"Takdir akan selalu tahu kemana ia pergi dan kemana ia harus kembali"
####
Adzan subuh sudah berkumandang diseluruh penjuru rumah Allah diMalaysia. Seorang gadis sudah bersiap dengan balutan mukenah berwarna putih juga sedikit corak merah muda.
(Ayana pake mukenah itu yah)
Ia akan berangkat ke Seoul pagi ini, namun pemberangkatan masih setengah jam lagi. Ia menjalankan kewajiban disalah satu mushola dibandara.
Selesai menjalankan kewajibannya, ia berjalan kembali memasuki bandara Kuala Lumpur Internasional Malaysia. Menarik koper besar miliknya dan mulai mengantri untuk memasuki pesawat yang akan mengantarnya ke Seoul.
Bissmillah, selamat sampai tujuan.
####
Shindy mengerjapkan matanya beberapa kali saat pendengarannya menangkap lantunan suara adzan dipesantren pagi ini. Seorang muadzin yang tidak pernah absen mengumandangkan adzan setiap menjelang waktu sholat dengan suara merdunya yang indah. Hati Shindy terenyuh dalam kehangatan, lalu setelahnya ia bersyukur. Tuhan masih memberikan nafas untuknya pagi ini. Ia membaca doa bangun tidur lalu berjalan kekamar mandi.
Selesai mengambil air wudhu, dirinya melangkahkan kakinya menuju masjid yang ada dipesantren. Ia berbaur dengan para santri putri dimasjid tingkat dua, disana juga ada Humaira. Setelah ba'da subuh, abi akan mengisi pelajaran subuh dengan Tafsir Qur'an. Shindy selalu mengikutinya, hanya pada keadaan tertentu saja ia terkadang absen. Karena sebenarnya itu hanya diwajibkan untuk para santri tapi ia sering ikut didalamnya.
Jam sudah menunjukan pukul 06 pagi waktu indonesia. Abah mengakhiri khajian pagi ini dengan nasehat-nasehat yang mentrentamkan hati juga pelajaran hidup untuk para santri-santrinya.
Shindy kembali kekamarnya, ia langsung membersihkan dirinya. Selesai itu, Shindy memakai pakaian kerjanya. Tangannya meraih ponsel yang tersimpan meja riasnya. Sebuah pesan dari Ayana, yang ternyata mengirimnya 2 jam yang lalu. Itu artinya saat ia bangun pagi tadi untuk subuhan. Shindy tersenyum menatap pesan itu.
'Assalamualaikum Bidadari surga. Shindy eonnie, aku merindukanmu. Aku ingin melihatmu. Semoga Allah memberiku waktu yang banyak agar bisa melihatmu lagi.'
Shindy baru membalasnya.
'Wa'alaikumsalamsalam warrakhmatullahi wabarrakatuh kekasih Allah. Amiin, semoga akan ada takdir indah yang mempertemukan kita. Aku juga merindukanmu Ayana. Jaga kesehatan'
Shindy meraih tas kerjanya juga helm miliknya. Ia akan berangkat sekarang, untuk sarapan paginya ia akan sarapan dikantin rumah sakit.
Kring kring
Shindy melihat layar ponselnya, lalu tersenyum setelahnya melihat siapa yang menghubunginya saat ini. Bukankah, baru saja ia membalas pesan darinya, nyatanya gadis korea itu langsung menghubunginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BEST WAY | Park Chanyeol
RandomShindy habibah. Seorang dokter muda asal indonesia yang berkunjung untuk pertama kalinya ke Korea selatan. ia tak tahu tentang bahasa korea, hingga ia bertemu dengan seseorang yang tahu tentang islam namun ia bukan muslim. ia adalah seorang anggota...