naeun memang tidak pernah mengangguku lagi, dia juga yang membantu soojung tapi tetap saja.. aku pesimis dia mau melakukannya"suzy menghela nafas panjang.

"Bukankah lee taemin tetanggamu?"

"Jadi kau mau aku menggunakan taemin untuk membujuk naeun?"alis suzy terangkat tinggi.

"Aku tidak bilang begitu kan?"elak myungsoo.

"Apapun itu, aku tidak akan membawa-bawa lee taemin. Naeun bisa semakin membenciku nanti"

"Inilah salah satu alasan kenapa aku menyukaimu.."myungsoo tersenyum puas.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jiyeon dan soojung masih bercengkrama diruang rawat, seungho dan wonho berjaga diluar ruangan untuk mengantisipasi adanya hal-hal ganjil.

"Soojung-ah, bagaimana perkembangan hubunganmu dengan wonho?"

"Perkembangan apa maksudmu?kami sama seperti sebelumnya, tidak ada yang spesial"

"Jinjja?Menurutku cara wonho memandangmu sekarang berbeda jauh dengan sebelumnya. Dia juga begitu peduli dan khawatir padamu.."

"Jangan membuatku kesenangan, aku tau siapa yang wonho sukai"

"Aku sedih mendengarnya"jiyeon down.

Soojung hanya tersenyum simpul.

"Kau sendiri apakabar?bagaimana rasanya bisa berpacaran dengan pria yang kau incar?"soojung tampak antusias.

"Cukup menyenangkan, dia se-romantis yang kupikirkan.."jiyeon tersenyum kasmaran.

"Jinjja??"soojung kian antusias.

"Eoh, dia membantuku mencatat pelajaran dan mengantar-jemput kemanapun tujuanku"

"Mmm.. aku iri sekarang"

I GOT U, prince!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang