dua

2.3K 67 5
                                    

Pagi yang cerah telah datang dengan sinar matahari yang menyilaukan mata. Namun seorang gadis cantik masih tenang dibalik selimut tebalnya. Ia menggulat sesekali karena mendengar suara kokok ayam milik sang kakak. Zefan memang mempunyai hewan peliharaan kesayangan yaitu seekor ayam yang ia beri nama Nafez. Iya. Kebalikan dari namanya. Bukan hanya Zefan saja, Caroline, Abraham, Fira, bahkan Zea sendiri juga mempunyai hewan peliharaan.

Caroline mempunyai seekor kucing yang diberi nama Line. Abraham dengan burungnya yang bernama Raham. Fira juga mempunyai hewan yang tak kalah imut dengan sang mama yaitu seekor kelinci yang ia beri nama Zya. Dan dalam satu keluarga itu hanya Zea yang mempunyai 2 hewan peliharaan yaitu seekor ular yang ia beri nama Ken dan 3 ekor ikan koi yang ia taruh di akuarium di dalam kamarnya. Mereka adalah Afi, Zio, dan Caraham. Ia sengaja menamai ketiga ikan itu dengan nama anggota keluarganya. Agar ia bisa selalu merasakan ada mereka disampingnya. Selalu bersamanya.

Kukuruyuuuuk...
Lagi lagi suara kokok ayam membuat tidur Zea terganggu ditambah lagi suara kicauan burung milik Tuan Besar membuat ia merasa bahwa ia sedang berada di kebun binatang.

"Astagaaa. Baaang, ayam lo tuh. Bisa diem ngga sih!!"teriak Zea dari kamarnya.

"Suara apaan tadi?"tanya Zefan polos.

"Siapa lagi kalau bukan adikmu Fan"ucap Caroline sambil melanjutkan makannya.

"Ah iya. Zifa belum bangun ya?"tanya Abraham.

"Zea Pah. Dia bisa marah kalau papa panggil begitu"ucap Zefan membenarkan.

"Sama saja. Lagian cuma dia kan putri tunggal keluarga kita"ucap Abraham sambil melirik kearah Fira.

"Dia cuma pembantu ya Pah"ujar Zefan sambil menepuk pundak Fira pelan.

"Semerdeka lo aja kak. Yaudah aku berangkat sekolah dulu"ucap Fira lalu menyalami ketiga keluarganya itu.

"Lo ngga nungguin Zea?"tanya Caroline.

"Mah harus berapa kali papa bilang jangan pake kata lo-gue kalau sama anak-anak"tegur Abraham.

"Iya iya. Dan berapa kali mama harus bilang kalau dia ini anakmu juga pah"sindir Caroline.

"Hm mulai deh sindir-sindirannya. Kaya abg labil banget sih lo pada"ucap Zefan santai. Pletak. Due jitakan berhasil mendarat di atas kepalanya.

"Adaaw. Apaan Mah Pah. Sakit tau"sewot Zefan.

"Kurang ajar ya jadi anak. Gue eh mama aja ngga boleh manggil lo-gue. Eh kamu seenak jidat manggil kita lo"ucap Caroline.

"Iya Mah Pah. Maaf. Kan cuma becanda"kilah Zefan.

"Becanda juga ada batasnya Fan. Kamu harus jaga sikap kamu"ucap Abraham datar tapi terdengar tegas.

"Yaampun pagi-pagi udah bikin ribut aja deh"ucap gadis cantik itu sambil menuruni anak tangga.

"Udah bangun lo?"tanya Zefan.

"Menurut lo? Kenapa tadi ribut-ribut"ucap Zea sambil duduk di samping Zefan.

"Emang siapa tadi yang teriak-teriak gaje hah?"ucap Zefan.

"Btw nih. Gue berangkat dulu ya Pah, Mah, kak, Ze"ucap Fira yang dari tadi berdiri di depan pintu sambil menunggu pertengkaran selesai.

"Iya hati-hati nak"ucap Caroline sambil melambaikan tangan.

"Pagi Mom, Dad"ucap Zea tiba-tiba.

"Ngga usah sok Inggris dah. Mom, Dad. Biasa emak sama babeh juga"ucap Zefan.

"Biar keren Bang. Gue dah selese nih. Berangkat dulu ya Mak Beh"ucao Zea lalu menyalami semuanya tak terkecuali Bi Inah.

"Lah udah geser kali ya"ucal Zefan.

Different TwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang