DhirgaNada 37 - Lost my heart.

2.5K 93 6
                                    

Indonesia. Pukul 9 pagi, Anada dan Calvin keluar dari bandara. Dijemput oleh supir Calvin. Rasanya, masih sangat sulit untuk melepaskan Anada untuk bersama dengan yang seharusnya. Lagi dan lagi, Calvin menggengam tangan Anada, seolah memperlihatkan bahwa Anada adalah miliknya—setidaknya, untuk saat ini.

"Nad, kamu nggak kepengin kemana dulu gitu?" tanya Calvin.

Anada mengeleng. "Kamu masih ingin dengan aku?" tanya Anada. "Cal, aku sudah menganggap kamu seperti kakak kandungku. Kamu selalu menyayangiku sejak dari dulu hingga saat ini. Aku ingin dengan kamu, hanya saja rasa yang aku punya untuk kamu tidak berkembang. Kamu lelaki baik, dan kamu harus percaya bahwa lelaki baik akan mendapatkan wanita baik pula."

Calvin tahu itu. Dan Anada, memang tidak termasuk wanita baik itu. Anada begitu cacat dan terlalu banyak cela, melakukan hal yang tidak seharusnya tanpa ikatan yang jelas beratasnamakan cinta anak tanggung usia. Hamil di usia muda, keguguran di usia muda. Dan hilang ingatan. Semua itu seakan sentilan Tuhan kepada Anada, menunjukan bahwa manusia mempunyai keterbatasan.

"Nad, apa aku bisa mendapatkan orang yang lebih baik dari kamu?" entahlah, seharusnya pertanyaan itu tidak pernah terlontar. Hanya saja, Calvin ingin Anada menjawabnya. Calvin ingin terus berbicara dengan wanita itu. "Apa dia akan selembut kamu?"

Anada mengangguk. "Mungkin bila lembut aku tidak tahu. Tapi kamu percaya deh sama aku, jodoh kamu sebentar lagi akan datang, jika dia datang jangan sambutlah dia." Anada meremas lengan Calvin yang sedang menggengamnya seolah meminta Calvin untuk menjawab.

Calvin masih ingin mengulur waktu. Hanya saja mobil begitu cepat tiba, tidak ada lagi waktu untuk berbicang panjang lebar. Ini saatnya, melihat kembali kenyataan.

"Yuk, mobilnya sudah sampai," ajak Anada.

Calvin dan Anada segera memasuki mobil. Membiarkan koper mereka dibawa oleh supir. Calvin masih menatap Anada, dia ingin melihat wajah Anada sedekat ini. Bahkan... hati kecilnya, tidak sudi untuk melepaskannya.

"Sudah Cal, jangan dilihatin trus begitu. Nanti susah loh move on-nya!" canda Anada.

Calvin tidak peduli, dia masih ingin merekam setiap inci dari wajah Anada. "Nada... kalau sampai Dhirga melakukan kebodohan lagi, kamu harus mengatakannya kepadaku. Oke?"

Anada mengangguk. "Siap bos!" Anada hormat kepada Calvin.

Mobil melaju, entahlah Calvin merasa mobil terlalu cepat melanju. Kini, apartemen Anada sudah ada di depan mata. Anada tersenyum. "Aku turun, makasih Cal." Anada segera membuka pintu hanya saja Calvin segera menariknya dan memeluknya erat.

"Apa cara biar cepat lupakan kamu?" tanya Calvin.

Anada yang masih tersentak. "Jatuh cinta lagi," jawab Anada.

"Sama siapa? Aku berasa mati rasa Nada pada semua perempuan. Aku jatuh cintanya dengan kamu."

"Orang baru Cal. Dia pasti akan datang."

Calvin melonggarkan pelukannya. Anada menatap Calvin menangkup wajah Calvin. Anada tahu perasaan seperti ini akan sangat sulit dihilangkan, terlebih ini bukan sebuah masa remaja yang mudah melupakan.

Orang dewasa memang merumitkan.

Calvin kadang-kadang ingin menjadi remaja lagi. Yang hanya galau diputuskan pacar atau bahkan menunggu gebetan peka. Tapi, orang dewasa berbeda, jatuh cinta pada istri orang adalah sebuah kesalahan.

"Ya, udah, aku turun. Dah." Anada seger turun dari mobil milik Calvin.

Calvin mengangguk. Perasaan ini, memang seharusnya menjadi urusannya. Tidak perlu meminta bantuan dari Anada. Calvin mengembuskan napas beratnya, melambaikan tangan pada Anada yang juga melambaikan tangannya.

Calvin yakin bahwa dia bisa mengatasi hal seperti ini. Uang miliaran juta saja masih bisa dia urus. Mengapa masalah wanita seperti ini sangat membuatnya rumit? Calvin menggeleng dia pasti bisa untuk melupakanya.

Mobil Calvin melaju dengan cepat, seiring hati Calvin yang sudah merelakan Anada. Calvin menengok kebelakang seolah dia berharap bahwa wanita itu mengejarnya seperti di film. Hanya saja, ketika wanita itu benar-benar tidak ada. Hati Calvin, benar-benar seutuhnya telah hilang untuk Anada.

"Selamat tinggal Anada," gunam Calvin.

Ini kisah cinta yang lebih mengerikan dari romeo dan Juliet. Ini kisah Calvin dan Aada.

*** 

AMNESIA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang