empat

1.1K 39 1
                                    

Zea sedang mengendarai motornya dengan kecepatan sedang. Akhirnya ia memutuskan untuk pulang sendiri karena tidak ingin merepotkan teman-temanya. Sebenarnya ia takut jika pulang sendirian bukan karena hantu atau semacamnya. Tapi statusnya sebagai anak dari seorang pebisnis membuat Zea harus selalu waspada akan musuh ayahnya yang mengincar nyawanya dan saudaranya. Dan benar saja tak lama setelah ia pergi dari sana ada sebuah mobil yang mengikutinya dari belakang.

Sebenarnya Zea sudah mengetahuinya sejak beerapa saat lalu. Namun ia berusaha tenang agar mereka tidak curiga. Lama kelamaan mobil itu semakin mendekat membuat Zea harus menaikan kecepatan motornya. Mobil itu tidak menyerah begitu saja, mereka tetap mengejar Zea. Karena panik Zea kehilangan keseimbangan dan oleng ke pinggir jalan. Ia masih berusaha menstabilkan motornya tapi itu sangat sulit dan mobil itu masih tetap mengejarnya. Akhirnya ia memutuskan untuk membelokkan motornya ke pinggir jalan ke arah pepohonan.

Bruak...

Zea menabrak sebuah pohon yang ada di pinggir jalan. Beruntung ia sempat mengerem jadi ia tidak menabrak terlalu keras. Tapi itu cukup membuat motornya terguling dan menimpa kakinya. Mobil tersebut berhenti di depan Zea dan setelahnya keluar dua orang laki-laki bertubuh besar diikuti seorang wanita cantik yang usianya tak jauh berbeda dengannya.

"Sakit ya?"ucapnya dengan nada mengejek.

"Makanya kecil kecil ngga usah sok"ucapnya lagi.

"Mau lo apa sih"ucap Zea sambil berusaha berdiri menahan sakit di kaki dan tangannya.

"Ngebuat keluarga lo menderita. Terutama lo! Dan mungkin saudara lo"ucapnya yang membuat emosi Zea memuncak.

"Sekali aja lo sakiti keluarga gue. Gue pastiin lo ngga akan bisa bernafas lagi Cath"ucap Zea menantang.

"Lo pikir gue bakal takut?"ucapnya dengan nada mengejek. "Dan gue masih yakin kalau lo itu punya kembaran. Dan kalau sampe itu bener. Kembaran lo dalam bahaya"ucap seseorang yang dipanggil Cath itu lalu pergi bersama kedua bodyguardnya.

"Ini juga alasan gue selalu jaga jarak sama lo Fir"gumamnya pelan.

"Aw. Gila tuh orang. Dasar psikopat"umpat Zea lalu berusaha mengangkat motornya.

Namun sayang rasa sakit di kakinya tidak bisa ditahan. Sehingga Za kembali terjatuh. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri. Berusaha mencari bantuan. Tapi jalanan begitu sepi, motor dan monil yang lalu lalang itu juga seakan tidak melihat ada orang yang tergeletak di sana.

"Aw. Sial. Kaki gue sakit baanget. Gimana gue bisa pulang"ucap Zea bingung. Sedikit lama ia berpikir hingga ia mengeluarkan handphonenya untuk meminta bantuan pada Reva.

"Halo Rev?"

"Hallo Ze. Ada apa?"

"Lo bisa ke jln xxx ngga?"

"Gue baru aja sampe rumah Ze. Emang ada apa sih?"

"Panjang ceritannya"

"Jangan bilang kalau lo...."

"Iya. Itu orang balik lagi. Gue nabrak pohon ini. Kaki gue sakit banget gila. Cepet kesini"

"Ok ok. Gue otw. Lo tahan ya"

~~~

Sedangkan di rumah Fira dan Zefan tengah menikmati cemilan dan minuman sambil menonton film di ruang keluarga. Bisa dibayangkan bagaimana berantakannya ruangan itu. Popcorn yang tumpah kemana mana, botol kaleng kosong yang berserakan di meja bahkan ada yang tumpah dan membasahi karpet, serta bantal yang berantakan. Tapi mereka tetap cuek dan nyaman saja bahkan mereka bisa tertawa sangat keras.

Different TwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang