tigapuluhsembilan

674 22 0
                                    

Setelah tadi Zea tak sadarkan diri di dalam mobil polisi. Sekarang mereka sedang menunggu Zea yang sedang ditangani dokter di ruang ICU. Belum ada yang menghubungi Abram dan Caro karena memang mereka berbeda mobil dan mereka tidak ada yang membawa handphone. Selain itu mereka juga tidak tega jika harus memberitahu kondisi Zea yang kembali memburuk.

"Zea beneran tau kalau ini cuma pura pura?"tanya Zarfan.

"Mana gue tau. Tapi kalau dia tau, tau dari mana ya?"timpal Gio.

"Jadi ini yang pura pura siapa sih. Kalian atau Zea? Sumpah dah gue bingung"ujar Exal dengan ekspresi bingung yang luar biasa.

"Diem. Kalian bisa diem ngga? Tau tempat kalau mau ngobrol!?!"bentak Zafran. Semua langsung terdiam dan tak lama dokter keluar dari ruang ICU.

"Gimana kondisinya dok?"tanya Fira dengan wajah khawatirnya.

"Tidak ada yang perlu di khawatirkan. Dia baik baik saja, hanya sedikit sesak nafas karena terkena banyak debu. Tapi maaf"ucapan dokter terhenti karena Zafran menyela.

"Maaf apa?"tanya Zafran dengan wajah takut.

"Hehe tenang tenang. Tidak apa apa, dia hanya mengatakan kalau dia tidak ingin ada orang yang masuk ke ruangannya termasuk orang tuanya. Dia ingin sendiri dulu"jelas dokter.

"Tapi kenapa dok?"tanya Reva.

"Saya tidak tau. Dia hanya berpesan itu kepada saya. Oh ya ada satu orang yang diperbolehkan masuk".

"Siapa?"tanya Zafran sedikit berharap kalau orang itu adalah dirinya.

"Exal"jawab dokter itu membuatnya kecewa.

"Gue? Kok gue sih?"

"Udah sana masuk. Zea nungguin lo"ucap Zarfan.

"Yaudah gue masuk dulu ya. Ntar gue kabarin gimana kondisi Zea didalem"jawab Exal lalu masuk ke ruangan Zea.

"Fran lo ngga papa kan?"tanya Gio.

"Ngga papa gimana. Dia baru aja ditolak tau!"sentak Zarfan.

"Gue ngga papa kok. Zea pantes marah sama gue"ucap Zafran dengan lesu.

"Dia ngga cuma marah sama lo. Tapi juga marah sama kita. Dia cuma nganggep Exal karena emang Exal ngga terlibat apapun sama kaya dia"ujar Reva.

"Terus kita mau kemana? Pulang?"tanya Gio.

"Gue mau disini aja"ucap Fira.

"Ra ngga mungkin kalau lo disini terus. Zea ngga akan bukain pintu buat lo"ujar Reva.

"Tapi kan gue pengin ketemu dia Rev"jawab Fira.

"Udahlah Ra. Dia ngga bakal mau ditemuin sekarang. Mending kita pulang dan kesini lagi besok. Ini udah malem"ucap Zafran masih dengan wajah tak bersemangat.

"Yuk balik"ucap Reva lalu merangkul Fira agar berjalan keluar.

***

"Ze kenapa lo ngga ngebolehin mereka masuk sih?"tanya Exal pada Zea yang masih mengenakan selang oksigen. Zea tidak menjawab Exal sama sekali.

"Lo marah sama mereka? Lo tau kan kalau mereka ngelakuin itu karena terpaksa. Harusnya lo tadi liat wajah mereka, Ze. Terutama Zafran sama Fira. Mereka sedih banget waktu dokter bilang lo ngga mau ketemu mereka"jelas Exal karena merasa tak tega dengan Zafran dan Fira.

"Ngga usah lebay begitu deh. Lagian mereka pantes kali dapet sedikit peringatan karena udah berani bohongin gue"jawab Zea.

"Kok lo jahat banget sih"

Different TwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang