PART 2 (Islam bukan teroris)

8.9K 633 31
                                    

Happy readingg...

~~~~

Chanyeol sampai di Dormnya. Wajahnya tak seceria saat ia bersama Shindy tadi. Kemana keceriaan itu sekarang? Chanyeol melangkahkan kakinya dengan berat, dengan bibir yang ia poutkan. Melepas sepatunya, melangkah menuju kamarnya. Ia bahkan tak mengucapkan apapun, ngeloyor menuju kamarnya.

Baekhyun yang kebetulann keluar dari dapur melihat Chanyeol dengan alis kirinya yang terangkat. Ada apa dengannya? Baru saja ia akan menyapa Chanyeol, tapi wajah itu terlihat murung.

"Tunggu... bukankah seharusnya datang bersama Sehun... kenapa Sehun bisa pulang lebih dulu? Oh atau mereka berdua bertengkar... aku harus memastikannya" Baekhyun berjalan menuju kamar Chanyeol, sebelum tepat didepan kamar Chanyeol. Sehun keluar dari kamarnya, menghampiri dirinya.

"Apa yang kau lakukan hyung?" Tanya Sehun seraya melirik kamar Chanyeol, lalu kembali menatap Baekhyun.

"Katakan dengan jujur. Apa yang terjadi dengan kalian berdua?"

"Terjadi apa? Aku tak melakukan apapun. Sungguh" Jawab Sehun.

"Kau dan Chanyeol bertengkar kan?"

Sehun menggeleng

"Lalu kenapa kalian datang terpisah dan... dan Chanyeol datang dengan wajah tak bersemangat"

Sehun berfikir sejenak lalu tersenyum kearah Baekhyun. Membuat Baekhyun bergidik ngeri dengan senyuman tiba-tiba dari maknae grupnya.

"Kau membuatku takut"

"Akan aku ceritakan. Ayo" dengan senyum sumringah, Sehun membawa Baekhyun kekamarnya.

Sehun dan Baekhyun duduk diranjang milik Sehun. Baekhyun memasang telinganya dengan baik. Ia sangat ingin tahu.

"Chanyeol hyung sedang jatuh cinta" Sehun mengawalinya dengan senyum diwajahnya.

"Oh itu baguslah, ia jadi bisa melupakan Yejin. Tapi mengapa wajahnya terlihat murung"

"Menurutmu gadis seperti apa yang saat ini Chanyeol hyung sukai?"

Baekhyun berfikir.

"Cantik, kulitnya bagus, bisa bernyanyi, cerdas dan bisa memasak"
"Gadis yang disukai Chanyeol itu wanita asalamuasalakum"

"Asa... apa tadi"

"Asalamuasalakum."

"Ah iya itu, wanita seperti apa itu? Tapi sepertinya aku tak asing dengan itu"

"Tentu saja, saat kita ke Arab. Kita mengucapkan itu. Hijab, kau tahu kan?"

"Ah pelindung rambut itu, penggemar diluar negeri banyak yang memakainya. Ya kan?"

"Nah itu hyung, itu masalahnya"

"Masalahnya? Maksudmu bagaimana, jangan membuatku bingung cadel"

"Aku dan Chanyeol hyung bertemu dengan wanita berhijab di Bandara. Dia datang dari Indonesia, dia pandai berbahasa inggris tapi tidak dengan bahasa korea. Jadi dia kebingungan, akhirnya aku dan Chanyeol hyung datang untuk membantunya. Dan dari situlah Chanyeol hyung menyukainya?"

"Secepat itu? Mana mungkin"

"Astaga, kau meragukan ucapanku. Baiklah, kita tanyakan saja dengan Chanyeol hyung"

"Mungkin besok saja, kasihan dia pasti sangat lelah. Kau juga istirahat. Aku akan kekamarku" Baekhyun bangkit meninggalkan kamar Sehun.

#

"Selamat pagi Seoul" Shindy tersenyum seraya menghirup dalam-dalam udara pagi itu. Shindy memakai niqab (cadar), sebenarnya ia sangat ingin terus memakai niqab namun saat ini masih belum ingin istiqomah. Namun sesekali ia ingin memakainya. Seperti saat ini, ia memakai niqab. Salah satu alasannya untuk menghalangi debu masuk ke indra penciumannya.

THE BEST WAY | Park ChanyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang