Celine dan Nial memutuskan untuk makan malam di suite sementara Lazzy dan Vicky ingin menikmati nuansa restoran mewah kapal ini. Sayang untuk melewatkan pengalaman yang terbilang langka.
"Kenapa kita tidak pergi ke bawah? Aku terlanjur membawa gaun untuk makan malam" Celine merajuk sambil mengaduk-aduk isi piringnya.
"Kau bisa turun ke bawah, aku tidak melarangmu" jawab Nial.
"Tidak bisa, orang-orang akan berspekulasi tentang hubungan kita. Lagi pula beberapa orang akan menggodaku jika aku terlihat sendirian."
Nial sama sekali tidak menanggapi protes gadis itu dan tetap menikmati makan malamnya dengan tenang.Seusai makan malam yang buruk keduanya memutuskan untuk beristirahat di kamar. Mereka mendengar suara pintu kamar sebelah terbuka lalu tertutup itu artinya Lazzy dan Vicky telah kembali ke kamar mereka dari restoran.
"Jadwal setelah makan malam adalah live music dan minum sampanye, aku akan turun ke bawah sendiri jika kau tidak mau" ujar Celine kesal.
Nial menatap lelah pada gadis itu dan memutuskan untuk menemaninya, "aku temani. Hanya sebentar!"
"Aku tahu kau mencintaiku hanya saja kau terlalu gengsi untuk mengakuinya" gumam Celine bangga.
Nial berusaha sekuat tenaga untuk tidak memutar bola matanya.Keduanya turun dengan anggun bak pasangan raja dan ratu. Celine mengambil tempat pada sebuah meja kosong dengan sofa. Sedangkan Nial menangkap sosok Lazzy sedang menikmati minumannya tanpa kehadiran Vicky di sekitarnya.
Nial memutuskan dengan impulsif untuk kembali ke atas meninggalkan Celine. Gadis itu hanya melirik kesal sesaat sebelum memutuskan untuk menikmati sisa malamnya.
Penerangan dalam suite temaram dengan sebuah lampu meja di dekat sofa yang mengarah ke dek kapal. Vicky duduk bergelung di atasnya sambil memeluk tubuhnya sendiri. Sesekali ia melihat ponselnya dan meletakannya kembali.
"Aku menginginkanmu-Nielson P"
Vicky tersenyum tipis membaca pesan itu.
Setelah berpikir sesaat ia menuliskan pesan yang ia tahu bahwa ia tidak akan mengirimnya. Namun, dengan menuliskannya saja cukup membuatnya lega.
"aku sangat merindukanmu, aku mencintaimu dan aku cemburu melihatmu dengan wanita lain"
Vicky tersenyum geli membaca ulang pesan itu sebelum menghapusnya lagi."Jadi itulah yang kau tulis selama ini dan tidak pernah kau kirimkan?" ujar Nial dari balik punggungnya.
Vicky terlonjak kaget sambil memegangi dadanya.
"Astaga! Sejak kapan kau ada di sini?"
"Itu benar, kan??" tuntut Nial.
"Itu apanya?" jawab Vicky berkilah.Nial menghimpit tubuh gadis itu di antara sofa dan tubuhnya.
"Vicky, tidak bisakah kau memaafkanku dan menyudahi semua ini? Aku tahu kita berdua saling mencintai dan melakukan ini hanya membuat kita saling menyakiti."
"Jangan mendesakku, Nial!" ujar Vicky.
"Maafkan aku. Maafkan aku telah memperkosamu waktu itu, aku benar-benar menginginkanmu dulu dan juga sekarang. Aku mencintaimu, tolong mengertilah!"
"Nial, cukup!" tegurnya, ia merasakan sakit ketika Nial menyebutkan percintaan mereka sebagai pemerkosaan.Kau tidak melakukan itu. Hatiku sakit melihatmu menyesalinya.
"Lupakan perasaan itu, kau harus menghapus aku dari masa lalumu karena aku sudah menghapusmu sama sekali."
"Kau tidak bisa menghapusku, aku adalah traumamu, sebagaimana kau adalah trauma bagiku"
"Aku sedang menjalani sebuah hubungan yang serius. Mungkin aku akan menikah dengannya" cetus Vicky sambil bergerak menjauh dari tubuh Nial.
"Menikah dengannya? Omong kosong!" Nial berteriak marah ketika Vicky sampai di ambang pintu kamarnya.
"Maafkan aku, Nial. Tapi kita sudah selesai" Vicky membanting pintu kamarnya tertutup. Dan Nial menjatuhkan tubuhnya di atas sofa sambil mengacak rambutnya frustasi.Mata itu memandang apa yang baru saja terjadi, dan telinga itu mendengar dengan jelas segala yang mereka katakan. Tanpa sadar mata indah itu meneteskan air yang kemudian diusap dengan kasar. Ketika Celine berbalik ia terperanjat melihat Lazzy menangkap basah dirinya menguping. Dari semuanya, Lazzy satu-satunya orang yang menyaksikan pertengkaran Nial dan Vicky serta mendapati Celine mencuri dengar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Inside The Book
RomanceGadis yang sudah ia anggap sebagai adik diam - diam memujanya dengan tatapan itu. Dan ketika hasrat bergejolak dalam jiwa mudanya, ia tidak menyiakan kesempatan yang ada hanya untuk memuaskan rasa penasarannya.