SEQUEL ; 1

3.3K 378 10
                                    


Ini POV suzy ya gaes.. 😊😊

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tidak terasa sudah dua bulan berlalu semenjak kepergian myungsoo ke london.

Aku yang awalnya sangat-sangat sulit merelakan mulai terbiasa menjalani hari-hari tanpanya.

Meski begitu, bukan berarti aku melupakan myungsoo.. aku tetap merindukannya setiap detik.

Aku memendam rasa rindu yang ada dengan sebuah keyakinan jika myungsoo pergi untuk kembali bukan untuk menghilang.

Lagipula kami masih bisa bertanya kabar lewat media sosial meski perbedaan waktu menjadi kendala yang cukup besar.

Hal yang kerap terjadi dalam hubungan jarak jauh adalah pikiran negatif tentang pasangan, dan aku berusaha keras menyingkirkan semua hal buruk itu. Kalau bisa berpikir negatif, kenapa tidak bisa berpikir positif? Toh sama-sama tidak ada buktinya.

Lagipula gadis bodoh mana yang tahan dengan pria kasar, menyebalkan dan menyusahkan seperti kim myungsoo?

Hanya aku.

"SEUNGHO, FIGHTING!!"

"WONHO, AKU MENCINTAIMU!!"

Teriakan jiyeon dan soojung mulai meramaikan bangku penonton.

Aku baru sadar kalau sore ini kami bertiga datang ke stadion pusat kota untuk menyaksikan pertandingan final turnamen basket nasional dan memberi dukungan pada regu basket sekolah kami.

Setelah menunggu hampir setengah jam, pertandingan pun resmi dimulai.

Soojung dan jiyeon semakin berteriak heboh. Hubungan asmara mereka memang sangat baik dan mesra.

Tapi mereka jarang menunjukannya didepanku, mungkin mereka tidak ingin aku iri tapi sebenarnya aku memang sudah iri dari dulu.

Seungho selalu bersikap manis pada jiyeon sedangkan wonho... meski tidak ada romantis-romantisnya tapi sangat bisa diandalkan untuk melindungi dan memperhatikan soojung setiap saat.

Pertandingan basket berjalan cukup seru dan sengit.

Sekedar info, semenjak kepergian myungsoo taemin langsung memasukan hyungwon kedalam squad inti.

Aku agak menyesal setiap kali duduk dibangku penonton seperti ini, myungsoo sama sekali tak memberiku kesempatan untuk meneriakkan namanya dan bertingkah gila seperti soojung juga jiyeon.

Aku tidak sempat menikmati pesonanya saat berlari dilapangan dan memakai kostum tanpa lengan namun setidaknya aku bisa melihatnya memakai kostum berlogo ayam dari pekerjaan paruh waktu yang ditekuninya.

Sumpah, dia sangat tampan.

Kenapa aku bisa membencinya dulu?

"OPPA, KAU YANG TERBAIK!!"

Itu teriakan sooyoung, ia juga datang untuk mendukung hyungwon.

Hyungwon baru saja mencetak angka untuk tim sekolah kami, membuat para pendukung semakin antusias.

Entah apa yang ada di otak pria berambut pirang itu, ia berlari keluar arena dan berjalan mundur, tangannya membentuk tanda hati.

Kalau boleh ge-er, manik terangnya sedang menatapku.

"SUZY!!"

Hingga akhirnya menyebut namaku.

Aku tersenyum lebar, tingkahnya memalukan sekali.

I GOT U, prince!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang