"Kamu akan tetap menjadi masa depanku"
•••
"Pokonya kamu jangan deket-deket 'dia' lagi Nada!" kata Dhirga dengan nada posesif, tetapi matanya terus berkosetrasi pada jalan.
Anada menatap Dhirga tapi masih enggan untuk berbicara apapun. "Kenapa? Kamu enggak berhak larang-larang aku, ya!" entah keberanian dari mana, tapi jujur saja, Anada tidak suka bila diatur-atur, memangnya pria itu yang membiayai kehidupan Anada? Bagi Anada, dia tidak berhak untuk mengekang Anada.
"Berhak dong, aku pacar kamu Nada!" tegas Dhirga.
"Tapi, maaf aku enggak inget. Bisa aja kamu cuma bohongin aku." Anada membuang muka, menatap ke arah jendela. "Jadi tolong, anggap saja kita sudah berakhir Dhirga!"
Sejujurnya, Anada merasa bingung dan tidak suka dengan sikap Dhirga. Sejujurnya, Anada takut bahwa banyak kebohongan di sini, dan sayangnya, Anada tidak bisa mengandalkan memorinya. Yang Anada ingat hanya sebuah pertengkaran di dalam mobil, dan itupun hanya selalu muncul dalam mimpi Anada, yang Anada yakini pernah terjadi di kehidupan nyatanya.
Lalu, Calvin mengatakan bahwa 'pernah ada pertumpahan darah'. Itu sangat nyambung bagi Anada dengan mimpinya, di mana seorang pria di sampingnya membentaknya sembari mengenggam sebuah pistol.
"Nggak Nada! Aku udah nunggu kamu selama 8 tahun. Dan apa kamu pikir aku bakalan ngelepasin kamu gitu aja? Maaf seribu maaf, aku bukan orang yang baik hati melepaskan kamu demi kebahagiaan kamu!"
Anada menyipitkan matanya seraya menatap tajam Dhirga. "Baik, aku akan menerima kamu kembali. Tapi, dengan dua syarat!" kata Anada menunjukan kedua jarinya pada Dhirga.
Dhirga yang tetap fokus pada jalanan yang juga bisa membagi fokusnya pada wanita di sisinya. "Apa?" tanya Dhirga.
"Pertama, kamu harus ngebantu aku untuk memulihkan ingatan aku!" kata Anada.
"Kedua?" tanya Dhirga..
"Kedua adalah sebuah pilihan; kamu ceritain apa yang pernah kamu lakuin ketika malam lamaran, atau kamu biarin aku cari tahu sendiri!"
Seketika Dhirga mengerem mobilnya dengan mendadak. Anada bahkan terkejut dibuatnya. Dhirga langsung menatap Anada dengan tatapan yang sangat sulit untuk diartikan, hanya saja sepertinya itu tatapan sebuah protesan dari Dhirga.
"Kamu—"
"Mau protes? Jadi, lebih baik kamu pikirkan ini baik-baik Dhirga. Aku juga bukan orang yang rela melihat kebahagiaan kau di atas penderitaanku," balas Anada dengan senyum mengembang di bibir Anada.
Dhirga berdecak jengkel, mana mungkin dia memberitahu kebenaran ketika dia sendiri tidak sanggup untuk mengingatnya. Dhirga tidak munafik, dia senang melihat keadaan Anada yang kehilangan seluruh memorinya.
Tapi, mengapa Anada menjadi menyebalkan seperti sekarang?
"Nada, syarat kedua kamu... aku bahkan—"
"Bahkan apa? Jadi, kamu memilih untuk aku cari tahu sendiri lewat Calvin? Atau dari tanteku? Sudahlah Dhirga, kamu memang tidak pantas untuk aku. Kamu pecundang. Jika kamu bilang kita belum berakhir, maka aku akan mengakhirinya!" Dhirga ternganga, seumur hidup dia mencintai Anada, baru kali ini dia melihat wanita itu begitu angkuh.
"Oke, aku akan menceritakannya. Beri aku waktu," pinta Dhirga.
"Satu minggu," kata Anada menyodorkan tangannya untuk saling menyetujui kesepakatan.
"Dua bulan," usul Dhirga.
"APA-APAAN? Kamu jangan manfaatin aku, Dhirga," protes Anada.
Dhirga tersenyum kecut, "bukan aku Anada sayang yang manfaatin kamu. Tapi sebaliknya, kamu yang manfaatin aku, Nada."
Kini giliran Anada yang diam, sumpah demi apapun, Anada ingin sekali menampar wajah tampan Dhirga. Sayangnya, Anada tidak mempunyai kekuatan sebanyak itu. Dia hanya tinggal menunggu waktu dua bulan.
Hanya itu.
Tiba-tiba saja Dhirga langsung memeluk Anada, mendekapnya erat-erat. Lalu membisikan sesuatu ke telinga Anada, membuat Anada menjadi panas-dingin sendiri. Anada memejamkan matanya dengan sangat rapat.
"Kamu harus mengganti warna rambut kamu, Nada," bisik Dhirga dengan terkekeh.
Anada menghembuskan napas leganya. Ah, dia baru sadar bahwa penampilannya ini sudah seperti mahluk astral di Indonesia yang memang jarang menggunakan cat rambut seberani Anada.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
AMNESIA ✔
RomanceTelah diunpublish sebagian. Untuk versi lengkapnya boleh check Google play link dibio. [15+] "When meet you again" ••• Dhirga telah merebut segala kebahagiaan Anada, orang yang teramat dicintainya. Kemudian mereka...