tigapuluhlima

502 23 0
                                    

Semuanya terdiam ketika melihat pria yang berdiri didekat pintu itu. Mereka takut kalau pria itu mendengar semua percakapan mereka. Ia tersenyum kearah mereka.

"Halooo.... kok pada membeku begitu sih. Gue bukan elsa kali"ujarnya karena melihat semua nya diam membeku. Namun setelahnya ia menjerit kesakitan ketika sebuah sepatu mendarat di kepalanya.

"Aaddawww"

"Gila ya! Sepupu biadab. Masa gue ditinggal dibawah mana suruh bawain koper lo lagi. Lo kira koper lo enteng! Bawa sendiri!"bentaknya pada pria itu.

"Yaelah Ze. Sensi amat, sakit tau ditimpuk sepatu"

"Lo itu kan cowok Xal. Harusnya lo yang bawain koper gue. Lah ini turun dari taksi langsung lari masuk"ujarnya lagi.

"Iya maaf. Yaudah sana temuin tuh keluarga lo yang membeku ditempatnya"ucapnya lalu turun kebawah untuk mengambil kopernya. Sementara Zea berjalan menuju ruang santai yang sejak empat tahun lalu ini tak ia kunjungi.

"Assalamu'alaikum"ucapnya ketika memasuki ruangan itu. Mereka terdiam sejenak.

"Wa walaikum salam Ze. Yaampun lo kok ngga bilang kalau lo mau balik hari ini"ucap Fira lalu bangkit dari duduknya dan memeluk saudara kembarnya itu.

"Walaikum salam Ze"ucap semuanya walaupun agak terlambat.

"Haha syok banget sih. Gue Zea bukan hantu haha"

"Ya macam mana tak kaget pula. Kau tak bagi tau kita orang bila kau balik hari ini Ze"ucap Gio untuk mencairkan suasana.

"Namanya juga suprise. Kenapa jadi logatnya bahasa melayu dah"

"Lagi pengen aje"

"Lo balik sama Exal Ze? Emang kondisi lo udah baikan?"tanya Zafran lalu bangun dari duduknya menghampiri Zea.

"Lo ngga seneng gitu gue balik. Kok mukanya gitu sih"jawab Zea dengan wajah cemberut.

"Bukan gitu gue kaget aja"

"Hem iye. Muka lo kan emamg datar mulu ya. Lupa gue. Eh cincin apaan nih Ra. Lo udah tunangan?"tanya Zea ketika melihat jari Fira.

"Hah eh ini itu... emm"ucap Fira gelagapan.

"Udah udah Ze, kamu kan baru sampai. Ngga cape apa? Istirahat aja dulu"ujar mama akhirnya. Fira menghembuskan nafas lega.

"Istirahat mulu mah. Aku tuh disini mau kangen kangenan sama kalian. Mau seneng seneng gitu. Kepalaku tuh udah pusing selama 3 tahun ini kuliaaah.. butuh refreshing"ucap Zea dengan nada frustasi.

"Alay lo. Kuliah ngga sampe 3 tahun aja frustasi. Apa kabar gue yang masih satu tahun lagi Ze"ujar Exal yang baru saja datang setelah mengambil kopernya dibawah.

"Hah! Lo udah lulus kuliah?! Sumpah? Lo makan apa! Zee... astagaaa"ujar Reva heboh lalu berdiri dan menghampiri Zea.

"B aja kenapa. Santai broo"timpal Zea.

"Woy ngga usah ngumpul didepan pintu bisa ngga. Masuk aja sih"ucap Zarfan yang mulai jengah melihat kehebohan ini.

"Iya. Ayo semuanya masuk terus duduk. Kita ngobrol ngobrol santai"ucap Abram.

"Ngga deh pah. Aku pengin main game di ruang game. Ada yang mau ikut ngga?"ucap Zea seakan perjalanan Jerman Jakarta tak ada apa apanya.

"Yuhuu itu yang saya tungguuu!!"ujar Gio langsung berlari keruang game. Mereka memang sudah menganggap ini seperti rumah mereka karena selama empat tahun ini mereka sering sekali ke rumah keluarga Andrian ini.

Different TwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang